Identitas pelaku pembacokan mahasiswa UGM belum diketahui, polisi cek CCTV
Merdeka.com - Polresta Yogyakarta terus memburu pelaku pembacokan terhadap mahasiswa UGM, Dwi Ramadhani Herlangga (26). Dwi meninggal dunia karena dibacok orang tak dikenal di perempatan Mirota Kampus, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta pada Kamis (7/6) dini hari. Saat itu Dwi baru saja rampung membagikan makan sahur atau sahur on the road (SOTR) di wilayah Kota Yogyakarta.
Kapolresta Yogyakarta, AKBP Armaini mengatakan, saat ini pihaknya masih memburu pelaku pembacokan terhadap Dwi. Identitas pelaku belum diketahui.
"Masih kita lidik. (Pelaku) belum teridentifikasi. Kita sedang berusaha keras untuk mengusut kasus ini. Mohon waktunya," jelas Armaini saat dihubungi wartawan, Jumat (8/6).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Armaini menuturkan, penyidik Polresta Yogyakarta saat ini sedang mengumpulkan barang bukti. Diantaranya, rekaman CCTV dari sekitar tempat kejadian.
"Kasus pembacokan ini kita sekarang sedang mengumpulkan barang bukti. Apapun yang jadi alat bukti coba kita kumpulkan termasuk CCTV," papar Armaini.
Armaini akan bekerja semaksimal mungkin mengungkap kasus pembacokan terhadap Dwi. Armaini juga berjanji tak akan membiarkan kasus serupa yang meresahkan masyarakat itu terjadi lagi di wilayahnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar pembagian makan sahur bisa diganti dengan berbagi makanan atau takjil saat berbuka. Sehingga masyarakat bisa konsentrasi beribadah di malam hari.
"Kami juga mengimbau bagi-bagi makan sahur bisa diganti bagi-bagi takjil. Kita mengimbau lebih baik di malam-malam terakhir di bulan Ramadan bisa maksimal memanfaatkan untuk meraih malam lailatul qodar dan beritikaf, menghindari (keluar) sampai larut malam," tutup Armaini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu dari tiga orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina ditangkap.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral di media sosial yang menyebutkan sejumlah opang yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap seseorang
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan seksual itu berawal dari unggahan akun X @laavanyaisvara.
Baca SelengkapnyaSelain mendalami peran Pegi yang sempat berstatus DPO, para terpidana turut dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaPelaku diserahkan ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa 34 saksi dan mempertajam rekaman kamera CCTV terkait pembunuhan siswi SMK yang terjadi pada 2019 tersebut.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar menegaskan bahwa Pegi merupakan otak pembunuhan dalam perkara ini.
Baca SelengkapnyaPolisi belum menjelaskan secara gamblang barang bukti yang disita pada saat proses penggeledahan.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh dan bagian tubuh potong oleh dua pelaku yang telah ditangkap polisi.
Baca Selengkapnya