Ikut tetangga, siswa SMA di Palembang jadi begal buat pesta miras
Merdeka.com - Meski usianya masih terbilang muda dan duduk di bangku SMA, Medi Saputra (15) sudah lihai membegal. Dari hasil kejahatannya, Medi membeli minuman keras untuk mabuk-mabukan.
Medi beraksi bersama tiga rekannya yang masih bertetangga yang tinggal di Jalan Ahmad Yani, Lorong Sabar, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang. Mereka adalah Iwan Saputra (23) Renaldi (18), dan satu pelaku lain berinisial M masih buron.
Para pelaku diringkus saat kedapatan oleh korban hendak menjual sepeda motor Suzuki Satria BG 3892 RB hasil begal di sekitaran Pasar Cinde Palembang, Selasa (12/1). Berusaha melarikan diri, petugas melumpuhkan kaki ketiga tersangka dengan timah panas.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Siapa yang terlibat perjudian di Medan? Pria yang saat itu menjabat sebagai Bareskrim, mulai mengusut kasus perjudian di Kota Medan dan mengungkap dalang dibalik praktik perjudian tersebut.Hoegeng pun dalam operasinya berhasil menggerebek beberapa tempat perjudian di Kota Medan.Pada saat itu, ia juga berhasil mengungkap bahwa oknum di balik kasus perjudian tersebut adalah orang-orang yang ada di tubuh TNI.
Tersangka Medi mengaku awalnya hanya ikut-ikutan tetangganya yang menjadi begal. Terhitung sudah tiga kali beraksi, semuanya dilakukan di kawasan Kertapati dan Jakabaring Palembang.
"Tadinya ikut-ikutan, tapi berhasil terus. Sudah tiga kali begal orang," ungkap tersangka Medi di Mapolda Sumsel, Selasa (12/1).
Usai mendapatkan hasil begal, mereka langsung menjualnya ke seorang penadah. Harganya berkisar Rp 2 sampai 3 juta. Uang tersebut digunakan untuk foya-foya dan mabuk-mabukan. "Biasanya cuma beli Vodka sama tuak. Kami minum sama-sama," ujarnya.
Sementara tersangka Iwan Saputra (23), yang menjadi gembong kelompok begal ini mengaku menyuruh ketiga anak buahnya mempersenjatai saat beraksi dengan pisau. Lokasi dan waktu yang dipilih adalah saat sedang sepi dan sore hari.
"Kami tidak pernah melukai orang, cukup ambil motornya saja," kata dia.
Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Irsan Sinuhaji mengatakan, barang bukti yang diamankan berupa sebilah pisau milik tersangka dan satu unit motor milik korban yang dibegal di Jalan A Yani Palembang, Sabtu (9/1) lalu.
"Ketiga tersangka kita amankan saat hendak menjual hasil curiannya, kebetulan dipergoki korbannya," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/1) dini hari digelandang ke Mapolres Garut.
Baca SelengkapnyaMereka diduga kuat masih ada kaitan dengan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi yang akan tawuran di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaHeboh video sekelompak pelajar di Bali menamai dirinya 'Bajing Kids' sedang pesta alkohol.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar awal mula menemukan puluhan anak yang hendak tawuran di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKorban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, jumlah anak yang tergabung dalam kelompok Bajing Kids ini sekitar 41 orang.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaSejumlah pelajar di Kabupaten Langkat melakukan aksi kriminal di jalanan yang membahayakan pengendara lain.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkap sebelum temuan 7 mayat, polisi sempat menyisir lokasi untuk berpatroli siber.
Baca SelengkapnyaPara korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.
Baca SelengkapnyaAksi berani sopir pikap jadikan mobilnya 'tameng' untuk hentikan peristiwa bacok antar siswa SMA di Jakarta Barat.
Baca Selengkapnya