Ide Serangan Umum 1 Maret, dari Soeharto atau Sultan?
Merdeka.com - Penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949 masih menjadi kontroversi. Siapa sebenarnya yang pertama kali menggagas serangan yang membuka mata dunia itu? Soeharto atau Sri Sultan Hamengkubuwono IX?
Selama Orde Baru, film dan buku-buku yang beredar terus mengkultuskan peran Soeharto sebagai penggagas sekaligus pelaku utama serangan umum 1 Maret. Pelaku lainnya dipinggirkan. Kini pelan-pelan sejarah mulai coba diluruskan.
Seperti tertulis dalam buku 'Cuplikan Sejarah Perjuangan TNI AD' yang diterbitkan Dinas Sejarah Militer TNI AD, tahun 1972, dituliskan Soeharto adalah inisiator Serangan Umum 1 Maret. Saat itu Komandan Brigade X/Wehrkreise III Letnan Kolonel Soeharto merasa perlu melakukan sebuah serangan di siang hari yang menunjukkan TNI masih ada.
-
Kenapa Soeharto mau diracuni? “Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga,“ kata Soeharto.
-
Siapa yang memimpin Serangan Umum Surakarta? Serangan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Kota Solo dikepung dari semua sisi oleh anggota gerilya yang menyerbu kota pada pagi hari.
-
Siapa yang membawa Supersemar kepada Soeharto? Sebagai jenderal paling senior, Basuki dipercaya membawa surat keputusan tersebut dan diperintahkan menyampaikannya kepada Soeharto.
-
Apa yang memicu lengsernya Soeharto? Kondisi ini menjadi momentum semakin masifnya gerakan menuntut Soeharto mundur dari kursi presiden.
-
Siapa pemimpin Orde Baru? Orde Baru merujuk kepada masa pemerintahan Soeharto yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.
-
Siapa yang menyerang Soeharto dengan hoaks? Presiden Kedua Indonesia, Soeharto dan keluarga pernah mendapat serangan berita hoaks terkait Tapos.
Serangan di siang hari dirasa perlu dilakukan sebab Belanda selalu mengklaim serangan di malah hari hanya dilakukan bandit. Bukan oleh TNI yang selalu disebut Belanda sudah bubar sejak Agresi Militer II.
Komandan Wehrkreise III memutuskan untuk mengadakan serangan umum ke Yogyakarta pada siang hari dengan beberapa tujuan. Di bidang politis, memberikan dukungan yang kuat kepada usaha diplomatik Republik Indonesia di Dewan Keamanan PBB dan dunia internasional.
Dampak psikologis, supaya rakyat dan daerah-daerah lain yang masih berjuang, merasa bahwa ibu kotanya masih dipertahankan. Selain itu untuk menimbulkan kerugian dan mematahkan moril pasukan-pasukan Belanda.
Saat akan melakukan serangan, Soeharto melapor pada Sultan dan Sultan pun memberikan restu. Seolah-olah Sultan sama sekali tidak memiliki andil hanya menyetujui rencana serangan tersebut.
Kenapa Soeharto ingin dikenang sebagai penggagas serangan Umum 1 Maret? Mungkin Soeharto ingin menebus kesalahannya saat Belanda menggelar Agresi Militer II tanggal 19 Desember 1948.
Saat itu, dalam waktu singkat Belanda dapat dengan mudah merebut Yogyakarta. Sebagai komandan Wehrkreise III yang membawahi Kota Yogyakarta, tentu Soeharto merasa ditampar. Apalagi atasannya, termasuk Kolonel AH Nasution menilai Soeharto terlalu lambat bergerak mengantisipasi serangan Belanda.
Sejarawan Asvi Warman Adam mengkritik dominasi peran Soeharto tersebut. Berdasarkan fakta-fakta, Soeharto yang hanya berpangkat Letnan Kolonel jelas tidak mungkin menginisiasi serangan tersebut. Asvi yakin Soeharto hanya pelaksana di lapangan. Inisiator sesungguhnya pasti Sultan Hamengkubuwono IX.
"Sejauh mana Soeharto bisa memantau siaran radio luar negeri. Ide awal pasti datang dari Sultan yang selalu memantau situasi politik luar negeri lewat radio. Sultan tahu akan ada sidang PBB. Beliau ingin ada sesuatu hal yang bisa membuktikan Republik Indonesia masih ada," ujar Asvi kepada merdeka.com.
Siapa penggagas serangan Umum 1 Maret ini juga jelas ditulis dalam buku 'Takhta Untuk Rakyat'. Saat itu Sultan merasa was-was semangat juang TNI dan rakyat terus menurun. Di sisi lain, Sultan tahu masalah Indonesia dan Belanda akan dibicarakan di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sultan menginginkan ada serangan umum siang hari, yang walau tidak bisa mengusir Belanda dari Yogyakarta tapi bisa menunjukkan TNI masih ada. Hal itu akan memperkuat posisi Indonesia dalam forum tersebut.
Sultan pun mengirim kurir pada Panglima TNI Jenderal Soedirman. Sultan juga minta dipertemukan dengan pemimpin pasukan Gerilya di Yogya. Kebetulan Soeharto adalah Komandan Wehrkreise III yang membawahi Kota Yogyakarta dan sekitarnya.
Soeharto menyanggupi permintaan Sultan. Sebelumnya beberapa kali memang pasukan TNI telah mengganggu pos-pos Belanda pada malam hari. Namun untuk sebuah serangan secara terkoordinasi pada siang hari, belum pernah dilakukan TNI.
Serangan Umum 1 Maret pun digelar. Selama 6 jam pasukan TNI berhasil menguasai Kota Yogyakarta. Berita serangan ini langsung disiarkan ke seluruh dunia. Misi Serangan Umum 1 Maret berhasil.
Setelah serangan umum, berkali-kali Belanda mendatangi Sultan di Keraton. Termasuk Jenderal Meyer, panglima tentara Belanda di Indonesia ikut datang meminta Sultan menghentikan bantuannya pada pasukan gerilya. Namun mereka gagal menakut-nakuti Sultan. Keahlian diplomasi pria Jawa lulusan universitas Leiden ini mengalahkan para jenderal Belanda. Mereka pun pulang dengan tangan hampa.
"Peran Sultan selama Orde Baru memang sangat dipinggirkan. Padahal Sultan sangat berperan selama perang kemerdekaan. Bukan hanya saat Serangan Umum 1 Maret saja. Tapi kan selama Orde Baru ini seolah-olah Sultan tidak berperan apa-apa," kritik Asvi.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istilah "Tritura" merupakan singkatan dari "Tri Tuntutan Rakyat" (Tiga Tuntutan Rakyat).
Baca SelengkapnyaSoeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.
Baca SelengkapnyaHanya ada tiga jenderal besar dalam sejarah Indonesia. Apa yang membuat Soeharto menjadi salah satu penerimanya?
Baca SelengkapnyaPresiden Soeharto menegaskan pergerakan yang ingin menjatuhkan dirinya dari kursi Presiden dipimpin oleh tokoh bernama Sawito.
Baca SelengkapnyaPetisi dilakukan karena pidato Soeharto dianggap kontroversial.
Baca SelengkapnyaTritura sendiri merupakan momentum perpindahan dari masa pemerintahan Orde Lama (Soekarno) menuju Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.
Baca SelengkapnyaMunculnya sentiman terhadap Sjafrie adalah permainan pihak tertentu.
Baca SelengkapnyaDulu bahu membahu mendirikan Orde Baru bersama Soeharto. Sang Jenderal pecah kongsi kemudian
Baca SelengkapnyaBuya Hamka merupakan seorang ulama, aktivis politik, dan sastrawan.
Baca Selengkapnya