IDI Nilai Masyarakat Berperan Penting Dalam Turunkan Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Ketua Dewan Pakar Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof Menaldi Rasmin mengatakan bahwa masyarakat memegang peran yang sangat penting dalam menurunkan pandemi Covid-19. Sebab, menurutnya, pemerintah hanya membuat suatu regulasi, jika masyarakat tidak mau bekerjasama dengan pemerintah mematuhi regulasi tersebut, maka pandemi ini sulit berakhir.
"Kuncinya bukan pada pemerintah dan petugas kesehatan, kuncinya ada pada kita, masyarakat. Kalau publik masih lalai, mengabaikan 5M maka sulit (pandemi berakhir)," ujarnya.
Dia melihat, masyarakat belum sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Semakin lama masyarakat bisa disiplin, maka semakin lama pula pandemi ini berakhir. Dia pun khawatir akan ada mutasi virus baru dari Covid-19 ini. Munculnya mutasi virus baru kata dia, bisa semakin memperlama waktu pandemi.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Bagaimana Mistiyati bertahan di masa pandemi? Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Bukan tidak mungkin ada mutasi perubahan virus. kita tahu, butuh 1 minggu atau lebih untuk mengetahui hasil pemeriksaan kita, kalau ada mutasi, kita ada kesulitan baru, sulit lagi mencegahnya atau vaksinasinya," kata Menaldi.
Sehingga kata dia, jika masyarakat masih mengabaikan 5M atau hanya menerapkan salah satunya, maka kata dia program vaksinasi yang sedang pemerintah jalankan ini pun akan sia-sia. Menaldi kembali menegaskan bahwa Vaksinasi Covid-19 bukanlah obat Covid-19, bukan pula cara utama untuk membuat pandemi ini berakhir. Yang paling utama kata dia, yaitu 5M (Menjaga jarak, mencuci tangan, mencegah kerumunan, memakai masker, dan mengurangi mobilitas)
"Vaksinasi itu pencegahan kedua, untuk mencegah jangan sampai sakit, kalau sakit jangan sampai sakit berat. Pencegahan pertama itu tetap 5M," kata dia.
"Sampai sekarang, tidak ada obat yang definitif untuk virus ini. Jadi kita belum bisa mengandalkan obat untuk pemutus penularan," tutupnya.
Senada dengan Menaldi, Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Adib Khumaidi menyarankan pemerintah harus membangun sinergi dengan organisasi profesi kesehatan, keagamaan, serta kemasyarakatan untuk memperkuat kesadaran dan kepatuhan masyarakat.
Bisa juga mengintensifkan gerakan masyarakat sehat dengan melakukan penguatan pada kade-kader kesehatan di tingkat desa dan kelurahan.
"Pemerintah juga bisa memberdayakan organisasi informal di tingkat masyarakat khususnya RT dan RW sebagai garda terdepan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Divisi Pedoman dan Protokol Tim Mitigasi IDI, Eka Ginanjar mengatakan bahwa pemerintah dan masyarakat harus saling percaya satu sama lain. Sebab jika tidak ada kepercayaan, menurutnya, seluruh program pemerintah untuk penanganan pandemi Covid-19 ini akan sia-sia.
"Pemerintah dan masyarakat harus punya trust. Kalau itu terbangun, semuanya dapat berjalan dengan baik. Selain itu, protokol kesehatan yang ada harus tetap dijalankan untuk menurunkan potensi penularan di masyarakat," kata Eka.
Sebagai informasi, pada hari ini, Senin (1/3) kasus positif bertambah 6.680. Sehingga totalnya, kasus Covid-19 menembus 1.341.314 orang dan ada 153.074 kasus aktif yang masih menjalani perawatan.
Sementara itu, kasus meninggal hari ini bertambah 159 kasus. Sehingga totalnya 36.325 orang meninggal dunia akibat Covid-19.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menilai kualitas udara di Jakarta telah mencapai tingkat yang membahayakan.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya