Indonesia masuki status darurat Perang Cyber
Merdeka.com - Cyber war atau perang cyber tak terelakkan terjadi antara Indonesia dan Australia. Pemicunya adalah aksi penyadapan jaringan telekomunikasi dan internet yang dilakukan negeri Kanguru tersebut kepada Indonesia.
Dua situs intelijen Australia, hingga kini masih tumbang dan sama sekali tak bisa dibuka. Berikutnya, gelombang serangan dari hacker muda Indonesia diarahkan ke satu sasaran, yaitu situs milik Departemen Pertahanan Australia di http://defence.gov.au.
Bukti cyber war telah berkobar adalah penyerangan terhadap situs penting Australia tersebut diumumkan secara terbuka di sebuah halaman event di Facebook yang melibatkan ratusan hacker muda Indonesia sejak Jumat malam (8/11), tidak seperti biasanya, penyerangan dilakukan secara silent atau diam-diam.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Apa yang diminta hacker dari pemerintah? Atas serangan itu pelaku meminta tebusan senilai USD8 juta atau Rp131 miliar (kurs Rp16.360) ke pemerintah.
-
Apa yang dilakuin hacker di PDN Surabaya? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware. Akibatnya data-data yang berada di dalamnya terkunci.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa pekerja IT mulai jadi hacker? Mereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
Sebaliknya, situs-situs penting di Indonesia juga diduga jadi sasaran serangan hacker Australia, seperti situs Kemenkum HAM, KPK, dan PLN yang sempat down, bahkan mati total meski saat ini sudah bisa dibuka kembali.
Bukan tidak mungkin, situs-situs penting lainnya akan menyusul diserang, apalagi dengar-dengar Anonymous Australia telah mengirimkan peringatan terakhir lewat laman di Youtube.
Dalam video tersebut terungkap bahwa Anonymous Australia memperingatkan kepada hacker Indonesia agar tidak melakukan random deface atau serangan secaraacak yang merugikan pengusaha kecil, rumah sakit, dan website tidak bersalah lainnya. "Fokuskan serangan pada website pemerintah dan dinas intelijen yang telah melakukan penyadapan," ungkap Anonymous Australia.
Bila ancaman itu menjadi kenyataan, maka tak pelak terjadi perang cyber sipil yang tidak melibatkan negara yang bisa saja bisa mengganggu layanan publik atau bahkan bisa mengganggu stabilitas nasional seperti yang pernah terjadi di Estonia beberapa tahun yang lalu.
Serangan hacker dalam jumlah besar-besaran ke Australia itu juga menyedot bandwidth yang sangat besar mengingat amunisi dan tools-toolsnya yang beragam dan canggih.
Menurut Kabid Keamanan Internet Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Irvan Nasrun, sebagian besar hacker di Indonesia merasa terpanggil nuraninya atas penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia.
"Meskipun begitu kita tidak perlu terpancing dengan melakukan penyerangan secara membabi buta. Hal yang dilakukan oleh pemerintah Australia memang tidak benar, alangkah baiknya pemerintah kita melayangkan surat resmi kepada Australia meminta mereka untuk minta maaf," tegasnya.
Kelompok hacker yang tergabung dalam Anonymous Indonesia itu memang tidak memiliki tujuan selain membela harga diri bangsa yang telah diinjak-injak Australia dengan penyadapannya. Berdasarkan halaman event #StopSpyingOnIndonesia, mereka mencoba menghindari random deface dan hanya merobohkan situs-situs pemerintah Australia saja.
Pengamat hukum telekomunikasi UI Edmon Makarim mengungkapkan seharusnya para hacker lebih dewasa dalam melakukan aksinya. Idealnya, tambahnya, pemerintah segera menyerukan agar para hacker lebih bisa mengendalikan diri karena pengrusakan situs negara lain dapat dikatakan sebagai kriminal oleh negara yang bersangkutan.
"Tindakan balasan dari komunitas negara yang bersangkutan kan juga belum tentu dapat diantisipasi dengan baik. Secara makro, yang dirugikan nanti adalah kepentingan negara kita sendiri di mata dunia," tuturnya.
Baca juga:
Motif hacker, dari popularitas sampai ekonomi
Heroiknya serangan hacker Indonesia ke situs Australia
Kebanyakan masih belia, ada hacker putih dan hacker hitam
Hacker: Ini untuk negara kita, tidak seperti para koruptor itu
Hacker Indonesia: Mereka tidak banyak tahu tentang operasi ini (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaTak ada yang kebal terhadap kebocoran, karena mengetahui kekuatan informasi sebuah negara adalah sesuatu yang penting di era sekarang.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher mengakui bobol data PDNS 2 tak sulit.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaBudi Arie lalu mencontohkan bahwa Singapura menjadi salah satu dari beberapa negara di dunia yang mempunyai angkatan siber.
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan lengkap mengenai cyber security.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam menegaskan sedang melakukan mitigasi untuk mengantisipasi dampak lanjutan pasca kebocoran data tersebut.
Baca Selengkapnya