Iluni UI sebut elite politik harus jaga perilaku karena terekam di media sosial
Merdeka.com - Elite politik di Indonesia harus menjaga perilakunya di media sosial. Sebab, segala hal yang disampaikan oleh politikus di media sosial akan terekam dan menjadi arsip sejarah pada masa mendatang.
"Apa yang kita 'posting' sekarang turut menentukan, apakah masa-masa sekarang nantinya akan dianggap sebagai contoh peradaban yang baik atau bukan," kata Ketua Ikatan Alumni (Iluni) Sejarah Universitas Indonesia Patria Gintings dalam diskusi yang digelar Iluni Sejarah UI di Depok, Jawa Barat, Selasa (16/10).
Diskusi bertajuk "Sejarah Menghadapi Era Digital" itu menghadirkan sejumlah pembicara. Mereka di antaranya sejarawan publik UI, Kresno Brahmantyo; Kepala Kebijakan Publik Twitter Indonesia, Agung Yudha dan Gilang Sukmahavi dari LM Brand Strategist.
-
Mengapa penting menjaga privasi saat berbagi foto di media sosial? Dengan semakin seringnya insiden pelanggaran data serta ancaman siber, penting untuk menjaga privasi saat membagikan foto.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Bagaimana dinasti politik berdampak pada kualitas demokrasi di Indonesia? Didominasi Orang-Orang Politik Arga melihat, sejauh ini partai besar sekalipun didominasi oleh orang-orang dari lingkup politik, bukan dari masyarakat luas. Bahkan jabatan strategis dengan mudah diperoleh dari hubungan keluarga dan kerabat. Dampaknya semakin sulit bagi individu dari kalangan masyarakat biasa untuk ikut andil dalam politik.
-
Kenapa penyelenggara pemilu Jawa Tengah harus menjaga integritas? 'Agar pemilu ini berjalan dengan sukses dan damai, penyelenggara Pemilu ini harus berintegritas,' kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat memberi sambutan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu di Regional Jawa Tengah di Hotel Lor In Solo (14/11).
-
Kenapa media sosial sering digunakan untuk mengadukan masalah dengan polisi? Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan
-
Bagaimana cara menghindari anak terjebak di media sosial? Orang tua harus memahami faktor-faktor penyebabnya dan aktif berperan dalam membimbing anak-anak mereka agar dapat memanfaatkan media sosial dengan cara yang sehat dan seimbang.
Patria menjelaskan, jejak peradaban kuno dunia ribuan tahun lalu bisa diketahui saat ini dari hasil penelusuran lewat medium prasasti, lembar lontar hingga piramida. Begitu pun di Indonesia. Menurutnya, bangsa Indonesia dapat mempelajari rekam jejak tokoh-tokoh seperti Kartini dan Soe Hok Gie lewat catatan harian yang ditulis di buku.
Namun, kata Patria, generasi muda 30-50 tahun mendatang akan mempelajari sejarah yang sumbernya digital. Sebab, banyak orang terutama orang Indonesia gemar menyampaikan banyak hal di media sosial. Berdasarkan penelitian media sosial We Are Social & Hootsuite tahun 2018, pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 130 juta.
"Oleh karena itu, lewat diskusi ini, Iluni Sejarah UI sekaligus ingin mengingatkan kita semua untuk menjaga perilaku saat sedang menggunakan medsos. Karena apa yang kita posting sekarang di akun medsos masing-masing, akan menjadi cerminan peradaban kita. Kita tentu tidak ingin peradaban digital Indonesia didominasi pembahasannya dengan soal-soal receh, soal hoax, atau soal marah-marah saja," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini bisa dilihat langsung di media sosial, banyak yang melakukan framing pihak lawan dengan citra negatif.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaDi dalam pesannya terselip larangan untuk menjelek-jelekkan orang. Bahkan Yudo juga memberikan pemahaman tentang adanya kemajuan teknologi media sosial.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaEffendi menilai adanya kebutuhan untuk saling mengingatkan pada semua tokoh yang sering dapat kesempatan berbicara di depan publik.
Baca SelengkapnyaDeklarasi itu bertajuk 'Genderang Universitas Indonesia Bertalu Kembali'.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta data-data digital Indonesia diproteksi dengan baik.
Baca Selengkapnya