Indikator Politik: Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Turun Dibandingkan Sebelum Pandemi
Merdeka.com - Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurun jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi mencapai 70 persen, kini hanya 58 persen.
Temuan ini berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan sejak tanggal 17 sampai 21 September 2021.
"Kalau sebelum pandemi itu sekitar 72,70 persen yang puas terhadap kinerja Presiden. Jadi trennya masih turun," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Minggu (26/9).
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
Jika dilihat dari sisi demografi, kata Burhanuddin, semakin tua usia masyarakat maka kepuasan terhadap kinerja Jokowi meningkat. Namun, semakin tinggi pendidikan masyarakat, kepuasan terhadap kinerja Jokowi menurun.
"Kalau dilihat dari sisi pendapatan, semakin rendah pendapatan tingkat kepuasan terhadap Presiden makin meningkat. Sementara pendapatan yang di atas Rp4 juta, kepuasannya hanya 53,6 persen," papar Burhanuddin.
Dia juga mencatat, pendukung Jokowi dan Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019 cenderung lebih puas terhadap kinerja Presiden, angkanya mencapai 66,5 persen. Sementara pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada 2019 yang puas terhadap kinerja Jokowi hanya 50,9 persen.
Menurut Burhanuddin, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi berkaitan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan laju penularan Covid-19. Masyarakat menilai, kebijakan tersebut berdampak positif pada sektor kesehatan.
"PPKM ini dipersepsi positif dari sisi dimensi kesehatan tapi dari sisi dimensi ekonomi, persepsi responden buruk. Mungkin Presiden dalam konteks ini lebih menitikberatkan kesehatan karena bagaimanapun seperti disampaikan Presiden dalam sidang kenegaraan 16 Agustus kemarin, hukum tertinggi dalam kenegaraan adalah nyawa meskipun efeknya memukul kepuasan publik terhadap Presiden," kata dia.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei evaluasi publik terhadap penanganan pandemi, pemulihan ekonomi dan demokrasi kepada 1.200 responden. Responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan pada Maret 2018 hingga Juni 2021.
Dari 1.200 responden, margin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi. Survei menggunakan telepon.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada sekitar 20,21 persen yang merasa kurang puas dan 4,23 persen tidak puas sama sekali.
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaTingginya kepuasan masyarakat ini menjadi bukti bahwa kerja keras pemerintah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaAdapun responden yang menjawab kurang dan tidak puas sebesar 17,9%. Sementara itu, 1% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Baca SelengkapnyaHasil survei Poltracking Indonesia mengungkap 17,6 persen publik tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPenilaian kinerja presiden berdasarkan sosio-demografi tingkat kepuasannya merata di berbagai kategori. Hasilnya, cenderung di atas 70 persen menyatakan puas.
Baca SelengkapnyaMeski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.
Baca Selengkapnyamargin of error yang diterapkan sebesar ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%
Baca SelengkapnyaKinerja pemerintah di sejumlah sektor juga tidak luput dari penilaian publik.
Baca SelengkapnyaApabila dirinci sebanyak 17,4 persen responden merasa sangat puas dan 69,1 persen responden cukup puas.
Baca SelengkapnyaHasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca SelengkapnyaPenarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Baca Selengkapnya