Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia diserbu buruh dari China

Indonesia diserbu buruh dari China Pekerja asal China. ©2015 Merdeka.com/Ferrika Lukmana Sari

Merdeka.com - Terbukanya pasar bebas tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa. Kondisi ini juga berdampak bagi meningkatnya lalu lintas pasar tenaga kerja profesional. Beberapa di antaranya seperti dokter, pengacara, akuntan, dan sebagainya.

Data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) terkait perkembangan pariwisata dan transportasi nasional Desember 2015 Penduduk mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, selama tahun 2015 mencapai 10,41 juta kunjungan. Dalam hal ini penghitungan tersebut belum termasuk yang ilegal melainkan hanya menggunakan visa, bebas visa, serta kartu elektronik (Saphire, APEC Business Travel Card).

Jumlah kunjungan tersebut meningkat 3,12 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya. Jika dipilah, warga negara asing (WNA) tersebut berkebangsaan Singapura 20,80 persen, Malaysia 15,25 persen, Australia 10,73 persen, Tionghoa 9,26 persen, dan Jepang 4,54 persen.

Pembukaan Indonesia agar lebih mudah diakses tersebut membuat WNA asing mudah berbondong-bondong datang. Hal ini tidak diiringi dengan pengawasan di bidang imigrasi untuk menelusuri WNA ilegal.

Akibat maraknya arus tenaga kerja WNA, belakangan menuai masalah. Salah satunya tujuh pegawai kereta cepat dibekuk petugas Pertahanan Pangkalan (Hanlan) saat melakukan pengeboran di sekitar Lanud Halim Perdanakusuma Rabu (2/4) kemarin. Lima di antara mereka merupakan warga negara (WN) China.

Dari pemeriksaan mendalam, TNI AU menyatakan aktivitas pengeboran tersebut merupakan pelanggaran hukum karena tidak mendapatkan izin. Para pekerja asing juga tidak melengkapi diri dengan identitas maupun paspor.

Anggota Komisi VIII DPR Khatibul Umam Wiranu, menyatakan bahwa pengawasan imigrasi di Indonesia memang sangat lemah. Maka itu, menurutnya akan sulit untuk memulai memperketat jalur imigrasi.

"Ya imigrasi dari dulu kan kita lemah. Semua orang asing masuk tanpa ada pembatasan saya lihat," kata Khatibul saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (27/4) kemarin.

Menurut Politikus Demokrat ini, jika sebuah negara yang mampu memperkuat sistem lintas negaranya maka harus memperbaiki dua hal. Pengetatan pada lalu lintas barang melalui bea cukai dan lalu lintas orang melalui imigrasi.

"Dua-duanya kan jebol (lalu lintas orang dan barang). Narkoba masuk, orang-orang yang enggak punya surat masuk. Ini harus dibenahi pemerintah ini," tuturnya.

Ketua DPP Demokrat ini menilai, upaya meringankan syarat WNA masuk ke Indonesia karena MEA akan berdampak buruk. Salah satunya ialah persaingan kerja berujung sempitnya lapangan pekerjaan bagi WNI.

"Pasti merugikan. Kita ini kan negara yang hakekatnya terjajah oleh bangsa lain. Jadi ya harus melawan. Jadi pemimpinnya juga harus berani melakukan perlawanan," pungkasnya.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong

Dia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya

WN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.

Baca Selengkapnya
Malah Cari Kerja, 176 WNA Dideportasi dari Bali, Paling Banyak Bule Asal Rusia
Malah Cari Kerja, 176 WNA Dideportasi dari Bali, Paling Banyak Bule Asal Rusia

Mereka dideportasi karena kegiatan selama di Bali tidak sesuai dengan tujuannya awal datang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ribuan WNI Ramai-Ramai Jadi Warga Negara Singapura, Ini Dampaknya ke Indonesia
Ribuan WNI Ramai-Ramai Jadi Warga Negara Singapura, Ini Dampaknya ke Indonesia

Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham mencatat sebanyak 3.912 WNI beralih menjadi warga negara Singapura selama 201

Baca Selengkapnya
Tren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah
Tren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah

Tren Kejahatan TPPO Meningkat Tiap Tahun, Ini Solusi Pemerintah

Baca Selengkapnya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya

berdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024

Baca Selengkapnya
Pakai Visa Bisnis ke Bali, 10 WN China Malah Jualan Token Listrik hingga Pulsa Secara Ilegal
Pakai Visa Bisnis ke Bali, 10 WN China Malah Jualan Token Listrik hingga Pulsa Secara Ilegal

Untuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Indonesia Peringkat Pertama dengan Populasi Keturunan China Terbesar di Dunia
Ternyata Indonesia Peringkat Pertama dengan Populasi Keturunan China Terbesar di Dunia

Komunitas diaspora China terbesar tinggal di Indonesia, yang jumlahnya lebih dari sepuluh juta orang.

Baca Selengkapnya
Ironis, Ada 775 TKA Baru di Tangerang Tapi 321 Warga Lokal Malah jadi TKI di Negeri Orang
Ironis, Ada 775 TKA Baru di Tangerang Tapi 321 Warga Lokal Malah jadi TKI di Negeri Orang

Ada 775 warga negara asing (WNA) yang telah berstatus Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kabupaten Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Pulangkan WNI Terlibat Judi Online di Luar Negeri, Paling Banyak dari Kamboja dan Myanmar
Pemerintah Bakal Pulangkan WNI Terlibat Judi Online di Luar Negeri, Paling Banyak dari Kamboja dan Myanmar

Pemerintah berupaya memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja pada bidang terkait judi online di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Mahfud: Pengungsi Rohingya Ditampung Sementara, Karena Itu Menjadi Beban
Mahfud: Pengungsi Rohingya Ditampung Sementara, Karena Itu Menjadi Beban

Permasalahan etnis Rohingnya memilki persoalan dari perdagangan manusia hingga diplomasi.

Baca Selengkapnya
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara

PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.

Baca Selengkapnya