Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ikut Program Sertifikasi Tanah, Warga Pondok Cabe Dipatok Rp 2 Juta

Ikut Program Sertifikasi Tanah, Warga Pondok Cabe Dipatok Rp 2 Juta Kelurahan Pondok Cabe Ilir. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Program sertifikasi tanah Pemerintah melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), di kota Tangerang Selatan, menuai masalah.

Warga mengaku diminta membayarkan sejumlah uang, untuk mensertifikatkan tanahnya dalam program tersebut.

Seperti yang diceritakan, warga Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, pria yang enggan disebutkan identitasnya itu, mengaku terpaksa memberikan uang sesuai permintaan yang dikoordinatori petugas Kelurahan.

Untuk bidang tanah 120 meter lebih miliknya itu, dia dipatok uang senilai Rp 2 juta agar dapat sertifikat dari program pemerintah pusat tersebut.

"Kalau gratis mah slogan doang, kenyataan semua pada membayar," ucapnya ditemui di rumahnya di wilayah Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Kamis (7/2).

Dia yang kini telah memegang fisik sertifikat atas tanahnya itu, mengatakan menunggu selama 6 bulan pasca program itu, digulirkan di wilayah kelurahannya.

"Enam bulan, kemarin dibaginya pas ada Presiden. Waktu itu saya diminta Rp 2 juta, saya bayar dua kali, pertama Rp 1,5 dan setelah jadi saya kasih lagi Rp 500.000," ucapnya.

Dia yang bekerja wiraswasta itu, menjelaskan, hampir semua masyarakat di kelurahan itu, maklum dengan permintaan uang yang dilakukan oknum kelurahan dalam program PTSL tersebut.

"Ya semuanya juga bayar, enggak cuma saya. Cek saja coba tanyakan satu-satu orang pasti pakai duit," terang dia.

Rata-rata kerelaan warga membayarkan uang PTSL itu, karena mengetahui pengurusan mandiri PTSL melalui notaris, membutuhkan uang lebih banyak.

"Sebenarnya kalau di notariskan memang lebih mahal, tapi juga menjadi pertanyaan, karena inikan program nasional dan dibilang gratis. Tapi kalau permintaan sejuta-dua juta ya wajar dah," terang warga Pondok Cabe lainnya yang bertempat tinggal di belakang Lapangan terbang Pondok Cabe.

Saat mencoba konfirmasi, Lurah Pondok Cabe Ilir, Munadih sedang tidak ada di lokasi. "Lagi jenguk kakaknya sakit," kata seorang staf di kantor Kelurahan.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Pria Baju Biru 'Dredeg' Baca Pancasila Dekat Jokowi, Kode Minta Hadiah Sepeda
VIDEO: Pria Baju Biru 'Dredeg' Baca Pancasila Dekat Jokowi, Kode Minta Hadiah Sepeda

Warga Kampung Laut ini mengaku 'dredeg' saat bacakan Pancasila di sebelah Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Semringah Petani Rusdi, Kala Presiden Jokowi Ikut Menanam di Lahan Miliknya
Semringah Petani Rusdi, Kala Presiden Jokowi Ikut Menanam di Lahan Miliknya

Sebagai pemegang kartu tani, Rusdi tak kesulitan mendapat pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya
Segini Gaji Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, Nominalnya Tak Sampai Rp100 Juta
Segini Gaji Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, Nominalnya Tak Sampai Rp100 Juta

Gaji Presiden dan Wakil Presiden merupakan bentuk penghargaan dan kompensasi atas tanggung jawab besar dalam memimpin negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Salurkan BLT ke Petani Terdampak Puso, Bantuan Rp8 Juta Per 1 Hektare
Jokowi Salurkan BLT ke Petani Terdampak Puso, Bantuan Rp8 Juta Per 1 Hektare

Jokowi menekankan kepada petani setelah mendapatkan BLT Puso untuk segera menanam.

Baca Selengkapnya