Iming-imingi Duit Rp 5.000, Guru Ngaji di Samarinda Cabuli Dua Muridnya Berulang Kali
Merdeka.com - TE (58), guru ngaji yang tinggal di Lempake, Samarinda, Kalimantan Timur, meringkuk di penjara polisi. Dia diduga mencabuli dua muridnya berumur 8 tahun berulangkali. TE mengiming-imingi korban dengan janji memberi uang Rp 2.000-5.000. Diduga, ada korban lain dari ulah itu.
Kasus asusila itu terbongkar setelah salah satu korban, N (8), dicurigai ibunya, kerap mengantongi uang usai pulang mengaji. Belakangan, putrinya itu, juga kerap mengeluh sakit saat buang air kecil.
"Diinterogasi ibunya, akhirnya korban ini ngomong apa adanya. Ibunya lapor ke kami Sabtu (10/11) siang kemarin," kata Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang, Iptu Wawan Gunawan, ditemui merdeka.com di kantornya, Jalan DI Panjaitan, Senin (12/11).
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kapan terakhir kali pengasuh Ponpes mencabuli santriwati? Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
Diperkuat visum, polisi mencari TE di rumahnya, dan akhirnya mengamankannya di jalan, tidak jauh dari rumahnya. "Dari visum, ada indikasi korban mengalami itu," ujar Wawan.
TE yang sehari-hari juga bekerja sebagai petani, telah 3 kali cerai dari istrinya. Dia tak mengelak dan mengakui perbuatannya mencabuli NSP. Dari kasus NSP, sekitar tempat tinggal korban dan TE pun, heboh.
"Korban kedua, R, juga usia 8 tahun datang melapor. Jadi, diduga perbuatan pelaku itu dilakukan lebih 10 kali, sejak Agustus 2018," sebut Wawan.
"Dilakukannya di dalam rumah pelaku, di belakang musala. Jadi, begitu selesai berbuat, pelaku mengimingi dan memberi uang korban Rp 2.000-5.000. Dari pengakuannya, tidak ada alasan apa-apa mencabuli korban," tambah Wawan.
TE meringkuk di penjara. Dia dijerat pasal 81 ayat 2 junto pasal 82 ayat 1 Undang-undang No 35/2014 tentang Perlindungan Anak. Diduga, ada anak korban lainnya dari perbuatan cabul TE. "Kami menunggu. Siapa tahu ada korban lainnya melapor," demikian Wawan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban berusia 5-12 tahun. Pelaku setiap hari menjadi marbot di musala.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaSeorang guru pria, SF (45), mengalami banyak luka di tubuhnya. Dia dikeroyok oleh dua remaja tak lain murdinya sendiri.
Baca SelengkapnyaKorban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca SelengkapnyaVonis yang dijatuhkan kepada terdakwa sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaSeorang guru ngaji di Semarang Barat, PR (51) diringkus polisi karena mencabuli 17 anak didiknya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan bahwa tindakan tidak terpuji tersebut telah terjadi sejak Januari 2023 hingga Agustus 2024.
Baca Selengkapnya