Indonesia Masih Butuh 335 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Indonesia saat ini sudah memiliki 91,3 juta dosis vaksin Covid-19. Jumlah tersebut, kata Nadia, baru memenuhi 21 persen dari kebutuhan dosis vaksin Covid-19 yang dibutuhkan Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi.
"Jumlah vaksin sudah 83,9 juta, plus 8 juta yang baru datang. Jadi sudah 91,3 juta dosis vaksin yang kita terima saat ini," kata Nadia dalam diskusi virtual hari ini, Senin (31/5).
Diketahui bahwa Indonesia akan menyuntikkan vaksin kepada 70 persen masyarakat Indonesia atau sebanyak 181 juta orang. Dengan jumlah target tersebut, dibutuhkan 426,28 juta dosis vaksin. Sehingga, pemerintah masih kurang sekitar 335 juta dosis vaksin.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
Dari 181 juta target tersebut, kata Nadia, 16 juta orang sudah disuntik vaksin dosis pertama. Sedangkan 10 juta orang sudah disuntik dosis kedua.
Dia pun berharap, penambahan 8 juta vaksin terbaru ini bisa mencukupi vaksinasi untuk masyarakat umum. Dia pun mengingatkan masyarakat agar tidak takut dan khawatir untuk disuntik vaksin karena, kata Nadia, seluruh vaksin berfungsi untuk memproteksi diri dari penularan Covid-19.
"Kami harap penambahan vaksinasi akan menambah jumlah vaksin karena April jumlah vaksin kita hanya 8 juta, sekarang sudah bisa dipastikan tiap bulan punya stok 20-30 juta dosis," tuturnya.
Nadia menegaskan, vaksin yang digunakan oleh pemerintah telah diuji keamanannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan ITAGI.Dia juga berharap, masyarakat tidak perlu memilih-milih vaksin.
"BPOM sudah keluarkan izin penggunaan darurat, sudah dilihat keamanan dan perlindungannya," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnya