Ikhlas, keluarga Satpol PP di Solo tewas dibunuh hentikan proses hukum
Merdeka.com - Keluarga Jaka Setiana (51), anggota Satpol PP yang tewas penuh luka di rumahnya, Kamis (13/9) pagi telah mengiklaskan kepergian korban. Keluarga tidak akan melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum atau penyelidikan kepolisian.
Keluarga pria yang menjabat Kasi Pembinaan dan Penyuluhan Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Kota Solo tersebut telah mendatangi Mapolresta Surakarta dan menyampaikan jika tak akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Mereka bahkan telah membuat surat pernyataan bermaterai agar jika ada hal-hal yang tak diinginkan maka bisa dipertanggungjawabkan.
"Keluarga merasa sudah ikhlas dan tidak ingin menindak lanjuti kasus kepada kepolisian. Keluarga juga tidak berkenan jika polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kematian korban," ujar Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Kota Solo, Agus Siswantoro.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Padahal, lanjut Agus, korban ditemukan tak bernyawa dengan luka di kepala, tangan, perut, hingga kakinya. Bahkan juga terlihat bekas luka dan darah akibat benturan benda keras, seperti penganiayaan.
Putri korban, Adilla Scarlleta (15), mengaku telah ikhlas dan tak ingin melanjutkan kasus kepada kepolisian. Ia dan keluarga berharap arwah ayahnya mendapatkan tempat yang layak disisinya.
"Kami sekeluarga ikhlas, tidak melapor ke polisi, doanya saja semoga bapak tenang di Sisi Tuhan," kata dia.
Terpisah Kasatreskrim Polresta Surakarta, Kompol Fadli mengemukakan, belum akan menindaklanjuti kasus tersebut. Apalagi keluarga juga telah mengikhlaskan kepergian korban.
"Keluarga sudah ikhlas, tidak melaporkan atau melanjutkan kasus ini. Mereka juga menolak untuk dilakukan autopsi," ujar Fadli.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaPolisi menghentikan penyidikan kasus kematian Brigadir RA anggota Polresta Manado, Sulawesi Utara, yang tewas di dalam mobil karena semua telah terbukti.
Baca SelengkapnyaAnggota Polresta Manado ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya.
Baca Selengkapnya