IDI Minta Apresiasi untuk Nakes Dibarengi Perbaikan Sistem Kesehatan Nasional
Merdeka.com - Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) berharap apresiasi Presiden Joko Widodo terhadap kinerja tenaga kesehatan selama menangani pandemi COVID-19 juga dibarengi dengan perbaikan sistem pelayanan kesehatan nasional.
"Kami berterimakasih atas apresiasi negara melalui Presiden kepada tenaga kesehatan," kata Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi yang dikonfirmasi di Jakarta dilansir Antara, Senin (16/8).
Adib mengatakan profesi di bidang kesehatan menjadi salah satu tenaga strategis yang dibutuhkan negara bahkan dunia, khususnya saat pandemi COVID-19 saat ini.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang terdampak dari kurangnya dokter? Pandemi Covid-19 telah menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya mempersiapkan perlindungan baik jiwa maupun kesehatan demi menjaga stabilitas keuangan keluarga.
-
Siapa yang perlu menjaga kesehatan? Penting disadari bahwa seseorang yang menjaga kesehatannya akan tampak cantik dan menarik di mata orang lain.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
Ia mengatakan apresiasi pemerintah terhadap kinerja tenaga medis tentunya perlu dibarengi dengan perwujudan perbaikan sistem pelayanan kesehatan nasional yang lebih baik dan siap dalam menghadapi berbagai situasi masalah kesehatan masyarakat.
"Tentunya tindak lanjut dari hal itu, kita bisa berharap dalam penanganan pandemi COVID-19 ini negara juga memperhatikan proses terhadap penanganan sistem layanan kesehatan," katanya.
Adib mengatakan situasi pandemi COVID-19 belum diketahui kapan akan berakhir, sehingga pemerintah perlu mempersiapkan sistem layanan kesehatan secara lebih maksimal.
"Kita tidak tahu kapan pandemi ini selesai, kita berharap ini bisa segera selesai, tetapi jika dalam waktu jangka panjang, maka upaya-upaya ke depan yang harus dilakukan adalah perbaikan terhadap sistem kesehatan nasional," katanya.
Salah satu aspek penting, kata Adib, adalah pelayanan kesehatan, termasuk peningkatan upaya preventif dan promotif di tengah masyarakat agar ditingkatkan.
"Perhatian negara kepada teman-teman dokter dan tenaga medis tenaga kesehatan lainnya juga perlu diperhatikan, termasuk persoalan insentif mereka," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI menyampaikan apresiasi terhadap kinerja tenaga kesehatan selama bekerja menangani situasi pandemi COVID-19 di Tanah Air.
"Yang sangat mengharukan dan membanggakan adalah kerja keras dan kerja penuh pengabdian dari para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan yang lain," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaDPR menyoroti pemecatan 249 nakes Non-ASN di Manggarai dan gagalnya 500-an bidan pendidik gagal jadi P3K
Baca SelengkapnyaDia menganalogikan naturalisasi pemain asing dalam Timnas Indonesia dalam upaya meningkatkan prestasi sepak bola.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.
Baca SelengkapnyaHasto yang menjadi narasumber pada Rakernas IDI itu menyebutkan, peran dokter dalam percepatan penurunan stunting sangat penting.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya, peningkatan kesejahteraan tenaga medis dan tenaga kesehatan serta kepastian jenjang kariernya.
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres 2024, Ikatan Dokter Indonesia mengungkapkan sosok calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pilihan mereka.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini mencakup inisiatif untuk mendorong industri farmasi, meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan,
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaMenurut John Riady, fokus undang-undang tersebut mengakselerasi kebutuhan tenaga medis serta pemerataan kualitas kesehatan.
Baca Selengkapnya