IDI Banjarnegara Usul Pemerintah Tambah Pasokan Vaksin Covid-19 ke Daerah
Merdeka.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah menyarankan pemerintah menambah pasokan vaksin Covid-19 bagi pemerintah daerah. Tujuannya untuk mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi guna mewujudkan kekebalan komunal terhadap Covid-19.
Ketua IDI Kabupaten Banjarnegara Agus Ujianto mengatakan, kesadaran masyarakat menjalani vaksinasi Covid-19 telah meningkat. Warga yang ingin menjalani vaksinasi semakin banyak.
"Jadi secara umum pemerintah harus menambah jumlah vaksin agar tercapai tujuan dari vaksinasi, yakni terwujudnya herd immunity (kekebalan komunal)," kata Agus yang juga menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara, Minggu (12/9). Seperti dilansir Antara.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang ajak warga Cianjur peduli demam berdarah? Relawan Ganjar Pranowo Ajak Warga Cianjur Peduli Pencegahan Demam Berdarah
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
Dia mengapresiasi para petugas kesehatan dan pemangku kepentingan terkait yang telah bekerja keras menyelenggarakan pelayanan vaksinasi Covid-19.
"Para stakeholder (pemangku kepentingan) termasuk di dalamnya Dinas Kesehatan, TNI/Polri, puskesmas, rumah sakit swasta, pelaku bisnis, dan pondok pesantren pun telah bekerja keras melakukan serbuan vaksinasi," katanya.
Sementara itu, Fahreza (28), warga Banjarnegara yang ikut aktif menginformasikan dan memantau pelaksanaan vaksinasi massal, mengatakan bahwa dia sering melihat kekurangan stok vaksin dalam penyelenggaraan pelayanan vaksinasi Covid-19.
"Informasi vaksinasi selalu saya bagikan melalui medsos. Tetapi yang saya pantau masih sering kekurangan vaksin, padahal antusiasnya sangat tinggi," katanya.
Sebelum mendapat suntikan vaksin, dia aktif mencari informasi mengenai pelaksanaan vaksinasi dan rela antre untuk menjalani vaksinasi Covid-19.
"Saya antusias mengikuti vaksinasi karena dari pengamatan ketika tetangga maupun teman-teman yang terkena Covid-19 itu belum mendapatkan vaksin, kondisinya berbeda sekali dengan yang sudah divaksin. Yang sudah vaksin gejalanya lebih ringan dibandingkan yang belum vaksin," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnya