Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

IDI Sebut 80 Tenaga Medis Terpapar Covid-19 dan 24 Meninggal

IDI Sebut 80 Tenaga Medis Terpapar Covid-19 dan 24 Meninggal Persiapan Dokter Pakai ADP Tingkat 3. ©2020 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan hingga saat ini tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19 terdapat 24 orang. Tidak hanya itu, yang terpapar akibat virus tersebut yaitu 80 petugas kesehatan.

"Terakhir yang meninggal yang 24 orang. Terpapar infeksi di Jakarta saja 80 petugas kesehatan, yang diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta," kata Daeng dalam diskusi dalam siaran telekonference di Jakarta, Sabtu (18/4).

Daeng juga menjelaskan tidak hanya tenaga medis konsulen saja, para dokter yang sedang mengikuti program spesialis pun terpapar. Hampir 50 persen kata dia yang terpapar Covid-19.

Orang lain juga bertanya?

"Jadi kolegium menyatakan 50 persen kawan-kawan dari konsulen dan PPDS itu sebenarnya sudah terpapar juga. Berita terkahir dari (RS) Karyadi ada 46 orang dokter, berasal dari dokter PDDS," jelas Daeng.

Walaupun kata Daeng pihaknya tidak mendapatkan data tenaga medis yang meninggal ataupun terpapar, IDI saat ini sudah membentuk tim audit. Hal tersebut bertujuan untuk menelusuri dan mendapatkan data yang akurat.

Kekurangan APD

Daeng juga menjelaskan, para tenaga medis terpapar akibat Covid-19 lantaran keterbatasan alat pelindung diri (APD). Bukan hanya itu, para tenaga medis juga sering menggunakan APD tetapi tidak sesuai dengan standar. Dia mencontohkan seperti dokter THT di Makassar yang menggunakan APD tetapi tidak sesuai standar.

"APD banyak sekali kekurangan sehingga banyak modifikasi, dari modifikasi tersebut tidak bisa mencegah tertular. Kawan-kawan Makassar tidak menggunakan APD tidak standar," ungkap Daeng.

Kemudian kata dia banyak sekali tim medis yang tidak bekerja di rumah sakit rujukan atau praktik pribadi yang tertular. Sebab pasien tersebut tidak memiliki gejala virus corona.

"Dokter tidak mengetahui sehingga kewaspadaan kurang, karena dia datang ke dokter tanpa memiliki gejala covid-19 keluhannya lain, si dokter tidak mengerti, dari 24 dokter meninggal tadi banyak ketidak pahaman bahwa pasien yang dihadapi sebenarnya pasien covid," kata Daeng.

Sebab itu, saat ini pihaknya sudah memberi tahu kepada para dokter agar meminimalisir membuka praktik tatap muka. Kecuali kata dia dalam kondisi mendesak.

"Semua dokter membatasi pratiknya, kalau bisa pratik tatap muka tidak dilakukan kecuali emergency, maka semua pasien dihadapi memakai APD," jelas Daeng.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Sebut 94 Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Mayoritas karena Penyakit Jantung
Kemenkes Sebut 94 Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Mayoritas karena Penyakit Jantung

Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.

Baca Selengkapnya
Menkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening
Menkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening

Dari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu

Baca Selengkapnya
Hingga 22 Februari Total 90 Petugas TPS Meninggal Dunia, Ini Rinciannya
Hingga 22 Februari Total 90 Petugas TPS Meninggal Dunia, Ini Rinciannya

Jumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
57 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia, Paling Banyak Anggota KPPS
57 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia, Paling Banyak Anggota KPPS

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia

Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Catat 27 Petugas KPPS Gugur dalam Bertugas selama Pemilu 2024
Kemenkes Catat 27 Petugas KPPS Gugur dalam Bertugas selama Pemilu 2024

Kemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
15 Persen Anggota KPPS Berusia Lebih dari 55 Tahun
15 Persen Anggota KPPS Berusia Lebih dari 55 Tahun

PSC 119 merupakan layanan cepat tanggap darurat untuk masyarakat, termasuk anggota KPPS.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Ungkap Tenaga Kesehatan yang Kerja Hanya 292 Ribu, 1 Juta Lebih Masih Menganggur
Anggota DPR Ungkap Tenaga Kesehatan yang Kerja Hanya 292 Ribu, 1 Juta Lebih Masih Menganggur

ian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.

Baca Selengkapnya
KPU DIY: 55 Petugas Sakit dan Satu Meninggal Dunia Pascapemungutan Suara
KPU DIY: 55 Petugas Sakit dan Satu Meninggal Dunia Pascapemungutan Suara

Kepada petugas yang sakit ini pihak KPU juga memberikan fasilitas pengobatan. Fasilitas ini berupa biaya pengobatan dan santunan.

Baca Selengkapnya
Menkes soal Jam Kerja Petugas Pemilu Sampai 15 Jam: Kayak Kopassus
Menkes soal Jam Kerja Petugas Pemilu Sampai 15 Jam: Kayak Kopassus

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.

Baca Selengkapnya