IDI Banten siapkan sanksi bagi dokter terlibat vaksin palsu
Merdeka.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Banten telah menyiapkan sanksi bagi dokter yang terbukti lalai dan terlibat peredaran vaksin palsu. Sanksi diberikan jika dokter terbukti melanggar kode etik atau disiplin. Saat ini pihaknya masih melakukan investigasi terhadap pihak yang diduga terkait kasus ini.
"Terkait kasus vaksin palsu kepada pasiennya, IDI akan memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang ada," ujar pengurus IDI Banten Rahmat saat ditemui di RSIA Mutiara Bunda Ciledug, seperti dilansir Antara, Senin (18/7).
Fokus IDI saat ini pada pasien korban vaksin palsu agar bisa divaksin ulang. IDI memulai dengan pendataan, dilanjutkan kegiatan vaksin ulang yang direncanakan dilakukan awal Agustus.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
IDI Banten akan memberikan informasi pada pasien yang ingin dalam mendapatkan pengetahuan mengenai dampak vaksin palsu.
"IDI Banten akan terbuka dan siap melayani segala bentuk pertanyaan dan memfasilitasi kebutuhan pasien."
Untuk diketahui, di wilayah Tangerang, RSIA Mutiara Bunda disebut-sebut sebagai salah satu rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu jenis Tripacel atau DPT untuk pasiennya. Obat tersebut dibeli dari sales dengan alasan ketersediaan vaksin resmi sudah habis.
Pembelian vaksin dilakukan RSIA Mutiara Bunda sejak 23 Juni 2016. Namun, banyak orang tua anak-anak yang mengaku sudah sejak lama mengetahui pembelian obat secara ilegal.
Orang tua pasien berbondong-bondong mendatangi RSIA Mutiara Bunda untuk meminta pertanggungjawaban. Polres Metro Tangerang mengerahkan personelnya dibantu TNI untuk menjaga kondisi tetap aman.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaIDI Jabar memastikan praktik itu bukanlah tradisi yang seharusnya ada.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini terkuak kasus pelatihan salon abal-abal di Banten.
Baca SelengkapnyaKemenkes akan memberikan sanksi berupa pencabutan surat izin praktik (SIP) dan surat tanda registrasi (STR) pelaku perundungan pada PPDS
Baca SelengkapnyaRencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing menuai polemik. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak karena berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PB IDI, Adib Khumaidi mengatakan, pihaknya telah memberikan konsen terkait dengan perundungan atau bullying.
Baca SelengkapnyaSanksi skors bagi dokter yang bullying junior diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes).
Baca SelengkapnyaNadia menyampaikan hal tersebut untuk merespons kasus perundungan terhadap Dokter Aulia Risma Lestari.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaJangan sampai nanti kita ingin mengejar kuantitas, tapi kualitasnya acak kadut gitu," kata Piprim.
Baca SelengkapnyaDokter gadungan bernama Ingwy Tirto Banyu alias Sunaryanto (39) sudah cukup banyak menangani pasien sejak buka praktik lima tahun silam .
Baca Selengkapnya