Idap hipotermia saat daki Gunung Dempo, Febrianto ditemukan tewas
Merdeka.com - Diduga mengalami hipotermia atau kedinginan sangat berlebihan, seorang mahasiswa pencinta alam (Mapala) STIMIK Palcomtech Palembang, Febrianto Akbar (18) tewas saat mendaki Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan.
Informasi dihimpun, kematian korban saat menggelar bimbingan teknik bersama 21 rekannya, panitia dan anggota, Sabtu (25/2) siang. Begitu berada di area cadas Gunung Dempo di ketinggian kurang lebih 2900 MDPL, mereka dihantam hujan badai yang diperkirakan selama sepuluh jam.
Saat itu, korban mengalami gejala kedinginan, gemetar dan susah bicara. Kondisi korban semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia.
-
Siapa yang meninggal kedinginan? Batran membungkus putranya dengan selimut dan melarikannya ke Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa di Deir al-Balah. 'Ketika saya tiba di sana, dokter berkata, 'Semoga Allah memberimu kesabaran, dia sudah meninggal'.'
-
Kenapa pendaki rentan mengalami hipotermia? Hipotermia dan frostbite sering kali disebabkan oleh kondisi cuaca yang ekstrim, seperti suhu rendah, kelembapan tinggi, dan angin kencang.
-
Apa yang membuat pendaki panik di Gunung Dempo? Mereka hanya memikirkan bagaimana cara selamat dari abu erupsi.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
-
Apa saja komplikasi hipotermia? Hipotermia dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain: • Frostbite, yaitu cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya karena membeku. Gangguan ini disebut juga dengan radang dingin atau kematian jaringan. • Chilblains, yaitu radang yang terjadi pada pembuluh darah kecil dan saraf pada kulit. Hal ini disebabkan oleh paparan suhu dingin yang berulang. Gangguan ini dapat menyebabkan rasa gatal, bengkak, hingga lepuhan pada tangan dan kaki. • Gangrene, yaitu kondisi di mana jaringan tubuh mati karena tidak mendapat pasokan darah yang cukup. Gangguan ini dapat menyebabkan kondisi yang serius, seperti amputasi hingga kematian. • Trench Foot, yaitu kondisi di mana saraf dan pembuluh darah rusak akibat rendaman air dingin yang terlalu lama. Oleh karena itu, penggunaan kaus kaki dan sepatu sangat penting untuk menjaga kaki agar tetap kering.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Jenazahnya dibawa ke rumah sakit dan hasil dokter menyebut korban tewas akibat mengalami hipotermia dan tidak ditemukan tanda kekerasan.
Kapolres Pagaralam, AKBP Pambudi membenarkan peristiwa itu. Pihaknya masih menyelidiki kasus ini dengan meminta keterangan ketua panitia dan saksi lainnya.
"Ya benar, dugaannya karena kedinginan saat mendaki," ungkap Pambudi, Senin (27/2).
Setelah dilakukan visum, jenazah korban dibawa ke rumah duka di Jalan Pangeran Sidoing Lautan, Kelurahan 36, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang.
"Sudah dibawa pihak keluarga. Kami minta pendaki lebih waspada karena cuaca di lokasi pendakian cukup ekstrim," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hipotermia dan frostbite merupakan dua kondisi yang dialami oleh pendaki namun sebenarnya sangat berbeda.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, rombongan korban sempat mengirim video kondisi korban ke kerabat dan keluarga.
Baca SelengkapnyaHipotermia merupakan kondisi ketika tubuh lebih cepat kehilangan panas dibandingkan panas yang dihasilkan.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaSeorang pendaki mengalami hipotermia saat menuruni puncak Gunung Bawakaraeng.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena kelaparan atau kemungkinan hipotermia
Baca SelengkapnyaKondisi hipotermia terjadi ketika suhu tubuh menurun drastis dan tidak dapat menghangatkan dirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaBalai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menyarankan pendaki harus berhati-hati
Baca SelengkapnyaSebelumnya ia ditemukan tak sadarkan diri dengan mulut berbusa di Pos 4.
Baca SelengkapnyaPendaki asal Padang itu diduga mengalami hipotermia.
Baca SelengkapnyaPendaki korban erupsi Marapi bernama Zhafirah dikabarkan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPengetatan prosedur ini bercermin dari kejadian atas Yodeka Kopaba yang belakangan diketahui ternyata baru pertama kali mendaki.
Baca Selengkapnya