Ikan dari ratusan keramba di Danau Toba tiba-tiba mati
Merdeka.com - Kematian massal ikan kembali terjadi di perairan Danau Toba, Sumut. Kali ini, jutaan ekor ikan mas dan ikan nila yang mati di sana.
Berdasarkan informasi dihimpun, ikan-ikan yang mati berada di ratusan keramba yang dikelola petani di Kecamatan Pangururan, Samosir.
"Ada puluhan petani di sana. Saya punya 6 lobang (keramba). Tapi ada juga yang punya 150 lobang. Mati semua," kata Roy Malau (34), petani keramba, warga Aek Nihuta, kepada merdeka.com, Kamis (23/8).
-
Apa penyebab matinya ratusan ribu ikan? Menurut laporan penduduk setempat dan media-media lokal, gelombang panas brutal dan pengelolaan waduk adalah penyebabnya matinya ratusan ribu ikan tersebut.
-
Kenapa ikan mati di waduk Vietnam? Menurut laporan media, daerah tersebut tidak mengalami hujan selama berminggu-minggu, dan air di waduk terlalu rendah sehingga makhluk di dalamnya tidak dapat bertahan hidup.
-
Di mana ikan mati akibat gelombang panas? Foto udara memperlihatkan seorang nelayan mengumpulkan ikan mati akibat pekerjaan renovasi dan kondisi cuaca panas yang sedang berlangsung dari waduk di Provinsi Dong Nai, Vietnam, pada 30 April 2024.
-
Kenapa ikan kodok terancam punah? Dikutip dari ANTARA, kini ikan berbentuk unik itu terancam punah. Faktor itu bertambah besar kalau kesadaran masyarakat setempat masih kurang terutama terkait kebersihan pantai.
-
Kapan ikan houting dinyatakan punah? Ikan ini secara resmi dinyatakan punah sejak 15 tahun yang lalu.
-
Dimana ikan mengerikan itu ditemukan? Ikan yang sangat langka dengan bentuk mengerikan ditemukan terdampar di pesisir pantai selatan Cannon, Negara Bagian Oregon, barat laut Amerika Serikat.
Roy memaparkan, ikan-ikan yang ada di keramba mereka mulai lemas pada Senin (20/8). Sebagian sudah berada di dasar jaring.
Selasa (21/8), para petani sempat berupaya memberikan oksigen. "Tapi Rabu (22/8) pagi ikan-ikan itu mati," sebut Roy.
Hampir semua ikan yang ada pada 6 keramba milik Roy mati. Yang tersisa hanya bibit yang masih kecil. Ikan yang mati umumnya yang siap dipanen. Ukurannya bervariasi.
Penyebab kematian massal ikan kali ini belum diketahui dengan pasti. "Bupati dan petugas dari instansi terkait sudah datang, tapi kami belum tahu penyebab matinya ikan ini," sebut Roy.
Saat ini kondisi di tepi danau dipenuhi bau bangkai ikan. Bangkainya juga berserakan di tepi danau.
Alat berat sudah didatangkan untuk membantu penguburan ikan di lahan kosong milik warga. Sebelum dikuburkan, ikan itu dibawa dari keramba ke tepi danau menggunakan perahu nelayan.
"Tapi baru 4 lobang keramba yang dievakuasi ikannya. Yang lain masih banyak di keramba," jelasnya.
Petani keramba itu mengharapkan bantuan pemerintah. "Kami berharap ada solusi dari kejadian ini. Karena kami menggantungkan uang sekolah anak kami dari penghasilan keramba ini," ucap Roy.
Kematian massal ikan di Danau Toba sudah berulang kali terjadi. Pada 2004, ikan mati massal di kawasan Haranggaol karena virus herves koi. Lalu, pada Mei 2016, lebih dari 1.000 ton ikan mati, tetapi diinformasikan bukan karena penyakit. Pada awal 2017 juga terjadi kematian massal ikan di kawasan Tongging dan Silalahi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berton-ton bangkai ikan yang menyelimuti pelabuhan wisata populer di Yunani ini mengeluarkan bau busuk menyengat.
Baca SelengkapnyaGelombang panas brutal yang melanda Vietnam turut menimbulkan bencana ekologi dengan matinya ratusan ribu ikan di sebuah waduk.
Baca SelengkapnyaNelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.
Baca SelengkapnyaSejak 1870 populasi ikan Pari Jawa berkurang. Hal ini menjadi bukti konkretnya.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis berisiko dialami oleh nelayan karena situasi lembap dan terpapar air di kapal.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam
Baca SelengkapnyaAdanya kontroversi yang beredar, membuat Koi Pla kemudian menarik untuk diulik.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim menyebabkan musim kemarau panjang melanda Meksiko dengan suhu meningkat melebihi 40 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaBangkai ikan besar ini masih berada di tepi pantai dan menanti tindakan lebih lanjut dari instansi yang berwenang.
Baca SelengkapnyaSementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca Selengkapnya