Idrus Marham, dari timses Prabowo hingga jadi anak buah Jokowi
Merdeka.com - Di Pilpres 2014, Idrus Marham adalah Koordinator Koalisi Merah Putih (KMP), koalisi parpol pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang merupakan lawan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Jokowi-JK pun menjadi pemenang.
Seiring berjalannya waktu Koalisi Merah Putih pecah dan merapat ke pemerintah, termasuk Golkar. Loyalitas Idrus terhadap Golkar tak perlu diragukan.
Sekjen Golkar itu setia di sisi Setya Novanto saat badai menerpa mantan ketua DPR itu. Saat kasus 'Papa Minta Saham' Novanto sempat mundur dari kursi ketua DPR.
-
Apa yang diusung Idrus Marham untuk Golkar? Idrus Marham yang juga mantan narapidana kasus korupsi tersebut menginginkan Airlangga Hartarto mundur dari kursi ketua umum Golkar.
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Idrus Marham mengatakan, keputusan akhir Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam kasus 'Papa Minta Saham' tidak memberi sanksi terhadap Ketua DPR, Setya Novanto, tak perlu dipermasalahkan. Bahkan Idrus melihat, pilihan Novanto mundur sebagai ketua DPR harus diapresiasi.
"Saya kira bukan tiba-tiba mundur. Saya kira Pak Novanto secara melihat bahwa demi untuk menjaga martabat DPR. Jangan ada kegaduhan lagi. Demi untuk menjaga partai lalu kemudian mundur, saya kira kalau kita ingin konsisten mestinya kita harus memberi apresiasi sama Setya Novanto karena mundur," kata Idrus 2015 silam.
Namun, Novanto akhirnya kembali ke kursi ketua DPR setelah putusan Mahkamah Konstitusi jika rekaman tak bisa dijadikan alat bukti. Tetapi, Novanto kembali tersandung masalah. Kali ini di kasus e-KTP.
Idrus, bersuara lantang bakal membela mati-matian Novanto atas laporan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Novanto dilaporkan MAKI atas dugaan kebohongan publik dalam kasus e-KTP.
"Pasti lah. Karena kita kan Ketum itu kan simbol partai makanya penjelasan itu kita yakini. Atas dasar itu apa pun langkah orang dan melakukan langkah-langkah pasti akan kita menghadapinya dengan baik tentunya bukan dengan berantem tentunya," kata Idrus.
Partai meyakini Novanto tidak berbohong soal bantahan telah melakukan pertemuan khusus terkait pembahasan e-KTP. Termasuk pernyataan Novanto yang mengaku tidak mengenal dua terdakwa kasus dugaan korupsi e-KTP yakni Irman dan Sugiharto.
Novanto pun ditahan. Kursi kepemimpinan berganti. Idrus yang sempat membela Novanto pun tak bisa berbuat banyak. Keinginannya dulu menjadi calon ketum Golkar juga kandas.
Di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, beredar kabar posisi Idrus sebagai Sekjen bakal diganti. Kabar itu tampaknya bukan bohong. Idrus ternyata dipilih Jokowi menjadi menteri.
Jokowi resmi melantik Idrus Marham menjadi Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa. Pelantikan Idrus berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10/P/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Sosial sisa masa jabatan periode 2014-2019.
Mengenai Idrus jadi bawahan Jokowi dan bekas koordinator pemenangan Prabowo, dia menjawab santai.
"Saya kira begini ya, patron kita adalah konsep pikiran gagasan, dan sejatinya itulah yang harus kita kembangkan. Persoalan bangsa ini hanya bisa diatasi apabila kesenjangan visi misi bisa kita dekatkan," ujar Idrus.
Semula, menurut Idrus, terdapat kesenjangan visi misi antara Golkar dengan Jokowi. Akan tetapi, semakin hari Golkar mulai menyadari ternyata perbedaan itu hanya terletak pada penggunaan kata.
"Misalkan Golkar bangun dari desa, visi Nawacita membangun Indonesia dari pinggiran. Bedanya di mana? desa itu ada di pinggir, di pinggir itu kita temukan desa," jelasnya.
"Jadi sebenarnya enggak ada masalah karena itu prinsip kita adalah kesenjangan visi harus kita atasi dan kesenjangan visi ini komitmen Istiqomah melaksanakan visi itu," sambung dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaIdrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaIdrus menuturkan, Bahlil bakal membuka komunikasi dengan seluruh stakeholder partai bila ingin mengakomodasi jabatan Jokowi di internal partai beringin.
Baca SelengkapnyaIdrus menjadi saksi ketika pertemuan saat open house di kediaman Rosan, pada Kamis (11/4) itu.
Baca SelengkapnyaIdrus menerangkan, komunikasi yang terjalin antara PKS dan KIM adalah sebuah strategi.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaDasco mengatakan, dalam panggung politik mengalihkan dukungan merupakan hal biasa.
Baca SelengkapnyaAirlangga sendiri belum memberikan sinyal rencana mengajak Maruarar Sirait untuk bergabung dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Golkar Meutya Hafid memberikan bocoran partai baru Maruarar Sirait setelah cabut dari PDIP.
Baca SelengkapnyaBereda kabar Presiden Jokowi muncul menjadi salah satu calon Ketua Umum Partai Golkar
Baca Selengkapnya