Ikut Ekspedisi Destana, BMKG Sosialisasi Alat Pendeteksi Tsunami ke Selatan Jawa
Merdeka.com - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) turut serta dalam ekspedisi desa tangguh bencana tsunami 2019 (Destana) di Selatan Pulau Jawa. BMKG akan mengenalkan kepada masyarakat tentang alat pendeteksi tsunami.
"Kami targetnya adalah memberikan sosialisasi termasuk memberikan pemahaman tentang produk peringatan dini tsunami BMKG. Karena percuma juga sebuah informasi yang kami kirimkan itu tidak dipahami oleh masyarakat yang terdampak," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono saat jumpa pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (10/7).
Dia menyebut, BMKG pernah membuat alat pendeteksi tsunami di wilayah Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Manado. Alat itu berbunyi dan mendeteksi gelombang yang lumayan tinggi, tapi masyarakat sekitar pantai belum memahami hal tersebut.
-
Siapa yang mengklarifikasi kabar tsunami? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam memberikan klarifikasi bahwa kabar adanya tsunami yang terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9), adalah kabar bohong atau hoaks.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Apa pengumuman berbahaya dari Bumi? Peringatan risiko keselamatan tinggi diumumkan kepada para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ini disampaikan setelah ditemukannya 50 area yang harus diwaspadai oleh astronot.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
"Padahal arahan yang kami sampaikan itu adalah untuk menjauh ke pantai kalau levelnya waspada. Kecuali kalau awas itu tandanya harus evakuasi secara menyeluruh. Ini belum dipahami oleh masyarakat yang sekitar pantai," tuturnya.
Kemudian, BMKG akan menjelaskan perkiraan waktu gelombang tiba ke dataran saat alat pendeteksi tsunami berbunyi. Menurutnya, waktu datangnya tsunami di tiap daerah berbeda.
"Misalnya di Jawa Timur ada tsunami kemungkinan waktu tibanya ke kabupatennya itu berapa, kabupaten A, kabupaten B berapa menit, itu bisa digunakan sebagai langkah evakuasi. Kadang ada daerah tertentu ada tsunami datang lebih cepat dari warningnya," terang dia.
Di kesempatan sama, Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kementerian Dalam Negeri, Safrizal memastikan pemerintah ikut berperan dan mendukung ekspedisi Destana.
Kemendagri menginstruksikan pemerintah daerah wajib menyediakan tiga jenis pelayanan dasar dalam penanggulangan bencana kepada warga negara.
"Pertama, pelayanan informasi rawan bencana, kedua pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana, dan ketiga pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana," terang Safrizal.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menjalankan program Ekspedisi Desa Tangguh Bencana 2019 (Destana) ke 584 desa yang berpotensi mengalami tsunami. Ekspedisi tersebut akan memotret kesiapsiagaan desa terhadap ancaman tsunami.
Ekspedisi dimulai pada besok Rabu 11 Juli menyusuri Selatan Pulau Jawa. Perjalanan akan dimulai dari Banyuwangi, Jawa Timur, menyusuri pantai Selatan Jawa, Jawa Tengah, Yogyakarta. Kemudian Jawa Barat, Pangandaran, Garut dan berakhir di Banten pada 16 Agustus.
Ekspedisi Destana akan melibatkan berbagai pihak secara nasional dan didukung Kementerian Desa, PUPR, BMKG, Kementerian Sosial, Kemendagri, Bappeda, BPDB, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, LSM, forum lembaga usaha, peneliti, pakar, perguruan tinggi serta media.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.
Baca SelengkapnyaBerita tsunami terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9) hanya isu dan membohongi masyarakat
Baca SelengkapnyaBahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.
Baca SelengkapnyaDaryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca SelengkapnyaKegiatan merupakan rangkaian kampanye pengurangan risiko bencana
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaMeski data sementara tidak ada kerusakan rumah atau fasilitas umum akibat gempa Bandung, namun pihak BPBD meminta peran aktif warga untuk melapor jika terdampak
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca SelengkapnyaPenting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Menteri Risma terkait penanganan bencana di Indonesia mendapatkan pujian di Forum OECD Perancis.
Baca Selengkapnya