Indonesia darurat narkoba, Jokowi diminta evaluasi BNN
Merdeka.com - Organisasi advokasi buruh Migrant Care meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam menanggulangi penyalahgunaan obat-obatan terlarang di Indonesia.
"Penanganan narkoba akan strategis jika Presiden Jokowi mengevaluasi BNN, kinerjanya bagaimana sampai terjadi kondisi darurat narkoba nasional," tutur Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah dalam diskusi bertajuk 'Penyiksaan dan Peradilan Sesat Di Balik Hukuman Mati' di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia, Jakarta, seperti dilansir Antara, Jumat (27/2).
Terkait penilaian BNN bahwa Indonesia dalam kondisi darurat terhadap bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba, ia mempertanyakan kinerja BNN hingga hal tersebut dapat terjadi. Ia juga meragukan validitas kajian BNN yang menyatakan 40 hingga 50 orang Indonesia meninggal karena narkoba per harinya.
-
Bagaimana mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.
-
Bagaimana narkoba bisa mengancam keberlanjutan negara? 'Kalau generasi muda kita sudah dihancurkan siapa yang akan melanjutkan keberlanjutan negara ini kalau kita tidak selesaikan dari generasi muda,' pungkasnya.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
-
Mengapa persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi menurun? Adapun jika melihat trennya, persepsi positif menurun, sebaliknya persepsi negatif meningkat.
"Kajian itu metodologinya apa? dilakukan kapan? Saya meragukan validitas kajian yang digunakan sebagai dasar darurat narkoba nasional itu," tutur dia.
Menurut dia, hukuman mati pada penjahat narkoba tidak seharusnya menjadi pembenaran atas kegagalan BNN dalam menjalankan tugasnya. Ia berpendapat hukuman mati tidak dapat dilihat sebagai keberhasilan penanganan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Hukuman mati, kata dia, tidak akan menimbulkan efek jera dan hasilnya tidak bisa diukur saat eksekusi dilakukan. Ia menegaskan penyalahgunaan narkoba memang harus diperangi, tapi ia yakin hukuman mati bukanlah solusi terbaik atas persoalan ini.
Selain itu, ia berpendapat hukuman mati akan menjadi kendala pemerintah dalam usaha menyelamatkan warga negara yang divonis mati di negara lain.
"Pemerintah sedang melakukan usaha menyelamatkan WNI yang dieksekusi di luar. Tapi hukuman mati ini menjadi pukulan balik dalam usaha itu," kata dia.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung menunda pelaksanaan eksekusi mati tahap kedua guna memenuhi permintaan pemerintah Australia dan dua keluarga terpidana mati kasus narkoba asal negara tersebut, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
Sedianya Kejagung akan mengeksekusi 11 terpidana mati yang sudah ditolak permohonan grasinya oleh Presiden Jokowi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, dari data Badan Narkotika Nasional (BNN) ada 3,6 juta jiwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan agar jajarannya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan program penanggulangan narkotika secara terukur
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSudah beberapa kali ikut agenda pemusnahan narkoba, Aboe bertanya-tanya mengapa orang bisa ketagihan barang haram tersebut.
Baca SelengkapnyaPola menangani terorisme dan narkotika hampir mirip dengan rehabilitasi dilakukan BNN dan deradikalisasi dilakukan Densus 88 Antiteror.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara menuntut pidana mati untuk 49 terdakwa kasus narkoba sejak Januari hingga Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaUntuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet menekan harga obat dalam negeri agar setara dengan negara lain.
Baca SelengkapnyaPerlu ada evaluasi total karena banyak perjabat Indonesia yang terjerat korupsi
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca Selengkapnya