IDAI pesan orangtua tak takut vaksin ulang bayinya demi kesehatan
Merdeka.com - Kasus vaksin palsu membuat sebagian orangtua bingung soal kewajiban mengimunisasi anaknya. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan vaksin alangkah baiknya tetap dilakukan karena dapat mencegah penyakit seperti difteri, pertusis dan tetanus.
Sehingga orangtua yang anaknya diduga terpapar vaksin palsu diimbau tetap melakukan vaksin ulang sesuai program pemerintah.
"Saya setuju apabila diadakan vaksinasi ulang, karena vaksin itu termasuk salah satu fasilitas layanan kesehatan yang dapat mencegah berbagai penyakit. Dinas kesehatan setempat telah berkoordinasi dengan IDAI untuk melakukan vaksin wajib ulang di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Vaksinasi ini tidak dikenakan biaya," jelas Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Pulungan, dalam jumpa pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (19/7).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
Dia menyarankan orangtua tidak takut mengantar anaknya ke sejumlah puskesmas setempat atau rumah sakit yang berada di sekitar untuk memberikan vaksin ulang.
"Pemberian vaksin ulang ini tidak akan memberikan masalah apapun, walaupun sang anak sebelumnya telah diberikan vaksin. Sebaiknya para orangtua jangan khawatir jika anaknya diberikan vaksin ulang," paparnya.
Menurutnya, demam yang terjadi pada anak usai diberikan vaksin adalah hal yang lumrah, baik pemberian vaksin lokal ataupun vaksin impor. Pemberian vaksin terhadap anak pun melalui beberapa tahap, tahap pertama usia 1 tahun, tahun kedua usia 1 hingga 7 tahun, tahap ketiga 7 hingga 18 tahun.
"Sebenarnya kualitasnya sama (vaksin lokal dan vaksin impor) kadang-kadang memang ada efek sampingnya, yaitu badan panas. Kalau impor badan anak enggak terlalu panas, namun banyak yang menyalahartikan bahwa impor tidak panas, padahal sama-sama panas, namun tidak terlalu panas," pungkas Aman.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.
Baca SelengkapnyaDengan melakukan tindakan pencegahan, Anda dapat membantu mencegah penularan batuk rejan dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaGondongan dan cacar air merupakan penyakit yang mudah menular.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaMencegah anak untuk tidak terinfeksi Polio sangat penting.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaPada masa ini, risiko penyakit pada bayi meningkat, memerlukan perhatian khusus dalam hal pencegahan dan perawatan.
Baca SelengkapnyaCacar air dan gondongan dapat menyebar melalui percikan ludah atau droplet dan juga melalui kontak langsung dengan lesi kulit dari orang yang terinfeksi.
Baca SelengkapnyaMusim hujan merupakan masa rentan yang bisa menyebabkan anak sakit. Ketahui cara mengatasinya:
Baca Selengkapnya