Ikut kompetisi robot, bukan mencari hadiah
Merdeka.com - Sejak semula, tiga bocah, Ahmad Khoirul Hadi (15), Nabil Al Annisi (14), dan Mohammad Harris Riqin (13) dari Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur hanya menjadikan robot sebagai mainan dan hiburan yang selama ini tidak bisa dibelinya karena hanya anak dari nelayan, pedagang ikan dan sopir berpenghasilan rata-rata Rp 60.000 per hari.
Namun ternyata, ketiga bocah dari keluarga sederhana tersebut akan berangkat ke luar negeri, memenuhi undangan kompetisi robot internasional di Tay Eng Soon Convention Centre, ITE Headquarters, Singapura pada 28 hingga 30 Januari mendatang.
-
Kenapa sekolah jadi tempat menyenangkan buat anak? Tanamkan hal positif tentang sekolah, misalnya banyak teman untuk bermain, hindari memberikan tuntutan berlebihan pada anak,' ujar Vera.
-
Siapa yang merasakan kebahagiaan ketika anak dewasa? Kiwari, mangsa kuring geus sawawa… geus bisa hirup jeung neangan hurip sorangan, kuring yakin, kabagjaan indung pari purna ku eta hal.
-
Apa harapan orang tua untuk anak sekolah? Tak bisa dipungkiri, peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anak memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan akademis dan pribadi anak.
-
Kenapa orang tua berharap anak sekolah bahagia? 'Semoga setiap hari sekolah membawa senyuman di wajahmu.'
-
Apa yang dilakukan anak baik? Anak baik anak teladanJadi kebanggaan keluarga
-
Apa yang dilakukan anak saat merasa bahagia? Saat anak-anak merasa bahagia, mereka sama-sama mungkin untuk berinteraksi dengan siapa saja, tidak peduli apakah mereka adalah pengasuh utama atau bukan.
Tentu saja, undangan itu tidak didapat begitu saja. Sebelumnya, mereka berhasil menjuarai lomba robot tingkat nasional pada November lalu dengan menyingkirkan 46 kompetitornya dalam kompetisi robot se Jawa dan Bali di Jember Line Tracer IV yang digelar Universitas Jember pada 1 hingga 2 November.
Selanjutnya, pada 19 November, mereka menyingkirkan 59 peserta kompetisi Robot Elite Competition 2 (Reco 2) di Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung.
Karena berhasil menjuarai kompetisi elit tingkat nasional ini, ketiganya berhak maju ke kompetisi robot tingkat dunia di Singapura. Mereka akan bertarung dalam kategori School Robotics Competition.
Ketiga anak desa yang menjadi 'mutiara' pesisir Pantai Utara di Desa Campurejo itu adalah pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs/sederajat SMP) Tarbiyatul Wathon.
"Ya senang jadi juara. Karena dari suka mainan tamiya jadi juara bikin robot," kata Ahmad, yang ditahbiskan sebagai ketua tim kepada merdeka.com, Kamis (11/12) lalu.
Meski senang menjadi juara kompetisi robot tingkat nasional sebanyak dua kali berturut-turut, ketiga bocah ini seolah tak peduli dengan apa yang diraihnya. Hanya ucapan senang dan bangga yang keluar dari bibir mereka.
Sebagai informasi, pada kompetisi robot di Jember, tim yang menjadi juara, mendapat hadiah uang Rp 2,5 juta dan piala. Sementara untuk kompetisi di Bandung, tim juara mendapat hadiah Rp 1,5 juta dan piala.
"Kalau yang di Bandung, cuma thropy-nya saja yang dibesarkan, hadiah uangnya lebih besar yang di Jember. Thropy-nya sekarang ditaruh di sekolah. Tapi memang sejak awal bukan hadiah yang kita buru, tapi rasa bangga dan membuktikan bahwa kami anak-anak desa bisa berprestasi," kata tutor Ahmad Cs, AM Muhklis Indrawan.
Sosok yang akrab disapa Wawan tersebut menambahkan, prestasi yang diraih tiga anak asuhnya ini bermula dari hobby utak-atik mobil tamiya bekas, yang kemudian menjadi prestasi. Sehingga hal tersebut menjadi biasa saja bagi anak asuhnya. Wawan menilai sikap tersebut lantaran mereka masih anak-anak, jadi tidak terlalu peduli dengan hadiah.
"Mungkin di benak mereka, bisa jalan-jalan ke luar kota, apalagi ke luar negeri, sekalian utak-atik mesin robot, bisa senang-senang plus dapat uang saku, mereka sudah senang. Tapi yang terpenting adalah rasa bangga sebagai anak desa," ucap Wawan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ayu Ting Ting mengikuti lomba bareng warga sekitar rumahnya. Ini dia potretnya.
Baca SelengkapnyaRatusan anak tampak sangat bergembira pada hari pelaksanaan lomba
Baca SelengkapnyaMereka berhasil membawa kemenangan pada ajang Championship of World Robotic Center Competition 2024 di Multimedia University, Cyberjaya Malaysia.
Baca SelengkapnyaMengikuti berbagai kegiatan dan lomba peringatan 17 Agustus bisa memberi manfaat kesehatan bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaPemuda di Desa BRILian Janti pilih bekerja di kampungnya daripada merantau.
Baca SelengkapnyaLomba 17 Agustus yang seru ini bisa jadi referensi semarakkan HUT ke-79 RI.
Baca SelengkapnyaPerlombaan yang bersifat hiburan tersebut selain untuk memeriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI juga sekaligus untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, kebersamaan.
Baca SelengkapnyaAyu Ting Ting mengikuti lomba bareng warga sekitar rumahnya. Ini dia potretnya.
Baca SelengkapnyaBanyak warganet yang mengomentari dan memuji anak dalam video ini.
Baca Selengkapnya