Incar HP, begal tebas telinga pejabat Makassar dengan samurai
Merdeka.com - Begal di Makassar kembali beraksi. Kali ini Kepala Seksi Pelayanan Media Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Makassar, Muh Hamzah Bakrie, menjadi korban keberingasan pelaku yang menyerangnya menggunakan parang pada Jumat siang kemarin.
"Saya diserang dengan menggunakan parang dan samurai oleh beberapa orang remaja dan hampir membunuh saya seandainya tidak kuserahkan HP (telepon genggamnya) itu," ujarnya yang ditemui di Rumah Sakit Awal Bros Makassar. Demikian dikutip Antara, Sabtu (15/8).
Hamzah mengatakan, penyerangan oleh delapan pemuda yang tidak menggunakan penutup muka dan kepala itu terjadi pukul 14.30 WITA. Saat peristiwa itu terjadi, dirinya sedang ada janji bertemu dengan teman lamanya di salah satu kedai kopi di Jalan Urip Sumoharjo. Dengan menggunakan mobil pribadinya, dia menuju ke lokasi yang dimaksud.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
Setibanya di kedai kopi itu, dia sempat kesulitan mencari tempat parkir karena suasana lagi ramai. Akhirnya dirinya memarkir mobilnya di depan bengkel yang ada di samping kedai itu.
Namun setelah dirinya turun, salah satu montir bengkel mendatanginya dan memintanya untuk memindahkan mobilnya. Montir itu mengusulkannya di samping rukonya.
Sambil menunggu montir itu memarkir mobilnya, dirinya pun menyempatkan waktu untuk membuka-buka pesan di telepon genggamnya. Beberapa saat kemudian, delapan orang pemuda menggunakan empat motor menghampirinya dan langsung menodongkan parang di lehernya.
"Saat itu suasananya sangat ramai karena saya juga menunggu depan jalan raya. Saya asyik membuka-buka pesan di HP ternyata sudah ada beberapa orang dengan parang mengancam saya. Parang itu ada di leherku," katanya.
Saat mengetahui dirinya sedang diancam dengan menggunakan parang, korban kemudian berusaha melarikan diri dan saat itu pula pelaku mengayunkan parangnya.
Ayunan parang itu mengenai telinga kirinya dan nyaris putus. Mendapat serangan itu, korban masih berusaha kabur dan meminta pertolongan, tetapi usahanya sia-sia.
Mantan Kasubag Pemberitaan Pemkot Makassar itu terjatuh dan sudah tidak berdaya hingga akhirnya korban menyerahkan HP miliknya. Usai melukai korban langsung melarikan diri.
Kapolsek Makassar Kompol Sudaryanto yang dikonfirmasi kejadian itu mengaku jika pihaknya masih berusaha menyelidiki kasus begal itu dengan cara mengumpulkan informasi dari korban.
"Yang pertama, lokasi kejadian itu berbatasan dengan wilayah Bontoala, makanya kita koordinasikan itu. Kedua, kami juga bergerak cepat dan berusaha mencari tahu semua data-data pelaku dari korban," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaSaat bertugas tersebut, Ipda Hamsir melihat sekelompok pemuda mondar-mandir di sekitar Komplek Aditarina.
Baca SelengkapnyaRencana tawuran di depan Puswil Aceh, para pelaku malah serang warung kopi
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaKepolisian memburu para pelaku. Tidak kurang dari sepuluh pemuda yang diduga sebagai pelaku berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaTujuh mayat remaja laki-laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi dipastikan pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaSukadi belum bisa memastikan sumber suara ledakan tersebut apakah dari letusan senjata atau hal lainnya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca Selengkapnya