Identitas Kontak 'Tuhan Yesus' di Grup WhatsApp 'Duren Tiga' Diduga Sekuriti Sambo
Merdeka.com - Keberadaan grup WhatsApp bernama Duren Tiga terungkap dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12). Grup WA itu dibikin Bripka RR alias Ricky Rizal tiga hari atau pada tanggal 11 Juli 2022 setelah insiden pembunuhan Brigadir J.
Salah satu pengikut grup WA tersebut bernama Tuhan Yesus. Penasihat hukum Bripka RR, Zena Dinda Defega mengatakan, sosok di balik pemilik nama akun Tuhan Yesus itu adalah Alfonsius Dua Lureng yang merupakan sekuriti di rumah pribadi Ferdy Sambo.
"Nah kemarin kan pas disebutkan semua nama-nama yang ada di kontak banyak kan, ada salah satu namanya Tuhan Yesus. Cuma pas saya tanyakan sama Mas Ricky katanya dia lupa, cuma kalau tidak salah Alfonsius. Tapi Mas Ricky enggak yakin," kata Dinda saat dikonfirmasi, Selasa (20/12).
-
Siapa yang diduga terlibat kasus korupsi gereja? Kediaman ini jadi perbincangan setelah terlibat kasus korupsi pembangunan rumah ibadah di Mimika, Papua.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa pemimpin sekte sesat di Zimbabwe? Polisi mengatakan Ishmael Chokurongerwa, 56 tahun, memimpin sekte di Harare yang terdiri dari lebih dari 1.000 orang.
Grup Buat Koordinasi
Dinda mengatakan, grup itu berisikan orang-orang yang berada di rumah daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sehingga didalamnya juga terdapat Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Grup itu grup yang ada semua isi rumah FS PC, karena kalau grup ABS (Anak Buah Sambo) itu yang cuma ajudan aja. Tapi kalau Duren Tiga itu ada FS dan PC nya. Ada semua art, ajudan, driver, FS, PC," kata Dinda.
Dia menjelaskan, alasan grup itu dibuat Bripka RR karena pada grup dengan nama sama yang sebelumnya dibuat para pengikutnya sudah pada keluar setelah kematian Brigadir J.
"Jadi grup awal itu nama tetap Duren Tiga, tapi karena pasca Yosua sudah meninggal, semua orang di grup itu pada left grup. Makanya Ricky bingung gimana mau laporan-laporan. Jadi dibuatkan Ricky lagi, di situ ada Richard juga, tapi Richard left karena Richard ganti nomor," ujar dia.
Percakapan Terhapus
Grup itu berisi lebih dari tujuh orang. Namun Dinda tak menyebutkan nama-nama penghuni grup WA tersebut.
Dinda menambahkan, percakapan pada grup itu terhapus karena Bripka RR telah mengganti handphone sehingga tidak tersimpan pada percakapan sebelumnya.
"Sebenarnya bukan terhapus, tapi karena ganti handphone. Jadi enggak ke backup otomatis. Cuma laporan-laporan semua yang kerja sama FS dan PC. Pemesanan makanan apa dan info makanan sampai," ujar dia.
Bripka Ricky Rizal buat Grup WhatsApp Duren Tiga 3 Hari Setelah Brigadir J Tewas
Ahli Digital Forensik dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri, Adi Setya menyebut, adanya grup WhatsApp pasca kejadian pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriyansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Diketahui, kejadian yang terjadi di eks rumah dinas Ferdy Sambo kala menjabat Kadiv Propam Polri ini terjadi pada 8 Juli 2022 lalu.
"Jadi di hp tersebut ditemukan satu grup WhatsApp dengan nama Duren Tiga, di dalamnya ada beberapa kontak di grup tersebut diantaranya ada kontak WA nama Irjen Ferdy Sambo, kemudian ada kontak WhatsApp bernama Putri Candrawathi dan seterusnya," kata Adi dal sidang lanjutan atas tewasnya Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12).
Perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) ini menjelaskan, grup WhatsApp tersebut dibuat pada 11 Juli 2022 dengan admin atau pembuat grup yakni Bripka Ricky Rizal Wibowo alias Bripka RR.
"Di dalam ada terdakwa ini 5 orang?" tanya jaksa.
"Iya," jawab singkat Adi.
"Ada percakapan?" tanya jaksa lagi.
"Sudah tidak ada," jawab Ahli
"Terdeteksi enggak kapan dibikin?" tanya kembali jaksa.
"Grup ini dibuat pada tanggal (11/7) oleh akun WA dengan nama Ricky Wibowo," jawab Adi.
Ternyata, dalam grup tersebut Bharada Richard Eliezer alias Bharada E sempat ada. Namun, keberadaan Bharada di grup tersebut hanya sebentar saja atau tidak sampai satu hari.
"Ada penghapusan percakapan?" tanya jaksa.
"Kalau di sini hanya rentang waktu singkat WA atas nama Richard masuk ke dalam grup tersebut tidak lebih dari satu hari. Dia di-add pada jam 5 pagi tanggal 11, kemudian diremove dari grup tersebut pada jam 8, tanggal 11. Jadi enggak sampai 1 hari," jawab Adi.
"Nama grup ABS (Anak Buah Sambo?)" tanya jaksa.
"Nama grupnya Duren Tiga," jawab Adi.
"Di dalam grup Duren Tiga itu berapa orang?" tanya jaksa.
"Lebih dari 7," singkat ahli.
"Ada Sambo di dalamnya?" tanya jaksa kembali.
"Kontak WA atas nama Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi," jawab ahli kembali.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polresta Serang masih menyelidiki kasus tersebut dan berkordinasi dengan tim siber Polda Banten.
Baca SelengkapnyaBerkat pengakuan Danu yang juga ditetakan tersangka, tabir pembunuhan ibu dan anak di Subang jadi terang.
Baca SelengkapnyaGus Samsudin melontarkan pernyataan mengejutkan ketika digelandang menuju penjara.
Baca SelengkapnyaPelaporan terhadap pengacara dan keluarga dari Dini Sera Afriyanti ini dibenarkan oleh pengacara Ronald Tannur, Lisa Rahmat.
Baca SelengkapnyaSamsudin dijemput paksa karena dikhawatirkan melarikan diri dan menghambat penyidikan.
Baca SelengkapnyaJika dikonversikan ke dalam Rupiah, narkotika jenis sabu-sabu yang disita bernilai hingga Rp85 miliar.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, tidak akan menutupi kasus tiga tersangka Anggota TNI pembunuh pemuda asal Aceh Imam Masykur.
Baca Selengkapnya