IDI: Adenovirus Masih Tersangka Utama Penyebab Hepatitis Akut
Merdeka.com - Pakar kesehatan sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyampaikan perkembangan terbaru soal hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Menurutnya, tersangka utama penyebab penyakit ini masih Adenovirus.
"Adenovirus masih jadi tersangka utama," kata Zubairi melalui akun Twitternya @ProfesorZubairi yang telah diizinkan untuk dikutip merdeka.com, Minggu (15/5).
Dia menyebut lebih dari setengah pasien hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini positif Adenovirus. Dokter direkomendasikan untuk mempertimbangkan uji adenovirus kepada pasien.
-
Siapa yang menemukan virus hepatitis B? Tanggal 28 Juli dipilih sebagai Hari Hepatitis Sedunia karena bertepatan dengan hari ulang tahun Dr. Baruch Blumberg, seorang ilmuwan pemenang Hadiah Nobel yang menemukan virus hepatitis B (HBV) pada tahun 1967.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
-
Apa penyebab wabah penyakit beri-beri? Wabah penyakit sudah bermunculan sejak pendudukan Belanda di Bumi Nusantara. Masalah ini membuat para pakar ahli di bidang kesehatan memutar otak untuk menemukan ramuan yang tepat untuk mengatasi wabah tersebut.
-
Bagaimana penyakit akut berkembang? Penyakit ini cenderung memburuk dengan cepat namun juga memiliki kecenderungan untuk sembuh dalam rentang waktu yang relatif singkat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Termasuk sampel darah, pernapasan, tinja," imbuhnya.
Saat ini, total penderita hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di dunia mencapai 450 orang.
18 Kasus Hepatitis Akut di Indonesia, 7 Meninggal Dunia
Kementerian Kesehatan melaporkan total kasus dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di Indonesia sebanyak 18. Sebanyak tujuh penderitanya meninggal dunia.
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof Dr Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan, dari total kasus dugaan hepatitis akut, yang terbanyak di DKI Jakarta yang mencapai 12 orang.
Sementara sisanya masing-masing tersebar di Bangka Belitung 1, Jawa Barat 1, Jawa Timur 1, Kalimantan Timur 1, Sumatera Barat 1, dan Sumatera Utara 1.
Syahril merinci kategori 18 kasus hepatitis akut misterius ini. Sebanyak 9 pending classification, 7 discarded, 1 probable, dan 1 proses verifikasi.
Gejala yang dialami kasus dugaan hepatitis akut saat ini bervariasi, seperti demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lelah, nyeri bagian perut, dan mata serta kulit berwarna kuning. Kemudian nyeri pada bagian otot, gatal, warna urine seperti teh, perubahan warna feses, dan sesak napas.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia menderita hepatitis
Baca SelengkapnyaHepatitis adalah salah satu penyakit yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat, tapi sayangnya, masih banyak kesalahpahaman & mitos yang berkembang tentang ini.
Baca SelengkapnyaUU Kesehatan diyakini bakal mendorong investasi dan pengembangan obat termasuk untuk hepatitis.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaVirus yang menyerang berhubungan dengan hati dan usus.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaWHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAda keadaan yang mesti di antisipasi misalkan anak tersebut dikhawatirkan punya gangguan organ hati yang berat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenyakit Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA tengah menjadi ancaman di Indonesia, khususnya warga sekitar Jakarta.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnya