Imigrasi Samarinda mendadak pulangkan buruh China ilegal ditangkap
Merdeka.com - Kantor Imigrasi Kelas I Samarinda memulangkan 12 orang pekerja ilegal WN China, Sabtu (24/12) pagi tadi. Kabar kepulangan mendadak mereka, nyaris luput dari pantauan media, setelah sehari sebelumnya mereka sempat tidak berada di kantor imigrasi, maupun di rumah detensi di Jalan M Yamin, Samarinda.
Kepulangan 12 WN China itu, dikabarkan berlangsung pukul 07.30 Wita, di kantor Imigrasi Kelas I. Wartawan pun bergegas mendatangi kantor imigrasi, terkait kebenaran kabar itu.
Benar saja, deretan tidak kurang 5 mobil termasuk pelat merah mobil dinas, terparkir di halaman kantor imigrasi. Petugas imigrasi pagi tadi pun, melihat kedatangan wartawan, meski belum diketahui jelas apakah 12 WN China itu, benar berada di dalam kantor imigrasi atau tidak.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Apa yang dilakukan imigrasi Denpasar terhadap WNA yang melanggar? Sampai pada bulan Agustus saja, sudah 79 orang yang dideportasi dari Bali.
-
Bagaimana deportasi dilakukan? Mereka ditahan selama satu hari di kantor polisi dan Penjara Pusat. Pada gelombang kedua angka deportasi mencapai antara 500 dan 600 orang. Pada akhir Agustus 1915, sekitar 150 orang Armenia berkewarganegaraan Rusia dideportasi dari Konstantinopel ke pusat penampungan.
"Belum, masih menunggu. Rencananya jam 9 nanti (dipulangkan)," kata salah seorang petugas di kantor imigrasi di kantornya, Jalan Ir H Juanda, kepada wartawan pagi tadi.
Wartawan pun meninggalkan sesaat kantor imigrasi kelas I. Namun sayang, begitu kembali ke kantor imigrasi sekitar jam 09.05 Wita, kantor imigrasi malah terlihat sepi. Tidak ada seorang pun yang terlihat di kantor imigrasi, yang memang meniadakan pelayanan keimigrasian di hari Sabtu.
Sebelumnya, Jumat (23/12) pagi kemarin, salah satu dari 12 WN China itu, terlihat kembali di lokasi proyek PLTU Handil, Kutai Kartanegara. Saat dikonfimasi, meski sempat terkejut, pihak Kanwil Hukum dan HAM Kalimantan Timur memastikan, 12 WN China itu tidak dilepaskan, dan berada di kantor imigrasi, rumah detensi maupun tempat lain, dan dalam pengawasan petugas imigrasi.
Fakta di lapangan berkata lain. Saat merdeka.com menyambangi kantor imigrasi dan rumah detensi, 12 WN China itu tidak berada di tempat. Kasi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Samarinda, Selamet Sutarno beralasan, 12 WN China itu diperkenankan pulang untuk mengambil barang-barang mereka di lokasi PLTU, dengan jaminan perusahaan subkontraktor, namun tanpa pengawalan petugas imigrasi.
Beragam alasan dikemukakan Selamet, terkait tidak adanya 12 WN China itu. Pihaknya percaya kepada pihak perusahaan, lantaran petugas imigrasi juga menahan paspor 12 WN China itu. Setelah ramai didatangi wartawan, akhirnya 10 dari 12 WN China itu terlihat datang di kantor imigrasi sekira pukul 16.30 Wita sore kemarin. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaRumah kontrakan ini dihuni puluhan pengangguran asal China.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 wanita asal Vietnam ditangkap atas dugaan menjadi PSK dengan kedok sebagai ladies companion (LC) di tempat karaoke di kawasan Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaAdapun kedua tersangka penyelundup Pekerja Migran Indonesia non-prosedural itu di antaranya berinisial MZ dan PJ.
Baca Selengkapnya59 WNI asal Banten dan Makassar diduga diamankan petugas haji Arab Saudi lantaran ketahuan menggunakan visa ziarah.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaMereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Baca SelengkapnyaMenteri Abdul Kadir Karding berjanji terus mendalami dan mencari aktor-aktor lain yang terlibat kasus penyelundupan delapan CPMI ilegal itu.
Baca SelengkapnyaPara calon pekerja migran tersebut sedianya akan diberangkatkan ke negara-negara Timur Tengah, Kamboja, Thailand, dan China.
Baca SelengkapnyaBelasan calon PMI dan 24 WNA ini akan berangkat ke Malaysia lewat jalur laut.
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang pria yang diduga sebagai penyalur para CPMI non-prosedural tersebut.
Baca Selengkapnya