Indonesia Mengajar, sebarkan pentingnya pendidikan di daerah terpencil
Merdeka.com - Dalam memperingati Hari pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei, Indonesia Mengajar berkerja sama dengan Kedutaan Besar Prancis dan Institut Francais Indonesia menggelar 'Power Talk'. Power Talk adalah sebuah bincang pendidikan yang digelar di Auditorium Institut Francais Indonesia yang bertujuan berbagi pengalaman dan kisah memperjuangkan pendidikan.
Indonesia Mengajar sendiri telah banyak mengirim pengajar-pengajar muda ke berbagai pelosok Indonesia untuk mengabdi memberikan ilmu kepada anak-anak di daerah tersebut. Salah satunya adalah Dedi Kusuma Wijaya.
Terobsesi dari sebuah novel karya Andrea Hirata berjudul Laskar Pelangi yang mengisahkan tentang perjuangan anak daerah dalam mendapatkan pendidikan, membuatnya tergugah untuk melakukan sesuatu untuk memajukan pendidikan Indonesia. Kemudian itu membawanya untuk mendaftar sebagai pengajar muda di Indonesia Mengajar.
-
Siapa yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia? Melalui kerja keras dan pengorbanannya, maka ada banyak generasi yang berhasil terlepas dari kebodohan.
-
Siapa saja yang bekerja di bidang pendidikan? Berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang pendidikan dan pekerja lainnya dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
-
Siapa yang berjasa di bidang pendidikan? Memperingati Hari Pendidikan Nasional merupakan upaya kita untuk menghargai perjuangan para pahlawan yang berjasa di bidang pendidikan.
-
Kapan Hari Guru dirayakan di Indonesia? Di Indonesia, Hari Guru Nasional dirayakan pada tanggal 25 November setiap tahunnya.
-
Apa tujuan utama dari pengajaran dan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara? Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk kehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggauta persatuan (rakyat).
-
Kapan seorang guru berdedikasi? Guru rela membakar diri demi menerangi jalan murid-muridnya. Guru mengabdikan hidupnya untuk mencerdaskan anak bangsa. Guru bekerja dengan hati, bukan sekadar profesi.
"Saya selalu mikir kita kayanya harus melakukan sesuatu deh tentang pendidikan. Apa sih yang bisa saya lakukan," ucap lelaki yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan HR Consultant ini, Rabu (2/5).
Setelah bergabung dengan Indonesia Mengajar, Dedi berkesempatan untuk mengajar anak-anak di Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat. Setelah sebelumnya mengikuti pelatihan selama 7 minggu.
Di tempatkan di sebuah desa yang sangat jauh dan dengan akses yang cukup sulit, membuatnya memiliki banyak sekali pengalaman yang seru, terutama pada perayaan-perayaan tertentu, seperti Hari Pahlawan.
Rasa sukanya pada Laskar Pelangi dia tularkan kepada anak muridnya. Dedi memberikan motivasi dan tidak segan menyuntikkan semangat dengan contoh salah satu tokoh novel tersebut. Dedi berhasil membawa muridnya memenangkan perlombaan cerdas cermat antar desa yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 6 tahun yang lalu.
"Saya membantu untuk menyiapkan acara tapi juga waktu itu saya mengawal murid saya untuk ikut cerdas cermat. Jadi murid-murid saya ini karena saya suka Laskar Pelangi, saya suka ceritain Laskar Pelangi kepada mereka. Mereka nonton filmnya bolak balik dan mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti cerdas cermat, lalu mereka membayangkan kalau mereka seperti Lintang di film," katanya
Membawa muridnya untuk bisa berada dan terlibat pada suatu acara, menurutnya merupakan salah satu cara menyadarkan para orang tua bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting. Dengan ini juga, dia memberikan pengetahuan kepada orang tua bahwa dengan pendidikan dapat membawa perubahan yang lebih baik.
"Jadi ini dan peristiwa-peristiwa lainnya membuka kesadaran yang kecil lah untuk orang-orang desa bahwa pendidikan itu bisa membawa sesuatu yang berbeda loh. Paling enggak anak saya bisa menang di lomba cerdas cermat. Salah satu cerita yang paling berharga itu 6 tahun yang lalu," ujar pria yang sekarang bekerja sebagai Senior Consultant, Price Waterhouse Cooper Consulting.
Di kesempatan itu pula, Dedi menunjukkan video anak-anak muridnya yang berada di atas panggung dan salah satunya membacakan surat yang mengatakan bahwa mereka saat ini sangat bersemangat untuk bersekolah. Itu demi mendapatkan pendidikan dan masa depan yang lebih baik. Dan di akhir mereka tutup dengan menyanyikan lagu 'Pergi Belajar'.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaProgram ini membantu sekolah-sekolah di pedalaman dan perbatasan, dengan cara memperbaiki sarana prasarana fisik secara menyeluruh.
Baca SelengkapnyaKebahagiaan bagi Iman Surahman bukan saat dirinya memiliki banyak uang, tetapi saat bisa melihat senyum keceriaan di wajah anak-anak telantar
Baca SelengkapnyaPerjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.
Baca SelengkapnyaAlih-alih menjadi dosen, ia justru memilih menjadi guru SD di salah satu sekolah negeri.
Baca SelengkapnyaGanjar pun meminta para mahasiswa ikut menjadi sukarelawan untuk mengajar anak-anak di pedalaman Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerguruan perguruan tinggi negeri berkelas A harus tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto beri bantuan untuk pembangunan sekolah kemasyarakatan di Garut.
Baca SelengkapnyaNorma masuk dalam 43 guru peraih penghargaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan.
Baca SelengkapnyaSeorang tokoh intelektual, pendidik, penulis, dan tokoh pergerakan asal Minangkabau ini hidup di masa Hindia Belanda dan Orde Lama.
Baca SelengkapnyaSejak kecil, sosok ini dikenal sebagai anak yang rajin belajar.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan, dengan tidak kembali ke Indonesia bukan berarti mereka tidak berkontribusi
Baca Selengkapnya