IDI: 202 Dokter Meninggal Akibat Terinfeksi Covid-19
Merdeka.com - Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melaporkan 369 tenaga kesehatan meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19. Data ini tercatat mulai 2 Maret hingga 15 Desember 2020.
369 Tenaga kesehatan tersebut terdiri dari 202 dokter, 15 dokter gigi dan 142 perawat.
"Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar), 92 dokter spesialis (7 guru besar), 2 residen, 1 dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI wilayah (provinsi) dan 92 IDI cabang (kota atau kabupaten)," kata Eksternal PR Lead untuk Tim Mitigasi PB IDI, Elizabeth, melalui keterangan tertulis, Selasa (15/12).
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Elizabeth menjelaskan, tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19 terbanyak ada di Jawa Timur, yakni 83 orang. Rinciannya, 41 dokter, 2 dokter gigi dan 40 perawat. Kemudian disusul DKI Jakarta 32 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat.
Sumatera Utara melaporkan 24 dokter dan 3 perawat meninggal dunia karena Covid-19. Jawa Barat 19 dokter, 4 dokter gigi, dan 19 perawat. Jawa Tengah 21 dokter dan 21 perawat. Sulawesi Selatan 7 dokter dan 3 perawat.
"Banten 7 dokter dan 2 perawat meninggal dunia. Bali 6 dokter," sambungnya.
Aceh 6 dokter dan 2 perawat meninggal dunia akibat Covid-19. Kalimantan Timur 5 dokter dan 3 perawat. Riau 5 dokter. DI Yogyakarta 6 dokter dan 2 perawat. Kalimantan Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi dan 6 perawat. Sumatera Selatan 4 dokter dan 5 perawat.
Selanjutnya, Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat. Sulawesi Utara 3 dokter. Nusa Tenggara Barat 2 dokter dan 1 perawat. Sumatera Barat 1 dokter, 1 dokter gigi dan 2 perawat. Kalimantan Tengah 1 dokter dan 2 perawat. Lampung 1 dokter dan 1 perawat. Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat.
Bengkulu 1 dokter. Sulawesi Tenggara 1 dokter dan 2 dokter gigi. Papua Barat 1 dokter. Papua 2 perawat. Nusa Tenggara Timur 1 perawat. Kalimantan Barat 1 perawat.
"Serta DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat," terangnya.
Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Muhammad Adib Khumaidi, mengatakan meningkatnya jumlah kematian tenaga medis merupakan salah satu dampak dari peningkatan jumlah penderita Covid-19 baik yang dirawat maupun yang OTG (Orang Tanpa Gejala). Pilkada serentak yang digelar pada 9 Desember 2020 juga menjadi potensi fluktuasi naiknya angka penularan Covid.
"Kami mengimbau masyarakat dan kepala daerah serta pendukungnya untuk menghindari proses aktifitas yang melibatkan berkerumunnya massa. Dan bagi setiap orang untuk memeriksakan kesehatannya apabila terdapat gejala dan melakukan testing meskipun juga tanpa gejala," kata Adib.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Baca SelengkapnyaRinciannya, 136 orang di tingkat kecamatan atau PPK. Di tingkat PPS desa kelurahan ada 696 orang.
Baca SelengkapnyaJumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya