Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

IDI Banten siapkan sanksi bagi dokter terlibat vaksin palsu

IDI Banten siapkan sanksi bagi dokter terlibat vaksin palsu Korban vaksin palsu datangi RS Harapan Bunda. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Banten telah menyiapkan sanksi bagi dokter yang terbukti lalai dan terlibat peredaran vaksin palsu. Sanksi diberikan jika dokter terbukti melanggar kode etik atau disiplin. Saat ini pihaknya masih melakukan investigasi terhadap pihak yang diduga terkait kasus ini.

"Terkait kasus vaksin palsu kepada pasiennya, IDI akan memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang ada," ujar pengurus IDI Banten Rahmat saat ditemui di RSIA Mutiara Bunda Ciledug, seperti dilansir Antara, Senin (18/7).

Fokus IDI saat ini pada pasien korban vaksin palsu agar bisa divaksin ulang. IDI memulai dengan pendataan, dilanjutkan kegiatan vaksin ulang yang direncanakan dilakukan awal Agustus.

IDI Banten akan memberikan informasi pada pasien yang ingin dalam mendapatkan pengetahuan mengenai dampak vaksin palsu.

"IDI Banten akan terbuka dan siap melayani segala bentuk pertanyaan dan memfasilitasi kebutuhan pasien."

Untuk diketahui, di wilayah Tangerang, RSIA Mutiara Bunda disebut-sebut sebagai salah satu rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu jenis Tripacel atau DPT untuk pasiennya. Obat tersebut dibeli dari sales dengan alasan ketersediaan vaksin resmi sudah habis.

Pembelian vaksin dilakukan RSIA Mutiara Bunda sejak 23 Juni 2016. Namun, banyak orang tua anak-anak yang mengaku sudah sejak lama mengetahui pembelian obat secara ilegal.

Orang tua pasien berbondong-bondong mendatangi RSIA Mutiara Bunda untuk meminta pertanggungjawaban. Polres Metro Tangerang mengerahkan personelnya dibantu TNI untuk menjaga kondisi tetap aman.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
IDI Jabar Kecam Kasus Perundungan PPDS di RSHS Bandung!
IDI Jabar Kecam Kasus Perundungan PPDS di RSHS Bandung!

IDI Jabar memastikan praktik itu bukanlah tradisi yang seharusnya ada.

Baca Selengkapnya
Waspada Pelatihan Salon Kecantikan Abal-Abal di Banten, Gunakan Sertifikat Palsu
Waspada Pelatihan Salon Kecantikan Abal-Abal di Banten, Gunakan Sertifikat Palsu

Baru-baru ini terkuak kasus pelatihan salon abal-abal di Banten.

Baca Selengkapnya
Tegas, Kemenkes Bakal Cabut Izin Praktik dan STR Dokter Pelaku Perundungan PPDS
Tegas, Kemenkes Bakal Cabut Izin Praktik dan STR Dokter Pelaku Perundungan PPDS

Kemenkes akan memberikan sanksi berupa pencabutan surat izin praktik (SIP) dan surat tanda registrasi (STR) pelaku perundungan pada PPDS

Baca Selengkapnya
Membedah Akar Masalah Polemik Dokter Asing
Membedah Akar Masalah Polemik Dokter Asing

Rencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing menuai polemik. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak karena berbagai alasan.

Baca Selengkapnya
Komitmen IDI Berantas Bullying di Sektor Pendidikan Kedokteran
Komitmen IDI Berantas Bullying di Sektor Pendidikan Kedokteran

Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi mengatakan, pihaknya telah memberikan konsen terkait dengan perundungan atau bullying.

Baca Selengkapnya
Menkes Siapkan Sanksi Skors Bagi Dokter Bullying Junior
Menkes Siapkan Sanksi Skors Bagi Dokter Bullying Junior

Sanksi skors bagi dokter yang bullying junior diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes).

Baca Selengkapnya
Ada 542 Laporan Bullying Dokter, 221 di Antaranya Terjadi dalam RS di Bawah Kemenkes
Ada 542 Laporan Bullying Dokter, 221 di Antaranya Terjadi dalam RS di Bawah Kemenkes

Nadia menyampaikan hal tersebut untuk merespons kasus perundungan terhadap Dokter Aulia Risma Lestari.

Baca Selengkapnya
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es

Jika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran, IDAI: Jangan Hanya Kejar Kuantitas Dokter tapi Kualitas Acak Kadut
Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran, IDAI: Jangan Hanya Kejar Kuantitas Dokter tapi Kualitas Acak Kadut

Jangan sampai nanti kita ingin mengejar kuantitas, tapi kualitasnya acak kadut gitu," kata Piprim.

Baca Selengkapnya
Keanehan Praktik Dokter Gadungan di Bekasi, Pasien Selalu Didiagnosis Tifus
Keanehan Praktik Dokter Gadungan di Bekasi, Pasien Selalu Didiagnosis Tifus

Dokter gadungan bernama Ingwy Tirto Banyu alias Sunaryanto (39) sudah cukup banyak menangani pasien sejak buka praktik lima tahun silam .

Baca Selengkapnya