IDI Sebut 80 Tenaga Medis Terpapar Covid-19 dan 24 Meninggal
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan hingga saat ini tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19 terdapat 24 orang. Tidak hanya itu, yang terpapar akibat virus tersebut yaitu 80 petugas kesehatan.
"Terakhir yang meninggal yang 24 orang. Terpapar infeksi di Jakarta saja 80 petugas kesehatan, yang diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta," kata Daeng dalam diskusi dalam siaran telekonference di Jakarta, Sabtu (18/4).
Daeng juga menjelaskan tidak hanya tenaga medis konsulen saja, para dokter yang sedang mengikuti program spesialis pun terpapar. Hampir 50 persen kata dia yang terpapar Covid-19.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang paling banyak terdampak HIV di Semarang? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
"Jadi kolegium menyatakan 50 persen kawan-kawan dari konsulen dan PPDS itu sebenarnya sudah terpapar juga. Berita terkahir dari (RS) Karyadi ada 46 orang dokter, berasal dari dokter PDDS," jelas Daeng.
Walaupun kata Daeng pihaknya tidak mendapatkan data tenaga medis yang meninggal ataupun terpapar, IDI saat ini sudah membentuk tim audit. Hal tersebut bertujuan untuk menelusuri dan mendapatkan data yang akurat.
Kekurangan APD
Daeng juga menjelaskan, para tenaga medis terpapar akibat Covid-19 lantaran keterbatasan alat pelindung diri (APD). Bukan hanya itu, para tenaga medis juga sering menggunakan APD tetapi tidak sesuai dengan standar. Dia mencontohkan seperti dokter THT di Makassar yang menggunakan APD tetapi tidak sesuai standar.
"APD banyak sekali kekurangan sehingga banyak modifikasi, dari modifikasi tersebut tidak bisa mencegah tertular. Kawan-kawan Makassar tidak menggunakan APD tidak standar," ungkap Daeng.
Kemudian kata dia banyak sekali tim medis yang tidak bekerja di rumah sakit rujukan atau praktik pribadi yang tertular. Sebab pasien tersebut tidak memiliki gejala virus corona.
"Dokter tidak mengetahui sehingga kewaspadaan kurang, karena dia datang ke dokter tanpa memiliki gejala covid-19 keluhannya lain, si dokter tidak mengerti, dari 24 dokter meninggal tadi banyak ketidak pahaman bahwa pasien yang dihadapi sebenarnya pasien covid," kata Daeng.
Sebab itu, saat ini pihaknya sudah memberi tahu kepada para dokter agar meminimalisir membuka praktik tatap muka. Kecuali kata dia dalam kondisi mendesak.
"Semua dokter membatasi pratiknya, kalau bisa pratik tatap muka tidak dilakukan kecuali emergency, maka semua pasien dihadapi memakai APD," jelas Daeng.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca SelengkapnyaDari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Baca SelengkapnyaJumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPSC 119 merupakan layanan cepat tanggap darurat untuk masyarakat, termasuk anggota KPPS.
Baca Selengkapnyaian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaKepada petugas yang sakit ini pihak KPU juga memberikan fasilitas pengobatan. Fasilitas ini berupa biaya pengobatan dan santunan.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca Selengkapnya