Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

IDI Sebut Sakit TBC Jauh Lebih Mematikan Ketimbang Virus Corona

IDI Sebut Sakit TBC Jauh Lebih Mematikan Ketimbang Virus Corona Ruang isolasi pasien corona di RSUP Persahabatan. ©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Virus corona memiliki tingkat kematian yang rendah sekitar 3-4 persen saja. Dibandingkan dengan penyakit menular lain seperti tuberculosis (TBC), corona tidak memiliki daya bunuh yang tinggi.

Ketua IDI Daeng M Faqih mengatakan, kasus TBC di Indonesia juga tergolong tinggi. Dengan tingkat daya bunuh penyakit tersebut yang tinggi jika dibandingkan corona.

"Ya iyalah (lebih bahaya TBC), kita nomor 2 atau 3 di dunia (TBC). Dan daya bunuhnya gede TBC. Artinya jangan hanya terfokus dengan corona habis energi karena corona saja tapi penyakit lain terabaikan," ujar Daeng di kantor IDI, Menteng, Jakarta, Kamis (5/3).

Orang lain juga bertanya?

Daeng mengatakan, kasus kematian pasien terjangkit corona tidak semata karena virus tersebut. Melainkan, karena penyakit bawaan.

"Mayoritas atau hampir semua karena kasus penyakit penyerta dia sudah punya sakit diabetes, gagal ginjal nah keinfeksi virus tambah drop dia tambah sakit," ujarnya.

Menurutnya, tak ada kasus kematian karena disebabkan murni oleh virus Corona. Angka 3 persen kematian itu karena pengidap memiliki daya tahan tubuh yang rendah.

"Yang 3 persen itu yang daya tahan tubuh rendah banget," ucap Daeng.

Pasien Corona Membaik

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona, Achmad Yurianto menjelaskan dari 9 pasien yang diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, 8 di antaranya memiliki riwayat kontak langsung dengan kasus 1 dan 2. Salah satu dari pasien kata dia tidak berkaitan dengan kasus serupa."1 dan 2 itu close contact, jadi yang lainnya itu betul, ada 1 yang tidak terkait cluster ini. Yang lainnya betul," kata Yuri di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).Yuri pun tidak merinci 8 pasien tersebut melakukan kontak langsung bersama kasus 1 dan 2. Kemudian, dia juga menjelaskan tim medis juga sudah menghubungi 14 orang yang pernah kontak langsung bersama kasus 1 dan 2."Kita lagi tracing belum ketemu orangnya tetapi komunikasi sudah kita harapkan akan segera bisa hadir dari cluster di Jakarta, sudah mendapat 14 orang," kata Yuri.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bakteri vs Virus, Lebih Mematikan yang Mana?
Bakteri vs Virus, Lebih Mematikan yang Mana?

Meskipun hampir sama, namun bakteri dan virus ternyata memiliki beberapa perbedaan.

Baca Selengkapnya
Dokter Paru: Bakteri Mycoplasma Penyebab Pneumonia di China Sudah Lama Ada di Indonesia
Dokter Paru: Bakteri Mycoplasma Penyebab Pneumonia di China Sudah Lama Ada di Indonesia

Mycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.

Baca Selengkapnya
Apakah Minum Obat TBC Aman Bagi Ibu Hamil? Ini Penjelasan Dokter
Apakah Minum Obat TBC Aman Bagi Ibu Hamil? Ini Penjelasan Dokter

Penjelasan dokter soal ibu hamil boleh mengonsumsi obat TBC

Baca Selengkapnya
Kenali Kelompok Rentan TBC dan Cara Mencegah Penularannya
Kenali Kelompok Rentan TBC dan Cara Mencegah Penularannya

Kelompok rentan TBC, yaitu orang-orang yang memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi penyakit ini.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Gejala TBC pada Anak yang Harus Diwaspadai, Ketahui sebelum Terlambat
Gejala TBC pada Anak yang Harus Diwaspadai, Ketahui sebelum Terlambat

Jika Anda mencurigai anak Anda menderita TBC, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Baca Selengkapnya
5 Kelompok yang Berisiko Terinfeksi TBC, Ketahui Apakah Anda Berisiko dan Cara Efektif Penanganannya
5 Kelompok yang Berisiko Terinfeksi TBC, Ketahui Apakah Anda Berisiko dan Cara Efektif Penanganannya

TBC dapat mengenai siapa saja, terutama individu yang memiliki risiko tinggi. Ketahui apakah Anda berisiko dan cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Gejala TBC Paru, Penyebab, Penularan, dan Cara Pencegahannya
Gejala TBC Paru, Penyebab, Penularan, dan Cara Pencegahannya

TBC adalah penyakit para paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala penyakit ini harus bisa dideteksi agar segera mendapatkan penanganan.

Baca Selengkapnya
Peneliti Ungkap Dampak Gigitan Nyamuk Wolbachia
Peneliti Ungkap Dampak Gigitan Nyamuk Wolbachia

Peneliti menegaskan, nyamuk wolbachia tidak berubah menjadi bionik atau transgenik.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya
6 Gejala TB pada Anak yang Perlu Diketahui dan Ditangani Orangtua
6 Gejala TB pada Anak yang Perlu Diketahui dan Ditangani Orangtua

Anak-anak rentan terjangkit TB karena sistem imun mereka belum berkembang sempurna.

Baca Selengkapnya