Iming-imingi Jaket & Sepatu, Ayah Tiri di Gunungkidul Cabuli Anaknya Hingga Hamil
Merdeka.com - Seorang ayah berinisial SAD di Gunungkidul tega mencabuli anak tirinya hingga hamil. SAD dilaporkan ke Polsek Semin oleh istrinya yang juga merupakan ibu kandung korban.
Kapolsek Semin, AKP Haryanta mengatakan pencabulan SAD kepada anak tirinya ini terbongkar karena korban berinisial I (17) kerap mengeluhkan sakit perut. Khawatir terhadap kondisi anaknya, ibu korban pun membawanya ke dokter.
"Dari hasil pemeriksaan, diketahui jika korban ternyata hamil. Saat ditanya ibunya, korban mengaku yang menghamili adalah ayah tirinya," ujar Haryanta saat dihubungi, Senin (11/3).
-
Kenapa anak korban bullying sering sakit kepala atau perut? Hal ini akibat dari stres yang dialami oleh anak. Perlu diketahui, stres bisa menyebabkan sakit secara fisik seperti sakit kepala atau sakit perut.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
Haryanta menerangkan korban diketahui sudah tak lagi menstruasi sejak Desember yang lalu. Tak terima anaknya dicabuli, ibu korban pun kemudian melaporkan perbuatan SAD ke Polsek Semin pada 6 Maret 2019 yang lalu.
Pelaku, kata Haryanta pun segera diamankan. Saat menjalani pemeriksaan, pelaku pun mengakui perbuatannya.
"Saat melakukan pencabulan, pelaku merayu korban dan menjanjikan akan membelikan keinginan korban. Pelaku kemudian menjanjikan kepada korban akan membelikan sepatu dan jaket," urai Haryanta.
Haryanta menyebut saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan kepada SAD. Pemeriksaan ini untuk mengungkap berapa kali pelaku telah melakukan pemerkosaan pada anak tirinya.
"Pelaku kami sangkakan pasal 81 dan 82 UU RI nomor 35 tahun 2014 perubahan atas UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Untuk ancaman hukumannya minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara," pungkas Haryanta.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.
Baca SelengkapnyaTragis Nasib Pelajar di Gowa, Diperkosa Ayah Lalu Dicekoki Obat Aborsi Berkali-Kali
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku baru dua kali menyetubuhi korban dengan ancaman dan paksaan.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi mendapatkan laporan dari ibu korban.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi melibatkan psikolog sehingga perbuatan ayah tiri korban terbongkar.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaPencabulan ini dilakukan setelah pelaku menonton video porno dan tak kuat menahan nafsu.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaJulieghtin menjelaskan kronologi berawal saat pelaku menanyakan kepada istrinya siapa laki-laki pertama yang menidurinya.
Baca Selengkapnya