Identifikasi korban AirAsia, Tim DVI dibantu ahli UEA & Korsel
Merdeka.com - Di hari ke 10 pasca-tragedi AirAsia QZ8501, Polda Jawa Timur membagi dua tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi jenazah yang ada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara. Hari ini tenaga tim DVI mendapat tambahan dari Uni Emirat Arab (UEA) dan Korea Selatan.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono, tim DVI itu terbagi menjadi dua kelompok. Tim pertama melakukan rapat rekonsiliasi untuk menentukan identitas dari 21 sisa jenazah yang belum diserahkan ke pihak AirAsia untuk kemudian diserahkan ke pihak keluarga. Sedangkan tim yang kedua, difokuskan untuk identifikasi tiga jenazah yang baru tiba di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur malam tadi (5/1).
"Seperti kita ketahui, saat ini sudah ada 37 jenazah di Polda Jatim. Dari jumlah itu, 13 sudah kita serahkan ke AirAsia untuk diserahkan ke pihak keluarga," terang Awi di Mapolda Jawa Timur, Selasa (6/1).
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
Kemudian, lanjut Awi, 21 jenazah masih proses penentuan identifikasi berdasarkan data antemortem dan postmortem. "Serta tiga lagi yang baru datang malam tadi," sambungnya.
Lebih jauh dikatakan mantan Wadirlantas Polda Jawa Timur ini, tim DVI Polda Jawa Timur yang melakukan proses identifikasi di hari ke 10 ini, dilakukan oleh 229 tenaga medis dan sejumlah ahli dari berbagai disiplin ilmu, termasuk dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan bantuan dari luar negeri.
"Saat ini, tim pertama masih rapat rekonsiliasi membahas identitas jenazah yang sudah di lakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem untuk bisa segera di ketahui identitas 21 jenazah sisa sebelumnya (tidak termasuk 3 jenazah yang datang malam tadi)," katanya.
Masih kata Awi, hari ini, tim DVI Polda Jawa Timur juga kedatangan (bantuan) lima tenaga ahli dari Uni Emirat Arab dan Korea Selatan. "Mereka akan bergabung bersama tim DVI Polda Jatim untuk membantu melakukan identifikasi. Sebelumnya kita sudah dibantu tim ahli dari Singapura sebanyak 10 orang, dan empat orang dari Australia," akunya.
Seperti diketahui, dari 155 penumpang AirAsia QZ8501, plus tujuh awak pesawat, yang berhasil ditemukan dan dikirim ke Surabaya baru 37 jenazah. Sedang sisanya, 125 jenazah belum berhasil ditemukan.
Dari 37 jenazah itu, rinciannya; 13 sudah diserahkan ke pihak keluarga, 21 jenazah masih dalam proses penentuan identitasnya, dan tiga lagi baru tiba di Surabaya malam tadi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, saat ini seluruh jenazah jatuhnya pesawat sedang dalam proses identifikasi.
Baca SelengkapnyaKepolisian Korsel juga telah menahan satu WNI terduga pelaku penusukan.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi masih selidiki penyebab tewasnya pegawai imigrasi Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPerwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menemukan fakta baru kasus petugas imigrasi jatuh dari apartemen di kawasan Parung Jaya.
Baca SelengkapnyaPihak Kemenkes juga dimintai keterangan karena sebelumnya sudah melakukan investigasi.
Baca Selengkapnya