Indonesia pengekspor sagu terbesar ke Asia dan Eropa
Merdeka.com - Sagu merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia khususnya di wilayah timur. Memang tak banyak masyarakat Indonesia yang menjadikan sagu sebagai kebutuhan pokok sehari-hari. Padahal Indonesia adalah pengekspor sagu terbesar ke Asia maupun Eropa.
"Sangat disayangkan, hanya kurang dari 10 persen warga Indonesia yang mengonsumsi sagu dan 90 persen menjadikan beras sebagai bahan kebutuhan pokok mereka," kata Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan pada acara Festival Sagu Nusantara di Jakarta, seperti dikutip dari antaranews, Sabtu (3/5).
Rusman mengatakan, sudah sekian lama sagu menjadi komoditas ekspor terutama ke Singapura, Malaysia, Eropa dan Jepang. Namun sayang, di dalam negeri sagu tidak diolah dengan baik, sehingga kurang bernilai ekonomis.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Apa saja produk peternakan yang diekspor ke Singapura? Menyusul Karkas Ayam Beku dan DOC, Indonesia Berhasil Ekspor Telur ke Singapura Sebanyak 557.280 butir telur ayam konsumsi diekspor ke Singapura.
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Dimana Mi Sagu populer? Mi Sagu ini begitu populer di kalangan masyarakat Meranti bahkan hingga Pekanbaru dan beberapa kabupaten lainnya.
"Masyarakat Indonesia juga sangat bergantung pada bahan pokok beras. Bahkan hingga 90 persen masyarakat Indonesia menjadikan beras sebagai makanan pokok," ungkapnya.
Padahal, lanjut Rusman, pada tahun 1950, hanya sekitar 53 persen masyarakat Indonesia yang menjadikan beras sebagai makanan pokok. Selebihnya, ada yang makan sagu, jagung, ataupun umbi-umbian.
Ketika itu, masyarakat Indonesia sangat menghargai kearifan lokal. Orang Papua makan umbi-umbian, warga Nusa Tenggara Timur makan jagung dan ada juga yang makan sagu.
"Sekarang 90 persen lebih masyarakat kita tergantung dengan beras. Ini jelas suatu kesalahan besar," ujarnya.
Perkebunan sagu di dunia sekitar 2 juta hektare, dan 1,25 juta hektare ada di Indonesia. Perkebunan sagu yang terluas ada di Papua. Selebihnya ada di Riau (Kepulauan Meranti, Bengkalis, Inhil, Siak dan Pelalawan), Aceh, Sulawesi, Maluku, Sumbar dan Sumut.
"Ini sebenarnya adalah karunia Tuhan yang luar biasa untuk rakyat Indonesia," ungkap Rusman. (mdk/cza)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaMengingat, Singapura merupakan negara kecil yang tidak memiliki lautan seluas Indonesia.
Baca SelengkapnyaKacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaCapaian Indonesia ini menggeser posisi Singapura dan Belanda.
Baca SelengkapnyaDalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.
Baca SelengkapnyaPT Perikanan Indonesia mengantongi permintaan ekspor setiap bulan untuk komoditas ikan tuna loin, cakalang, gurita dan ikan layang.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar kelapa sawit dan turunannya.
Baca SelengkapnyaSarung Mangga meraih Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai produk sarung tradisional.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIkan sidat tengah menjadi komoditas ekspor yang makin diminati.
Baca SelengkapnyaGubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman melepas ekspor produk Andalan Sulsel senilai Rp1,43 triliun ke pasar global.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus bangga. Industri rempah lokal selalu jadi minat negara asing. Ambon, Maluku misalnya. Telah melakukan ekspor 8,9 ton biji pala ke Rotterdam.
Baca Selengkapnya