Ide Budi Waseso hukum pengedar, makan narkoba sampai habis
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso disebut-sebut sedang menyiapkan cara khusus menghukum pengedar narkoba. Cara ini sekaligus menghancurkan barang bukti hasil penangkapan.
Kabag Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Slamet Pribadi menuturkan, hukuman yang dimaksud adalah memaksa pengedar memakan narkoba hasil kejahatannya sendiri. Tak peduli berapa banyak barang yang diedarkannya.
"Jadi si bandar itu memakan barang tersebut sampai habis," kata Slamet saat menghadiri pemusnahan sabu di Kantor BNN, Jakarta Timur, Rabu (4/11).
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang mengendalikan pabrik narkoba di Malang? Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
"Misalnya barang itu totalnya sampai berkilo-kilo disuruh hancurin dengan dimakan. Mesin penghancurnya ada di dalam tubuh dia," tambahnya.
Dia membeberkan latar belakang wacana hukuman ini. Budi Waseso, kata dia, geram dengan aksi pengedar narkoba yang membunuh warga dengan terus memasok barang haram.
"Bapak (Budi Waseso) nggak peduli, ini karena bapak gemas lihat para pengedar yang membunuh warga dengan barang haram, jadi bapak gemas," tambahnya.
Namun gagasan ini tidak serta merta bisa langsung dijalankan mengingat perlu ada payung hukum yang menjadi dasarnya. Untuk itu perlu koordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM. "Sedang dalam proses penelitian Menkumham. Karena itu terkait undang-undang," ucapnya.
Budi Waseso seolah tak mau memberi ampun untuk pengedar narkoba. Dia memberikan instruksi tegas pada anak buahnya. Jika ditemukan pelaku narkoba berani melawan, pasukannya tak segan-segan memberikan hadiah timah panas. Hal ini sebagai peringatan dan efek jera pelaku narkotika untuk tak melawan dan mengulangi perbuatannya.
"Saya sampaikan kepada pasukan bahwa negara kasih senjata dan amunisi untuk menegakkan hukum. Apabila pelaku melawan maka akan dijawab dengan proyektil panas sebagai peringatan. Makanya, jangan macam-macam," tegasnya.
Sejak didaulat menjadi Kepala BNN, Budi Waseso sudah beberapa kali melakukan terobosan. Dia memang menjanjikan terobosan baru dalam memerangi peredaran narkoba di Tanah Air. Jalur laut kerap digunakan sebagai jalur perdagangan narkoba lintas negara. Mantan Kabareskrim Polri ini mengaku sudah memetakan asal negara pemasok narkoba, negara transit dan negara tujuan pemasaran narkoba.
Budi Waseso menebar ancaman bagi siapapun yang berai menyelundupkan narkoba melalui jalur laut. "Kapal-kapal yang mau menyelundupkan narkoba ke Indonesia, kita sikat," tegasnya beberapa waktu lalu.
Jika ada kapal yang diindikasikan membawa narkoba dan sudah masuk ke wilayah hukum perairan Indonesia, petugas BNN akan langsung menindak. "Target saya, (kapal) harus bisa ditenggelamkan di laut, dan orang-orangnya juga (ditenggelamkan)," katanya.
Lembaganya juga sedang menyiapkan pasukan khusus untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan narkotika di tanah air. "Pasukan ini tidak mudah dipengaruhi apa-apa, pasukan ini bisa dihentikan kalau ditembak," kata Budi Waseso.
Namun dia tak mau menyebutkan nama pasukan khusus yang dibentuknya. Pasukan khusus ini sedang dilatih sendiri oleh mantan Kabareskrim ini. "Cara kerjanya mirip siluman atau operasinya silent (diam-diam). Nanti kalian akan lihat sendiri pasukan ini," kata dia. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alat penghisap narkoba ditemukan di tempat Indra Septiarman (26), tersangka pembunuh NKS, ditangkap.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara menuntut pidana mati untuk 49 terdakwa kasus narkoba sejak Januari hingga Juli 2024.
Baca SelengkapnyaJaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba
Baca SelengkapnyaWarija divonis 2 tahun penjara pada September 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar warga negara asing (WNA) pelaku judi online dan narkoba ditindak tegas.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba berkedok kantor EO di Malang. Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca Selengkapnya"Kami sedang merencanakan suatu pemberian grasi massal," kata Mahfud.
Baca SelengkapnyaBasecamp narkoba tersebut sudah tidak lagi beroperasi.
Baca SelengkapnyaViral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi
Baca SelengkapnyaHasbiallah menyinggung Jenderal Fadil Imran yang sukses memerangi narkoba saat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya