Imbas Virus Corona, 400 Satwa di Kebun Binatang Solo Terancam Kelaparan
Merdeka.com - Tak cuma manusia, 400 satwa di Kebun Binatang Solo atau Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) terdampak virus corona atau covid-19. Sejak Solo berstatus KLB, 23 Maret lalu, tempat wisata di tepi sungai Bengawan Solo tutup dan tak ada pemasukan.
Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo mengatakan pihaknya meluncurkan program adopsi satwa guna mengantisipasi berkurangnya ketersediaan pakan. Program yang pernah dijalankan tersebut kembali diluncurkan untuk membantu pemeliharaan satwa di masa pandemi Covid-19.
"Kami akan luncurkan lagi program adopsi satwa. Kemarin itu justru masyarakat yang mendorong untuk diluncurkan lagi," ujar Bimo, Senin (4/5).
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
-
Siapa yang bisa terbantu dengan pelihara kucing? Studi lain juga mendapatkan hasil bahwa bayi yang tubuh dengan hewan peliharaan berbulu, salah satunya kucing, memiliki kemungkinan alergi dan obesitas lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak memiliki peliharaan.
-
Siapa yang bisa mendapatkan manfaat dari punya hewan peliharaan? Studi menunjukkan bahwa pemilik hewan peliharaan memiliki risiko 40% lebih rendah untuk meninggal akibat serangan jantung dibandingkan dengan yang tidak memiliki hewan peliharaan.
-
Bantuan apa yang diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa yang membantu desa dalam program ini? Nantinya, pengelolaan sampah di tempat itu akan bekerja sama dengan SPEAK (Strategi Pengkajian Edukasi Alternatif Komunikasi) Indonesia melalui Program Hijau dan Voices For Just Climate Action (VCA).
Melalui program adopsi tersebut, kata dia, masyarakat bisa membantu memberikan bantuan dalam bentuk pakan hewan atau lainnya. Kendati demikian, bukan berarti masyarakat boleh membawa satwa pulang satwa yang diadopsi.
Dengan kondisi saat ini, pihaknya hanya bisa bertahan hingga bulan Juli. Jika pandemi corona berkepanjangan, itu ia khawatir akan berdampak pada kesejahteraan hewan.
Bimo menambahkan, sejak pandemi Covid-19, potensi pendapatan TSTJ hilang hingga miliaran rupiah. Apalagi bulan Ramadhan dan Syawal ini seharusnya pendapatan TSTJ bisa dioptimalkan.
"Biasanya kalau Lebaran itu potensi pendapatan tiket kita bisa Rp1,6 miliar satu pekan. Sekarang ini untuk menutup itu, 3 bulan ini kita dibantu Pemkot Solo Rp300 juta," katanya.
Terpisah, kurator TSTJ, Ontowiryo, menyampaikan sejak adanya wabah Covid-19, tidak perubahan dalam perawatan satwa. Pihaknya tidak mengurangi jatah pakan hewan.
"Ada 400 ekor satwa yang ada di TSTJ kondisinya baik. Tingkat stres binatang juga menurun karena suasana yang lebih sepi. Tingkah laku hewan jadi lebih tenang. Makannya juga tidak sisa banyak," ucapnya.
Terkait puasa hewan yang disarankan Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI), Ontowiryo sudah melakukannya secara rutin. Ia mengaku cara tersebut sudah diterapkan sejak lama agar tidak terjadi kegemukan.
"Puasa sudah diterapkan untuk binatang karnivora seperti singa dan harimau. Hewan tersebut puasa tiap hari Rabu dan Sabtu. Kalau biasanya makan 4-5 kg, dikurangi jadi 1 kg. Sabtu ditambah tulang iga sapi untuk mengikis karang giginya," jelas dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhatan wanita di Bali bantu beri makan ratusan monyet yang kelaparan akibat hutan dibabat.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaAnjing dan kucing itu terlantar setelah orang-orang meninggalkan desa untuk mengungsi akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaKegiatan Vaksinasi Rabies Massal se-Kota Depok digelar untuk mewujudkan Indonesia bebas penyakit rabies pada 2030.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaRencana ini menjadi bagian dari kebijakan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaBeberapa monyet ada yang masuk ke pemukiman desa bahkan ada yang mengambil makanan milik warga.
Baca SelengkapnyaGibran telah menyerukan agar masyarakat untuk tidak lagi mengonsumsi daging anjing.
Baca SelengkapnyaBantuan ini merupakan bentuk dukungan dari Presiden Jokowi untuk kegiatan keagamaan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca Selengkapnya