Iming-iming Rp 5.000, pengangguran di Tapanuli cabuli 17 bocah
Merdeka.com - Sebanyak 17 bocah laki-laki usia 5-12 tahun menjadi korban pencabulan tetangganya di Desa Janji Manahon, Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Sumut. Mereka disodomi setelah diiming-imingi uang Rp 2.000 hingga Rp 5.000.
Kasus pencabulan ini dilaporkan ke Polres Tapanuli Selatan, Senin (6/3). Para korban mengadukan SAH (35), tetangga mereka, sebagai pelakunya.
Pencabulan ini terbongkar pekan lalu saat seorang anak laki-laki berinisial RAH bercerita pada ayahnya NH. Bocah yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak ini menceritakan semua perbuatan SAH.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Dimana kejadian pembacokan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat penghitungan suara di TPS 027, RT 23, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Rabu (14/1) malam.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
"Setelah kejadian itu anak Oni datang ke rumah dan bilang dibawa ke kebun, dibuka celananya, dibarengi ditindih sama pelaku itu, dia juga buka celana dan dimasuki, saya ketemu sama pelaku, saya pegang dan dia ngaku, saya serahkan sama kepala desa urusan ini," kata NH.
Setelah ditelusuri, ternyata anak yang menjadi korban mencapai 17 orang. Beberapa korban masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Sebagian lainnya belajar di Sekolah Dasar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pencabulan ini terjadi sejak setahun lalu. Para korban mengaku dicabuli di perkebunan karet. Mereka mengaku diberi Rp 2.000 hingga Rp 5.000.
"Untuk sementara korban ada 17 orang, semua anak-anak, umur yang paling besar ada 12 tahun dan paling kecil 5 tahun, TKP Batang Angkola. Informasi yang kita dapatkan dibawa jalan-jalan, lalu dikasih uang, dan kemudian terjadilah pencabulan itu," kata Kaur Bin Ops Satuan Reserse Kriminal Polres Tapsel Iptu Syahrin Batubara.
Polisi masih mencari keberadaan SAH. Dia diduga telah melakukan perbuatan yang diatur dan diancam dengan Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaPelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis dialami remaja putri berusia 15 tahun asal Timor Tengah Utara (TTU). Dia dicabuli dan disetubuhi 10 pria saat mencari pekerjaan di Kota Kupang.
Baca SelengkapnyaMH melakukan pencabulan saat mengajak korban ke rumahnya.
Baca SelengkapnyaTiga muncikari ditangkap terkait tindak perdangan orang ini.
Baca SelengkapnyaPara korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaAksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.
Baca SelengkapnyaKasus pemerkosaan ini terbongkar usai salah seorang orang tua korban melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaKasus pencabulan terhadap anak ini berawal ketika korban main ke rumah kontrakan terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaHasil jualan anak jalanan itu masuk ke kantong si raja tega.
Baca SelengkapnyaVonis yang dijatuhkan kepada terdakwa sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Baca Selengkapnya