Ikut takbir keliling, Galang tak kunjung pulang hingga Lebaran kedua
Merdeka.com - Seorang anak berumur 8 tahun warga Bendul Merisi Gg. 1 Utara 14-A Kota Surabaya, bernama Galang Ardiansyah dikabarkan hilang sejak mengikuti takbiran keliling pada Kamis (14/6) lalu. Hingga Lebaran kedua, Sabtu (16/5), Galang tak kunjung pulang.
"Saya sudah mencari kemana-mana, tapi hingga saat ini belum ketemu," kata nenek Galang, Inem di Surabaya, Sabtu (16/6) dikutip dari Antara.
Menurut dia, Galang keluar rumah untuk pergi ke masjid terdekat sekitar pukul 16.00 WIB. Sejak itu, lanjut dia Galang tidak pulang ke rumah lagi karena harus menunggu takbiran usai salat Isya.
-
Apa yang dialami anak 8 tahun di Semarang? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya. Dia mengalami luka bakar cukup parah di punggung hingga kaki. Kini korban hanya bisa merintih kesakitan sembari terbaring lemah di atas tempat tidurnya.
-
Apa yang hilang dari anak laki-laki itu? Diketahui bahwa anak ini memiliki fobia yang ekstrem terhadap tekstur makanan tertentu, sehingga orang tuanya kesulitan untuk memberikan nutrisi yang diperlukan dalam dietnya.
-
Mengapa Galang hilang? Galang hilang di Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Rabu (27/12), setelah terpisah dari rombongan penelitian di blok Telaga Lele Kawasan Pulau Sempu.
-
Siapa yang menemukan jejak kaki anak? Dua jejak kaki ditemukan di Schoningen berukuran kecil dan tampaknya jejak anak kecil, kata peneliti.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Di mana anak laki-laki itu tinggal? Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun dari Jiaozuo, Provinsi Henan, China, telah mengeluhkan bau tidak sedap selama dua tahun terakhir.
"Biasanya cucu saya ini ke masjid bersama teman-temannya. Tapi saat itu kok sendirian," ujarnya.
Hingga pukul 20.00 WIB, Galang yang merupakan siswa kelas 2 SDN 8 Bendul Merisi tidak kunjung pulang sehingga kakeknya Sutikno mencarinya ke masjid.
Namun, saat dicari tidak ditemukan, begitu juga di rumah teman-teman Galang juga tidak ditemukan.
Mendapati hal itu, Sutikno melaporkan kehilangan tersebut ke Polsek Wonokromo dan Commend Center 112 Pemkot Surabaya. "Kami berharap cucu saya segera ditemukan," kata Inem.
Mendapati hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Lingkungan Masyarakat (Linmas), Edi Christijanto mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh kasatgas linmas dan patroli patwil untuk berusaha membantu mencari Galang di area wilayah kecamatan di Surabaya.
"Kemarin, kami sudah mencari di wilayah sekitar. Bahkan sampai ke atap rumah dan lainnya sampai Jumat (15/6) pukul 02.00 WIB," ujarnya.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya terus berupaya membantu proses pencarian hingga ketemuan. "Kami telah memperluas pencarian korban. Sampai saat ini masih dalam proses pencarian," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca SelengkapnyaKorban dilaporkan hilang pada Rabu (27/12) pukul 11.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaKeluarga berharap kepolisian dapat membantu menemukan keponakannya.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaTim pencari menyisir titik terluar Pulau Sempu untuk mencari mahasiswa IPB, Galang Edi Swasono (20), yang hilang saat melakukan penelitian di pulau itu.
Baca SelengkapnyaSeorang ABG laki-laki, RZ (15), hilang saat ikut orang tuanya ke kebun dekat hutan.
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku resah dengan kejadian tersebut, terlebih pelaku melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih balita.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut awalnya terlihat tiga orang anak-anak sedang bermain hujan-hujanan di depan rumah.
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca Selengkapnya