Indonesia Negeri Damai, Jangan Percaya Propaganda Radikal Terorisme
Merdeka.com - Masyarakat diingatkan tidak percaya dengan propaganda radikal terorisme yang bertujuan merusak keutuhan bangsa. Indonesia adalah negeri damai di mana warganya bisa menghargai perbedaan.
"Saya khawatir nantinya umat Islam di negeri yang damai ini ikut terjerumus seperti di Suriah. Makanya saya dengan lantang mengatakan kepada saudara-saudara saya di Indonesia agar tidak mempercayai propaganda radikal terorisme," ujar Mufti Agung Damaskus Suriah, Syekh Muhammad Adnan al-Afyouni dalam keterangannya, Selasa (9/4).
Muhammad Adnan al-Afyouni hadir di Indonesia untuk mengikuti Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) di Pekalongan. Konferensi selama tiga hari ini digelar dengan tuan rumah Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahli Thariqah al-Mutabarah al-Nahdliyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Bagaimana rakyat Indonesia menjaga persatuan? Dengan keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki, masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk kesatuan dalam perbedaan.
-
Bagaimana cara menjaga keberagaman budaya di Indonesia? Satu di antara cara menjaga keberagaman sosial budaya adalah dengan menerapkan toleransi antarkelompok masyarakat.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kenapa Indonesia dianggap aman? Seperti negara-negara lain yang terdapat dalam daftar ini, Indonesia termasuk di dalamnya karena sikap netralnya terhadap berbagai isu politik global.
Dia mengaku sering datang ke Indonesia dan berbicara tentang perkembangan di Suriah. Menurutnya, kelompok radikal terorisme memiliki pola mempengaruhi masyarakat yang tidak paham agama.
Ia menjelaskan, bagaimana mungkin seorang yang melakukan dakwah Islam tetapi membunuh sesamanya, membenci orang lain, dan tidak menerima eksistensi orang lain. Padahal Islam mengajarkan kebersamaan dan saling menghormati antara sesama manusia.
"Artinya kita saling membutuhkan dan tidak bisa saling memusuhi," tutur Ketua Dewan Rekonsiliasi Nasional Suriah itu.
Baginya, Indonesia adalah negeri sangat indah, maju dan penduduknya kebanyakan memeluk Islam. "Kehidupan di Indonesia saat ini harus dipertahankan dan jangan sampai dirongrong oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Umat Islam harus mempertahankan negeri dan jangan sekali-kali terpengaruh dengan propaganda radikal terorisme," tegasnya.
Mengenai isu khilafah yang muncul di Indonesia, al-Afyouni menegaskan bahwa itu adalah sebuah kekeliruan. Menurutnya, itu adalah upaya dari kelompok tertentu untuk menciptakan kekacauan.
"Jangan sampai pemikiran seperti ini dibiarkan tumbuh di Indonesia yang sudah damai, aman, tentram dan penuh kebebasan beragama," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSetelah selesai pemilihan masyarakat diingatkan untuk tetap menjaga persatuan
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaKemerdekaan yang dirayakan bangsa Indonesia adalah untuk mengingat lepasnya Indonesia dari penjajahan negara asing.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaMasyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca Selengkapnya