Ikuti kalender Jawa, warga adat Banakeling di Banyumas baru rayakan Idul Adha
Merdeka.com - Berbeda waktu dengan Hari Raya Idul Adha yang telah dirayakan pada Rabu (22/8) pekan lalu, masyarakat adat Banakeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, baru merayakan Idul Adha pada Kamis (30/8) ini.
Perbedaan waktu jatuhnya hari besar tersebut, sebab secara tradisi masyarakat adat Banakeling melakukan perhitungan hari berdasar pada kalender Jawa Alif Rebo Wage atau Aboge.
Juru Bicara Tetua Adat Banakeling, Sumitro mengatakan dalam perhitungan Aboge hari raya Idul Adha jatuh pada hari Kamis pasaran Pahing. Adapun tanggalnya adalah 17 bulan Besar atau Aji. Sumitro merinci dalam perhitungan jawa, tahun ini adalah tahun Dal.
-
Kapan Idul Adha dirayakan? Menjelang Idul Adha 2024, ucapan selamat pun menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi perayaan.
-
Apa tradisi unik jelang Iduladha di Banyuwangi? Tradisi masyarakat Suku Osing yang unik di Desa Kemiran, Glagah, Banyuwangi Tradisi ini dilaksanakan dengan menjemur kasur bersamaan di depan rumah.
-
Kapan hari raya Idul Adha? Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah bagi umat Islam jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah yang bertepatan pada 17 Juni 2024.
-
Kapan Idul Adha diperingati? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari berbagai sumber, Jumat (14/6/2024):
"Maka Idul Adha atau Perlon tiba pada hari Kamis Pahing. Adapun tanggalnya mengikuti hari yang menjadi dasar perhitungan. Kalau disesuaikan masehi tanggal 30 agustus hari ini," kata Sumitro pada Merdeka.com, Kamis (30/8).
Meski baru merayakan Bada Perlon, anak putu Banakeling tetap bergabung dengan masyarakat Islam yang merayakan Idul Adha pekan lalu. Mereka juga turut membagikan daging hewan kurban. Sedang perayaan idul adha saat ini, merupakan ritual terbatas khusus keturunan Panembahan Banakeling.
Sebelum menggelar ritual Perlon, masyarakat adat Banakeling menggelar ritual melakukan rikat makam di lingkungan panembahan Banakeling. Mereka berdoa dan bersih-bersih area makam. Mereka berziarah dan berdoa di makam Kiai Gunung. Selain itu, layaknya Idul Adha juga memotong hewan perlon atau kurban.
"Ada 16 kambing yang kami potong. Dimasak bersama, dimakan bersama dan dibagikan ke warga," kata Sumitro.
Sumitro menambahkan, dalam kalender Alif Rebo Wage (Aboge), tahun 2018 ini merupakan tahun Dal. Rumus perhitungan tahun Dal adalah Daltugi. Karenanya, tahun baru 1 Sura tiba pada Sabtu pasaran Manis. Dari perhitungan Sabtu pasaran Manis itulah perhitungan untuk bulan-bulan lainnya didasarkan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaPerbedaan hari Lebaran tidak pernah mereka permasalahkan.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan masyarakat Islam Bonokeling di Banyumas Jawa Tengah. Masih memegang kepercayaan Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaSuasana guyub rukun terasa saat masyarakat Bonokeling merayakan perlon besar.
Baca SelengkapnyaTradisi syawalan di Pulau Jawa telah berlangsung lintas generasi.
Baca SelengkapnyaJemaah Aolia lebaran hari ini pada Jumat (5/4). Mereka telah menjalani salat Ied.
Baca SelengkapnyaPuluhan umat muslim Tarekat Naqsabandiyah aliran Surau Baru Pauh Padang menggelar salat Iduladha
Baca SelengkapnyaGalungan adalah Hari Raya penuh makna kebaikan bagi umat Hindu.
Baca SelengkapnyaBodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaDoa Rabu Wekasan diamalkan pada Rabu terakhir di bulan Safar. Tahun ini, doa Rabu Wekasan bisa dipanjatkan pada 4 September 2024.
Baca SelengkapnyaRitual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (30/7), berlangsung meriah.
Baca SelengkapnyaKetika puasa Ramadan dimulai, jemaaah Naqsabandiyah sudah menetapkan kapan hari Raya Iduladha.
Baca Selengkapnya