Idrus Marham sebut peserta Munas Ancol pimpinan Agung Laksono palsu
Merdeka.com - Sidang gugatan kubu Aburizal Bakrie (Ical) terhadap Agung Laksono dan Menkum HAM Yasonna Laoly harus ditunda. Hal ini disebabkan pihak tergugat yakni baik Agung dan Yasonna tidak hadir dalam sidang itu.
Usai persidangan, Sekjen Golkar kubu Ical, Idrus Marham mengatakan, jauh sebelum dilayangkan gugatan ini, sudah ada proses islah yang dilakukan dengan masing-masing kubu baik kubu Munas Bali pimpinan Ical maupun Munas Ancol pimpinan Agung Laksono dengan menunjuk juru runding. Namun dalam pertemuan tersebut, tidak adanya pembahasan legal standing antara Munas Ancol dan Munas Bali.
"Yang dibicarakan hanya masalah KMP bukan masalah ini. Sehingga perundingan tidak mencapai hasil yang maksimal. Maka kita akhirnya melanjutkan ke hukum. Kita serahkan ke pengadilan, biarlah pengadilan yg menentukan," ujar Idrus saat diwawancarai di depan ruang sidang, Rabu (25/3).
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Kenapa Golkar Sulut menolak Munaslub? Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar,“
-
Bagaimana MKGR tegak lurus ke Golkar? “Kami tidak akan membiarkan pengurus, dewan-dewan, jajaran. Termasuk anggota Ormas MKGR yang dapat menabrak kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh partai Golkar dan Bapak Airlangga Hartarto,“ tegas Adies dalam SE yang ditandatangani pada Jumat (28/7).
-
Kapan Golkar akan mengadakan Munas? Posisi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ramai menjadi perbincangan, terlebih soal rencana musyawarah nasional (Munas) partai tersebut akhir tahun ini.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
Idrus menyatakan, Munas Ancol kubu Agung Laksono itu sebagian besar pesertanya terindikasi palsu. Sedangkan Munas kubu Bali itu peserta otentik atau peserta asli.
"Ada peserta otentik dan peserta palsu. Kalau kubu Munas Bali dan Munas Ancol disandingkan, maka tidak sejajar. Maka kami harapkan permasalahan ini segera terselesaikan," ucapnya.
Idrus menegaskan, dirinya beserta anggota Golkar kubu Ical menyerahkan sepenuhnya masalah ini ke hukum. "Kita tahu hukum tahan intervensi, tahan akan sogokan-sogokan. Kita percaya hakim," tambahnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Umum Golkar Idrus Marham bicara mengenai kisruh di Palang Merah Indonesia (PMI) antara Agung Laksono dan Jusuf Kalla.
Baca SelengkapnyaIdrus menerangkan, komunikasi yang terjalin antara PKS dan KIM adalah sebuah strategi.
Baca SelengkapnyaGolkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Baca SelengkapnyaIdrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaKisruh itu melibatkan dua calon ketua umum PMI Jusuf Kalla dan Agung Laksono.
Baca SelengkapnyaAgung juga merespons Jusuf Kalla usai dirinya dicap ilegal dan melakukan pengkhianatan
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal itu tidak mencerminkan nilai-nilai partai Golkar.
Baca SelengkapnyaArsjad menambahkan, dirinya dipercaya menjabat Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 juga melalui proses dan tata cara yang sah.
Baca SelengkapnyaJK menyebut Agung Laksono 'hobi' memecah belah. Ia menyinggung Kosgoro usungan Agung Laksono untuk memecah belah Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang
Baca SelengkapnyaDari kubu Agung Laksono menilai, ada yang janggal dalam proses di Munas. Ia kemudian membuat Munas tandingan.
Baca Selengkapnya