Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Identitas Kontak 'Tuhan Yesus' di Grup WhatsApp 'Duren Tiga' Diduga Sekuriti Sambo

Identitas Kontak 'Tuhan Yesus' di Grup WhatsApp 'Duren Tiga' Diduga Sekuriti Sambo Sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Keberadaan grup WhatsApp bernama Duren Tiga terungkap dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12). Grup WA itu dibikin Bripka RR alias Ricky Rizal tiga hari atau pada tanggal 11 Juli 2022 setelah insiden pembunuhan Brigadir J.

Salah satu pengikut grup WA tersebut bernama Tuhan Yesus. Penasihat hukum Bripka RR, Zena Dinda Defega mengatakan, sosok di balik pemilik nama akun Tuhan Yesus itu adalah Alfonsius Dua Lureng yang merupakan sekuriti di rumah pribadi Ferdy Sambo.

"Nah kemarin kan pas disebutkan semua nama-nama yang ada di kontak banyak kan, ada salah satu namanya Tuhan Yesus. Cuma pas saya tanyakan sama Mas Ricky katanya dia lupa, cuma kalau tidak salah Alfonsius. Tapi Mas Ricky enggak yakin," kata Dinda saat dikonfirmasi, Selasa (20/12).

Grup Buat Koordinasi

Dinda mengatakan, grup itu berisikan orang-orang yang berada di rumah daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sehingga didalamnya juga terdapat Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

"Grup itu grup yang ada semua isi rumah FS PC, karena kalau grup ABS (Anak Buah Sambo) itu yang cuma ajudan aja. Tapi kalau Duren Tiga itu ada FS dan PC nya. Ada semua art, ajudan, driver, FS, PC," kata Dinda.

Dia menjelaskan, alasan grup itu dibuat Bripka RR karena pada grup dengan nama sama yang sebelumnya dibuat para pengikutnya sudah pada keluar setelah kematian Brigadir J.

"Jadi grup awal itu nama tetap Duren Tiga, tapi karena pasca Yosua sudah meninggal, semua orang di grup itu pada left grup. Makanya Ricky bingung gimana mau laporan-laporan. Jadi dibuatkan Ricky lagi, di situ ada Richard juga, tapi Richard left karena Richard ganti nomor," ujar dia.

Percakapan Terhapus

Grup itu berisi lebih dari tujuh orang. Namun Dinda tak menyebutkan nama-nama penghuni grup WA tersebut.

Dinda menambahkan, percakapan pada grup itu terhapus karena Bripka RR telah mengganti handphone sehingga tidak tersimpan pada percakapan sebelumnya.

"Sebenarnya bukan terhapus, tapi karena ganti handphone. Jadi enggak ke backup otomatis. Cuma laporan-laporan semua yang kerja sama FS dan PC. Pemesanan makanan apa dan info makanan sampai," ujar dia.

Bripka Ricky Rizal buat Grup WhatsApp Duren Tiga 3 Hari Setelah Brigadir J Tewas

Ahli Digital Forensik dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri, Adi Setya menyebut, adanya grup WhatsApp pasca kejadian pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriyansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Diketahui, kejadian yang terjadi di eks rumah dinas Ferdy Sambo kala menjabat Kadiv Propam Polri ini terjadi pada 8 Juli 2022 lalu.

"Jadi di hp tersebut ditemukan satu grup WhatsApp dengan nama Duren Tiga, di dalamnya ada beberapa kontak di grup tersebut diantaranya ada kontak WA nama Irjen Ferdy Sambo, kemudian ada kontak WhatsApp bernama Putri Candrawathi dan seterusnya," kata Adi dal sidang lanjutan atas tewasnya Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12).

Perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) ini menjelaskan, grup WhatsApp tersebut dibuat pada 11 Juli 2022 dengan admin atau pembuat grup yakni Bripka Ricky Rizal Wibowo alias Bripka RR.

"Di dalam ada terdakwa ini 5 orang?" tanya jaksa.

"Iya," jawab singkat Adi.

"Ada percakapan?" tanya jaksa lagi.

"Sudah tidak ada," jawab Ahli

"Terdeteksi enggak kapan dibikin?" tanya kembali jaksa.

"Grup ini dibuat pada tanggal (11/7) oleh akun WA dengan nama Ricky Wibowo," jawab Adi.

Ternyata, dalam grup tersebut Bharada Richard Eliezer alias Bharada E sempat ada. Namun, keberadaan Bharada di grup tersebut hanya sebentar saja atau tidak sampai satu hari.

"Ada penghapusan percakapan?" tanya jaksa.

"Kalau di sini hanya rentang waktu singkat WA atas nama Richard masuk ke dalam grup tersebut tidak lebih dari satu hari. Dia di-add pada jam 5 pagi tanggal 11, kemudian diremove dari grup tersebut pada jam 8, tanggal 11. Jadi enggak sampai 1 hari," jawab Adi.

"Nama grup ABS (Anak Buah Sambo?)" tanya jaksa.

"Nama grupnya Duren Tiga," jawab Adi.

"Di dalam grup Duren Tiga itu berapa orang?" tanya jaksa.

"Lebih dari 7," singkat ahli.

"Ada Sambo di dalamnya?" tanya jaksa kembali.

"Kontak WA atas nama Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi," jawab ahli kembali.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebar Konten Penistaan Agama di Kota Serang Digiring Warga ke Kantor Polisi, Mengaku Disuruh Teman
Penyebar Konten Penistaan Agama di Kota Serang Digiring Warga ke Kantor Polisi, Mengaku Disuruh Teman

Polresta Serang masih menyelidiki kasus tersebut dan berkordinasi dengan tim siber Polda Banten.

Baca Selengkapnya
Jejak Pelaku Utama Pembunuhan Ibu & Anak di Subang, pernah Kirim Surat ke Jokowi Minta Keadilan
Jejak Pelaku Utama Pembunuhan Ibu & Anak di Subang, pernah Kirim Surat ke Jokowi Minta Keadilan

Berkat pengakuan Danu yang juga ditetakan tersangka, tabir pembunuhan ibu dan anak di Subang jadi terang.

Baca Selengkapnya
Berbaju Tahanan dan Tebar Senyum Sebelum Dibui, Gus Samsudin: Saya Senang di Penjara
Berbaju Tahanan dan Tebar Senyum Sebelum Dibui, Gus Samsudin: Saya Senang di Penjara

Gus Samsudin melontarkan pernyataan mengejutkan ketika digelandang menuju penjara.

Baca Selengkapnya
Kubu Ronald Tannur, Anak Anggota DPR Aniaya Pacar hingga Tewas Laporkan Balik Keluarga Korban
Kubu Ronald Tannur, Anak Anggota DPR Aniaya Pacar hingga Tewas Laporkan Balik Keluarga Korban

Pelaporan terhadap pengacara dan keluarga dari Dini Sera Afriyanti ini dibenarkan oleh pengacara Ronald Tannur, Lisa Rahmat.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Lokasi Gus Samsudin buat Video Konten Suami Istri Boleh Tukar Pasangan
Terungkap, Lokasi Gus Samsudin buat Video Konten Suami Istri Boleh Tukar Pasangan

Samsudin dijemput paksa karena dikhawatirkan melarikan diri dan menghambat penyidikan.

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang Kaki Tangan Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bawa Sabu & Ekstasi Senilai Rp 85 M, Dijanjikan Upah Rp20-Rp200 Juta
Sepak Terjang Kaki Tangan Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bawa Sabu & Ekstasi Senilai Rp 85 M, Dijanjikan Upah Rp20-Rp200 Juta

Jika dikonversikan ke dalam Rupiah, narkotika jenis sabu-sabu yang disita bernilai hingga Rp85 miliar.

Baca Selengkapnya
Kasus Paspampres Culik-Bunuh Imam Masykur, Panglima TNI: Ini Kriminal, Tak Ada yang Ditutupi
Kasus Paspampres Culik-Bunuh Imam Masykur, Panglima TNI: Ini Kriminal, Tak Ada yang Ditutupi

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, tidak akan menutupi kasus tiga tersangka Anggota TNI pembunuh pemuda asal Aceh Imam Masykur.

Baca Selengkapnya