Ikan cantik ini diberi nama sesuai penemunya, Renny Hadiaty
Merdeka.com - Spesies baru ikan karang yang cantik diberi nama sebagai penghargaan kepada ahli ikan LIPI Renny Hadiaty. Ikan wrasse yang cantik ini ditemukan di perairan Nusa Tenggara Timur, menambah nilai konservasi kepada Taman Nasional Komodo dan terumbu karang di perairan wilayah Flores barat daya
Para ilmuwan dari Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Indonesia (sebuah inisiatif kolaborasi dari Universitas Udayana di Bali, Universitas Negeri Papua di Manokwari, Universitas Diponegoro di Semarang, dan Universitas California di Los Angeles) dan Conservation International Indonesia baru saja mendeskripsikan sebuah spesies ikan flasherwrasse yang baru, Paracheilinus rennyae.
Nama rennyae sebagai pengakuan atas kontribusi ilmiah ahli ikan Renny Kurnia Hadiaty dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Cibinong, Jawa Barat. Deskripsi spesies baru tersebut baru saja dipublikasikan dalam edisi akhir tahun jurnal Aqua, International Journal of Ichthyology.
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
-
Dimana hewan laut itu ditemukan? Sejauh ini, hewan ini hanya ditemukan di lepas pantai Pasifik Jepang, pada kedalaman antara 152 meter dan 335 meter.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Dimana ikan purba ini ditemukan? 'Kami menemukan varian baru ikan bertipe sirip lobus ini di salah satu lokasi fosil paling terpencil di Australia, yaitu Anggota Batu Pasir Harajica di Wilayah Utara, yang terletak hampir 200 km sebelah barat Alice Springs, berasal dari periode Devonian Tengah-Akhir sekitar 380 juta tahun yang lalu.'
-
Dimana makhluk ini ditemukan? Ikan ini ditemukan di ngarai bawah laut yang dalam di lepas pantai Nova Scotia.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
"Saya sangat tersanjung dengan penghargaan ini, bukan hanya karena ikan ini adalah spesies ikan yang cantik, tetapi juga karena penulis utama dari deskripsi tersebut adalah rekan dekat saya dan seorang ahli ikan internasional yang terkenal, Gerald Allen," kata Hadiaty, kurator koleksi ikan di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), Divisi Zoologi dari Pusat Penelitian Biologi LIPI dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (13/11).
Hadiaty memiliki karir yang produktif selama 27 tahun di LIPI, yang dalam kurun waktu tersebut berkonsentrasi pada taksonomi ikan air tawar Indonesia. Dia telah menulis banyak makalah dengan Dr Allen, yang saat ini bekerja sebagai konsultan di Conservation International.
Ikan wrasse yang sangat cantik tersebut hanya dijumpai di terumbu-terumbu karang wilayah barat daya Pulau Flores dan Taman Nasional Komodo di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Meskipun ikan tersebut adalah spesies ke-17 yang diketahui dari kelompok ikan flasherwrasse, ikan ini memiliki keunikan dalam hal pola warnanya, terutama bentuk bulat dari sirip punggung, sirip anal dan ekor.
Spesies baru ini terbukti secara genetik berbeda dengan semua flasherwrasse lain yang diketahui di kawasan Segitiga Karang. Kerabat terdekatnya adalah Paracheilinus angulatus dari Kalimantan Timur, Brunei, Sabah dan Filipina Selatan.
"Sudah sepatutnya species baru tersebut diberi nama mengikuti nama rekan kami Renny Hadiaty dari LIPI, dan kami berharap ini akan menjadi langkah awal dari semangat kolaborasi ilmiah yang kuat antara universitas-universitas di Indonesia, LSM konservasi seperti Conservation International dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia," kata Dr Ngurah Mahardika, direktur laboratorium dari Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Indonesia di Universitas Udayana.
Ikan-ikan Flasherwrasse dengan cepat menjadi kelompok ikan favorit di kalangan penyelam dan fotografer bawah air karena pola warna elektrik biru dan merah, yang hanya ditampilkan sebagai bagian dari ritual kawin harian mereka yang biasanya terjadi sekitar satu jam sebelum matahari terbenam.
Pada saat itu, biasanya jantan berwarna kecoklatan naik di kolom air dan "memancarkan" warna spektakuler mereka untuk kawin sambil menegakkan sirip-sirip mereka dan berenang dengan pola pendek-pendek yang sangat cepat sebagai upaya untuk mengesankan ikan-ikan flasherwrasse betina di dekatnya yang akan terdorong untuk memijah. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikan ini sudah diperjualbelikan di kalangan pecinta ikan hias sejak tahun 2000, tapi secara ilmiah spesies ini tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaNusa Penida menyimpan keindahan alam yang cantik dan memesona.
Baca SelengkapnyaKeindahan pulau ini membuat setiap orang seolah bercita-cita ingin menginjakkan kaki hingga menyelam atau diving di dalam lautannya.
Baca SelengkapnyaKeberadaan pulau ini cukup penting karena menjadi kawasan cagar biosfer yang dilindungi pemerintah.
Baca SelengkapnyaMakhluk laut ini ditemukan terperangkap dalam jala yang ditebar nelayan.
Baca SelengkapnyaIkan mas asli Kabupaten Pandeglang, Banten ini unik, bisa jadi hiasan atau untuk dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaSpot terbaik menikmati keindahan Pantai Rancabuaya adalah di atas tebing yang berada di bibir pantai.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai salah satu ikan air tawar paling populer, siapa sangka ikan mujair dulunya hidup di laut sebelum akhirnya berhasil dibudidaya ke air tawar.
Baca SelengkapnyaKapal penangkap ikan ini disebut bisa menjaga kualitas ikan hasil tangkapan.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada enam jenis ikan endemik Indonesia yang cocok dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaJika beruntung dapat melihat berbagai jenis ikan cantik termasuk Nemo.
Baca SelengkapnyaSosoknya memang hobi mengumpulkan serangga hingga pada 2021 Ia menemukan serangga spesies baru.
Baca Selengkapnya