Incumben atau nama lain, PPP tunggu elektabilitas di Pilwali Kota Malang
Merdeka.com - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih menunggu elektabilitas para calon yang akan maju di Pemilihan Wali Kota Malang.
Pihaknya juga mempertimbangkan hasil komunikasi politik dengan partai-partai lain, sebelum menjatuhkan rekomendasi. Hingga saat ini belum memutuskan antara mendukung incumben, Moch Anton atau nama lain.
"Masih berposes, kita masih melihat dari survey elektabilitasnya. Kedua komunikasi politik kita dengan partai-partai yang ada di kota Malang," ujar Romahurmuziy, Ketua DPP PPP di di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jumat (8/12).
-
Kenapa PDI Perjuangan masih meninjau Anies dan Ahok untuk pilkada? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Kenapa PPP melihat perkembangan koalisi lain? Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga melihat perkembangan dari koalisi lain sebelum menentukan sosok cawapres yang tepat untuk Ganjar.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Bagaimana PPP akan menghadapi sengketa pemilu? 'Jika terjadi persengketaan baik di internal sesama kader (caleg) maupun eksternal akan diserahkan terakhir ke MK. Tentunya, kader yang membidangi hukum dari PPP akan kolaborasi agar setiap persengketaan bisa ditangani sebaik-baiknya,' sambungnya.
Tetapi, kata Romahurmuziy, partainya memastikan akan memilih calon yang paling dikehendaki oleh warga Kota Malang. Sebelum muncul keputusan dari partai, pihaknya juga membebaskan para pengurus DPD di Kota Malang untuk melakukan manuver apapun.
"Karena itu bagian dari komunikasi politik, tetapi pada saat partai memutuskan, tentu garis harus ada ketaatan garis komando," terangnya.
"Apakah itu incumben atau kemudian nama lain, masih kita tunggu tanggal mainnya," tegasnya.
Sebelumnya, PPP Kota Malang memutuskan bergabung dalam koalisi bersama PAN dan Partai Hanura. Ketiga partai sepakat mengusung Ketua DPD Hanura Kota Malang, Ananda Yaqud Qudban sebagai Walikota.
Ananda Gudban bersama Ketua DPC PPP Kota Malang, Heri Puji Utami, dan Ketua DPW PPP Jawa Timur, Musyaffa' juga bertemu Rohamurmuziy. Pertemuan membicarakan restu untuk pencalonannya sebagai kandidat bakal calon wali kota.
Ketua DPC PPP Kota Malang, Heri Puji Utami, mengatakan pertemuan tersebut membahas perihal rekomendasi partai untuk Pilkada Kota Malang. Proses menuju rekomendasi resmi sedang berjalan dari DPC maupun DPW.
"Rekom sedang proses dari PPP. Tinggal menunggu putusan DPP. Soal sosok Insya Allah partai sudah mendukung Mbak Nanda di Pilkada. Prosesnya sudah sekitar 90 persen tinggal menunggu surat resmi saja," ujar Bunda HP.
Dukungan Hanura-PAN-PPP makin memuluskan langkah Nanda untuk mendaftar sebagai Calon Wali Kota Malang resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang.
Gabungan tiga partai itu mengoleksi sebanyak 10 kursi di DPRD atau melebihi ambang syarat pendaftaran pasangan calon ke KPU Kota Malang, yakni mininal dukungan dari partai politik atau gabungan partai politik berjumlah 9 kursi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan DPW PPP Jawa Timur hanya baru berupa usulan bukan sikap resmi dari DPP PPP.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ridwan Kamil memang unggul telak dibanding kandidat calon lain di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSurvei hari ini belum ada elektabilitas tokoh yang dominan di Jateng.
Baca SelengkapnyaMenurut PDIP, Ridwan Kamil sukses memimpin Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPihaknya juga masih akan melakukan komunikasi dengan partai lain
Baca SelengkapnyaNasDem, PKS dan PKB mengusung Anies, namun belum ada rumusan untuk pembahasam ketingkat selanjutnya.
Baca SelengkapnyaZulhas menyebut pembicaraan dengan semua partai masih terus dilakukan. Semuanya menyesuaikan perkembangan, termasuk soal cawapres.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan partainya akan menentukan pasangan yang diusung pada limit waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPDIP akui sedang pertimbangkan Ridwan Kamil atau Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaAndika akan terlebih dahulu diuji dan ditawarkan ke partai untuk mengetahui respons mereka.
Baca SelengkapnyaSebagai partai pertama yang mendorong Khofifiah sangat merekomendasikan kepada PDIP untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaPPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.
Baca Selengkapnya