Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Mengajar, sebarkan pentingnya pendidikan di daerah terpencil

Indonesia Mengajar, sebarkan pentingnya pendidikan di daerah terpencil Dedi Kusuma Wijaya saat acara Power Talk Indonesia Mengajar. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Dalam memperingati Hari pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei, Indonesia Mengajar berkerja sama dengan Kedutaan Besar Prancis dan Institut Francais Indonesia menggelar 'Power Talk'. Power Talk adalah sebuah bincang pendidikan yang digelar di Auditorium Institut Francais Indonesia yang bertujuan berbagi pengalaman dan kisah memperjuangkan pendidikan.

Indonesia Mengajar sendiri telah banyak mengirim pengajar-pengajar muda ke berbagai pelosok Indonesia untuk mengabdi memberikan ilmu kepada anak-anak di daerah tersebut. Salah satunya adalah Dedi Kusuma Wijaya.

Terobsesi dari sebuah novel karya Andrea Hirata berjudul Laskar Pelangi yang mengisahkan tentang perjuangan anak daerah dalam mendapatkan pendidikan, membuatnya tergugah untuk melakukan sesuatu untuk memajukan pendidikan Indonesia. Kemudian itu membawanya untuk mendaftar sebagai pengajar muda di Indonesia Mengajar.

"Saya selalu mikir kita kayanya harus melakukan sesuatu deh tentang pendidikan. Apa sih yang bisa saya lakukan," ucap lelaki yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan HR Consultant ini, Rabu (2/5).

Setelah bergabung dengan Indonesia Mengajar, Dedi berkesempatan untuk mengajar anak-anak di Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat. Setelah sebelumnya mengikuti pelatihan selama 7 minggu.

Di tempatkan di sebuah desa yang sangat jauh dan dengan akses yang cukup sulit, membuatnya memiliki banyak sekali pengalaman yang seru, terutama pada perayaan-perayaan tertentu, seperti Hari Pahlawan.

Rasa sukanya pada Laskar Pelangi dia tularkan kepada anak muridnya. Dedi memberikan motivasi dan tidak segan menyuntikkan semangat dengan contoh salah satu tokoh novel tersebut. Dedi berhasil membawa muridnya memenangkan perlombaan cerdas cermat antar desa yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 6 tahun yang lalu.

"Saya membantu untuk menyiapkan acara tapi juga waktu itu saya mengawal murid saya untuk ikut cerdas cermat. Jadi murid-murid saya ini karena saya suka Laskar Pelangi, saya suka ceritain Laskar Pelangi kepada mereka. Mereka nonton filmnya bolak balik dan mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti cerdas cermat, lalu mereka membayangkan kalau mereka seperti Lintang di film," katanya

Membawa muridnya untuk bisa berada dan terlibat pada suatu acara, menurutnya merupakan salah satu cara menyadarkan para orang tua bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting. Dengan ini juga, dia memberikan pengetahuan kepada orang tua bahwa dengan pendidikan dapat membawa perubahan yang lebih baik.

"Jadi ini dan peristiwa-peristiwa lainnya membuka kesadaran yang kecil lah untuk orang-orang desa bahwa pendidikan itu bisa membawa sesuatu yang berbeda loh. Paling enggak anak saya bisa menang di lomba cerdas cermat. Salah satu cerita yang paling berharga itu 6 tahun yang lalu," ujar pria yang sekarang bekerja sebagai Senior Consultant, Price Waterhouse Cooper Consulting.

Di kesempatan itu pula, Dedi menunjukkan video anak-anak muridnya yang berada di atas panggung dan salah satunya membacakan surat yang mengatakan bahwa mereka saat ini sangat bersemangat untuk bersekolah. Itu demi mendapatkan pendidikan dan masa depan yang lebih baik. Dan di akhir mereka tutup dengan menyanyikan lagu 'Pergi Belajar'.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru, Begini Momen Perjuangan Guru yang Mengajar di Desa Terpencil
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru, Begini Momen Perjuangan Guru yang Mengajar di Desa Terpencil

Bahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.

Baca Selengkapnya
BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan Indonesia
BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan Indonesia

Program ini membantu sekolah-sekolah di pedalaman dan perbatasan, dengan cara memperbaiki sarana prasarana fisik secara menyeluruh.

Baca Selengkapnya
Sosok Iman Surahman Hadi, Mengasuh Ratusan Anak Telantar Kurang Kasih Sayang Melalui Dongeng
Sosok Iman Surahman Hadi, Mengasuh Ratusan Anak Telantar Kurang Kasih Sayang Melalui Dongeng

Kebahagiaan bagi Iman Surahman bukan saat dirinya memiliki banyak uang, tetapi saat bisa melihat senyum keceriaan di wajah anak-anak telantar

Baca Selengkapnya
Viral Perjuangan Guru Mengajar di Sekolah Terpencil, Berangkat Lewati Jalan Berlumpur
Viral Perjuangan Guru Mengajar di Sekolah Terpencil, Berangkat Lewati Jalan Berlumpur

Perjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.

Baca Selengkapnya
Viral Lulusan Beasiswa LPDP S2 London Pilih Jadi Guru SD, Tuai Pujian
Viral Lulusan Beasiswa LPDP S2 London Pilih Jadi Guru SD, Tuai Pujian

Alih-alih menjadi dosen, ia justru memilih menjadi guru SD di salah satu sekolah negeri.

Baca Selengkapnya
Ganjar Serahkan Liputan6 Awards kepada Roswita Asti Kulla, Sosok Pengajar Anak-Anak Pedalaman
Ganjar Serahkan Liputan6 Awards kepada Roswita Asti Kulla, Sosok Pengajar Anak-Anak Pedalaman

Ganjar pun meminta para mahasiswa ikut menjadi sukarelawan untuk mengajar anak-anak di pedalaman Indonesia.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Dorong IAIN Madura Segera Jadi UIN
Said Abdullah Dorong IAIN Madura Segera Jadi UIN

Perguruan perguruan tinggi negeri berkelas A harus tersebar di seluruh pelosok tanah air.

Baca Selengkapnya
Peduli Pendidikan, Mayjen Kunto Arief Bantu Pembangunan Sekolah Gratis di Garut
Peduli Pendidikan, Mayjen Kunto Arief Bantu Pembangunan Sekolah Gratis di Garut

Mayjen Kunto beri bantuan untuk pembangunan sekolah kemasyarakatan di Garut.

Baca Selengkapnya
Pengabdian Normayanti di Ujung Negeri, Demi Cerdaskan Putra Putri Ibu Pertiwi
Pengabdian Normayanti di Ujung Negeri, Demi Cerdaskan Putra Putri Ibu Pertiwi

Norma masuk dalam 43 guru peraih penghargaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan.

Baca Selengkapnya
Sosok Ibrahim Marah Sutan, Kaum Intelek Masa Hindia Belanda Asal Padang Pariaman
Sosok Ibrahim Marah Sutan, Kaum Intelek Masa Hindia Belanda Asal Padang Pariaman

Seorang tokoh intelektual, pendidik, penulis, dan tokoh pergerakan asal Minangkabau ini hidup di masa Hindia Belanda dan Orde Lama.

Baca Selengkapnya
Rajin Belajar sejak Kecil, Anak Guru Madrasah Ini Kini Jadi Menteri Fokus Urus Orang Miskin
Rajin Belajar sejak Kecil, Anak Guru Madrasah Ini Kini Jadi Menteri Fokus Urus Orang Miskin

Sejak kecil, sosok ini dikenal sebagai anak yang rajin belajar.

Baca Selengkapnya
Anies Soal Penerima Beasiswa yang Tak Kembali: Mereka Tetap Berkontribusi untuk Indonesia
Anies Soal Penerima Beasiswa yang Tak Kembali: Mereka Tetap Berkontribusi untuk Indonesia

Anies menegaskan, dengan tidak kembali ke Indonesia bukan berarti mereka tidak berkontribusi

Baca Selengkapnya