Imbas Penusukan Pelajar, PTM Sekolah di Bogor Ditangguhkan Dua Pekan
Merdeka.com - Kasus penusukan antar pelajar yang menimbulkan korban tewas di Bogor membuat penangguhan pembelajaran tatap muka (PTM). Kebijakan itu dilakukan agar suasana kembali kondusif.
Diketahui, RA (18) dan ML (17) ditangkap polisi karena diduga membunuh RM (17) dengan cara ditusuk menggunakan benda tajam. Peristiwa tersebut dilatarbelakangi dendam karena tersangka pernah dipukul oleh korban.
Para tersangka dijerat Pasal 80 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang ancaman hukumannya 15 tahun penjara. Akibat peristiwa tersebut PTM di SMAN 7 Bogor dan SMAN 6 ditangguhkan karena ketiga pelajar bersekolah disana.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Dedi Supandi menyatakan kebijakan penangguhan PTM di dua sekolah itu berlangsung selama dua pekan ke depan. Meski begitu, ia menegaskan bahwa permasalahan ini bukan karena pemberlakuan PTM.
"Bukan PTM yang menjadi akar masalahnya, jadi bukan karena PTM terus siswa saling tusuk dan tawuran, justru kejadiannya sebelum PTM, tapi karena kejadian itu dikhwatirkan terjadi pemahaman atau kondisi (gesekan) antarsekolah, maka kita memberlakukan SMAN 6 dan SMAN 7 ditangguhkan PTM nya selama dua pekan," kata Dedi, Selasa (12/10).
Setelah masa penangguhan berakhir, Dinas Pendidikan segera memberikan pengarahan kepada seluruh peserta didik, termasuk menyediakan konseling melibatkan psikolog.
“Kita kerjasama dengan rumah sakit dengan guru psikolog, jadi bimbingan tatap muka pertama di pekan depan kepada siswa terkait kondisi psikologis dan juga pemahaman terhadap Covid-19,” pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekan korban, MRR juga menjadi korban dan saat ini masih mendapat perawatan.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu terjadi di Jalan Tanjung Pura 2 RT 03/04, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, pada Senin, 5 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dari dua SMA ini memang sudah berjanjian untuk tawuran
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaDua pelajar SMA di Kota Bogor dibacok oleh pelajar dari sekolahan lain.
Baca SelengkapnyaKini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaTim Satreskrim Polresta Tangerang langsung bergerak memeriksa beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaMN menyebut penganiayaan yang dialaminya lantaran kekasihnya tak terima ia bergaul dengan teman pria sekampusnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca Selengkapnya