Indonesia Dapat Tambahan 684.900 Dosis Vaksin AstraZeneca
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia menerima tambahan vaksin Covid-19 sebanyak 684.900 dosis. Vaksin kali ini bermerek AstraZeneca dalam bentuk jadi.
Total vaksin jadi AstraZeneca baik melalui pembelian langsung, multilateral, atau bilateral yang sudah tiba di Indonesia sebanyak 24.520.300 dosis.
"Kami mencatat, dengan kedatangan vaksin tahap 73 ini, maka secara total vaksin yang sudah hadir di Indonesia dalam bentuk bahan baku (bulk) dan jadi adalah 268.235.300 dosis," kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, Rabu (22/9).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
Nadia mencatat, per 21 September 2021 pukul 18.00 WIB, sudah 81 juta orang mendapatkan vaksin dosis pertama di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 46 juta orang di antaranya telah mendapatkan dosis lengkap. Ini menunjukkan, 39 per 100 orang penduduk sasaran vaksinasi di Indonesia telah mendapatkan vaksin dosis pertama.
Nadia menyinggung capaian vaksinasi untuk kelompok remaja atau kelompok usia 12 hingga 17 tahun. Saat ini, vaksinasi pada kelompok remaja baru menyentuh angka 12,68 persen dari target 26.705.490 orang. Sementara vaksinasi untuk dosis kedua atau dosis lengkap hanya 8,68 persen.
"Pemerintah sangat mengharapkan dukungan para orang tua, untuk membantu para penerus bangsa kita segera mendapatkan proteksi dari virus Covid-19. Mari kita antar anak-anak kita melakukan vaksinasi agar semakin banyak anggota keluarga yang terlindungi," tuturnya.
Nadia juga menyoroti masih rendahnya cakupan vaksinasi bagi kelompok lansia. Dari target 21,5 juta sasaran vaksinasi, jumlah yang sudah mendapatkan dosis pertama baru 27,75 persen, sedangkan dosis kedua sekitar 19.40 persen.
"Pemerintah mengajak keluarga para lansia untuk membantu menyegerakan vaksinasi, yang sangat penting guna memberikan perlindungan kesehatan bagi kelompok rentan ini," ujar Nadia.
Pemerintah, kata Nadia, terus berupaya keras untuk mengamankan ketersediaan vaksin di Tanah Air. Pemerintah berkolaborasi dengan banyak pihak dalam melaksanakan distribusi vaksin secara cepat dan tepat sasaran, serta membuka layanan vaksinasi yang tersebar hingga pelosok Indonesia.
"Di tengah kebutuhan vaksin yang mendesak di seluruh dunia, kita harus bersyukur pemerintah dapat memastikan stok vaksin bagi bangsa Indonesia. Semua vaksin yang dipakai di Indonesia aman dan berkhasiat untuk melindungi kita dari gejala berat juga kematian akibat Covid-19. Jadi, masyarakat jangan ragu. Ayo cepat vaksin," tutup Nadia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnya