Indonesia bikin medium tank bersama Turki
Merdeka.com - Indonesia mengadakan penandatanganan kerjasama dengan Turki dalam industri pertahanan. Kerjasama ini diwujudkan dalam pembuatan kendaraan tempur medium tank.
"Hari ini penandatanganan kerja sama dengan Turki dalam konteks kerjasama pertahanan. Kita kerjasama membuat medium tank yang menggunakan canon dengan turret kaliber 90-105 mm," kata Sesditjen Potensi Pertahanan Kemenhan Brigjen Santoso di JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (7/11).
Dia menyatakan kerjasama ini berdurasi tiga tahun. Ada dua prototype tank yang akan dikerjakan oleh kedua negara,
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Apa prestasi yang dimiliki kedua prajurit TNI? Keduanya diketahui memiliki kemampuan mumpuni di bidang olahraga. Di antaranya yakni lari, terjun atletik, hingga sukses mengikuti ajang triatlon di berbagai kesempatan.
-
Apa yang akan didapatkan TNI AU? 'Kita bisa menerbangkan dari luar area yang ingin kita pantau misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua,' kata dia.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Apa yang sedang dipersiapkan Timnas Indonesia? Pasukan Shin Tae-yong sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Ronde 3.
-
Apa saja yang dirancang Didit untuk kontingen Indonesia? Didit merancang beberapa jersey yang akan digunakan untuk bertanding, mulai dari T-shirt, short pants, track pants, hingga jersey playing kit.Tiap item akan menyesuaikan cabang olahraga yang membutuhkan busana berbeda, semisal rowing, gymnastic, atletik atau bulu tangkis. Selain itu, Didit juga merancang set seragam yang akan dipakai oleh atlet dan kontingen saat keberangkatan dan kepulangan, ajang resmi lain serta penerimaan medali.
"Durasinya tiga tahun, dua prototype, sama-sama dikerjakan ahli Pindad dan FNSS. Nanti satu medium tank dikerjakan di Pindad dan satu FNSS (Turki)," terang dia.
Santoso menambahkan, Indonesia memilih Turki karena sudah membangun komitmen dengan pemerintah Indonesia era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Turki juga berkenan untuk melakukan transfer teknologi.
"Itu sudah komitnya pemerintahan lama (SBY). Kita lihat Turki mampu sendiri membangun itu (medium tank) dan teknologinya sudah bagus sekaligus ada TOT (transfer of technology)," pungkas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alutsista tersebut dikembangkan dari kerja sama dua pabrik asal Turki FNSS dan PT Pindad Indonesia.
Baca SelengkapnyaNilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaHubungan bilateral antara Indonesia dan Turki genap memasuki usia 74 tahun pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDua drone yang datang ke Indonesia diharapkan bisa meningkatkan kualitas pertahanan khususnya lingkup udara untuk TNI AU.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Erdogan berbicara mengenai penyelesaian konflik Palestina
Baca SelengkapnyaMenurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDrone Bayraktar ini juga akan membantu kinerja drone CH-4 Anka.
Baca SelengkapnyaPenambahan alutsista ini membuat TNI semakin disegani dan ditakuti dunia. Terlebih, kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia.
Baca SelengkapnyaPembangunan fregat Merah Putih dimulai sejak peletakan bagian bawah kapal atau lunas kapal (keel laying) pada 25 Agustus 2023 untuk satu unit.
Baca SelengkapnyaKapal patroli lepas pantai (OPV) itu buatan galangan kapal Italia Fincantieri.
Baca SelengkapnyaIndonesia memastikan membeli Rafale dan Mirage 2000-5
Baca SelengkapnyaSekitar pukul 14.20 WIB, Wakil Menteri Pertahanan RI M. Herindra menyambut kedatangan H.E. Binali Yildirim dan sekaligus mengikuti rangkaian jajar kehormatan.
Baca Selengkapnya