Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

\'Indonesia Raya\' di koran Tionghoa

\'Indonesia Raya\' di koran Tionghoa Koran Sin Po. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Alunan biola WR Supratman pada Kongres Pemuda II tak lagi menjadi nyanyian sunyi. Syair 'Indonesia Raya' akhirnya disebarluaskan lewat surat kabar Sin Po pada 10 November 1928 atau dua pekan setelah dikumandangkan pertama kali secara instrumentalia pada 28 Oktober 1928.

Saat itulah sejarah mencatat Sin Po, koran milik keturunan Tionghoa di Indonesia, sebagai yang pertama kali menyebarluaskan syair 'Indonesia Raya' beserta partiturnya. Di koran edisi bahasa Melayu itu, WR Supratman menulis dengan jelas 'lagu kebangsaan' di bawah judul 'Indonesia'.

Benny Setiono dalam Tionghoa Dalam Pusaran Politik (2008) menulis, Sin Po yang berarti Surat Kabar Baru, mencetak 5.000 eksemplar teks lagu Indonesia Raya dan dihadiahkan kepada WR Supratman, yang bekerja sebagai reporter di mingguan itu sejak 1925. Oleh WR Supratman, kemudian ribuan koran itu dijual.

Naskah tersebut ditulis oleh WR Supratman dengan tangga nada C dan dengan catatan 'Djangan Terlaloe Tjepat'. Beberapa sumber lain menyebutkan WR Supratman menulis dengan tangga nada G dan dengan irama Marcia.

Sin Po, yang pertama kali terbit sebagai mingguan pada 1 Oktober 1910, juga merupakan surat kabar yang mempelopori penggunaan kata 'Indonesia' menggantikan 'Nederlandsch-Indie', 'Hindia-Nerderlandsch', atau 'Hindia Olanda'. Harian ini juga yang menghapus penggunaan kata 'inlander' dari semua penerbitannya karena dirasa sebagai penghinaan oleh rakyat Indonesia.

Kemudian, sebagai balas budi, pers Indonesia mengganti sebutan 'Cina' dengan 'Tionghoa' dalam semua penerbitannya. Dalam percakapan sehari-hari, Soekarno, Hatta, Sjahrir, Tjipto Mangoenkoesoemo kemudian juga mengganti kata 'Cina' dengan kata 'Tionghoa'.

Koran Sin Po saat itu memang memiliki pandangan politik yang pro-nasionalis Tiongkok. Namun karena alasan itu pulalah, yakni berdasar ajaran Dr Sun Yat Sen, Sin Po mendukung perjuangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan. Dalam San Min Chu I, Sun Yat Sen menulis perkembangan kemerdekaan Tiongkok tidak akan sempurna selama bangsa-bangsa di Asia belum merdeka.

Gerakan pro-nasionalis Tiongkok yang didukung Sin Po akhirnya sirna seiring dengan kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945, yang juga banyak didukung tokoh-tokoh Tionghoa. Mereka yang menyatakan etnis Tionghoa adalah bagian dari bangsa Indonesia, sebagaimana yang diakui sekarang, pernah mengorganisir diri dalam Partai Tionghoa Indonesia (PTI) pada 1932.

Mereka barangkali sepandangan dengan Dr Josef Glinka SVD, antropolog senior dari Universitas Airlangga, bahwa soal pribumi atau tidak, hanyalah persoalan perhitungan waktu, kapan leluhur mereka datang ke Indonesia. Hal inilah yang mungkin perlu disadari oleh mereka yang menebar kebencian terhadap etnis Tionghoa lewat berbagai cara belakangan ini. Seperti kata Glinka, yang lebih dulu datang, tentu tidak boleh mencap yang kemudian sebagai non-pribumi, apalagi menebar benci. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Indonesia Raya Diputarkan hingga Menggetarkan Hati Para Pemuda
Cerita Indonesia Raya Diputarkan hingga Menggetarkan Hati Para Pemuda

Akhirnya, Indonesia Raya menyebar luas; dinyanyikan di berbagai rapat organisasi, dicetak, dimuat di media massa.

Baca Selengkapnya
19 Maret 1903: Lahirnya W.R Soepratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya
19 Maret 1903: Lahirnya W.R Soepratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya

Karya W.R Soepratman begitu signifikan dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sejarah 28 Oktober 1928: Lagu Indonesia Raya Dinyanyikan Pertama Kali pada Kongres Pemuda di Jakarta
Sejarah 28 Oktober 1928: Lagu Indonesia Raya Dinyanyikan Pertama Kali pada Kongres Pemuda di Jakarta

Di tengah semaraknya Kongres Pemuda yang diadakan di kota Batavia, sebuah lagu menggema dengan semangat kebangsaan yang menggetarkan hati pendengarnya.

Baca Selengkapnya
Bikin Belanda Ketar-Ketir, W.R Supratman Pernah Jadi Buronan
Bikin Belanda Ketar-Ketir, W.R Supratman Pernah Jadi Buronan

Berkat perannya dalam menciptakan lagu perjuangan yang dapat membangkitkan semangat bangsa untuk mencapai kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Dua Surat Kabar yang Pertama Terbit di Jogja, Sama-Sama Gunakan Nama
Potret Lawas Dua Surat Kabar yang Pertama Terbit di Jogja, Sama-Sama Gunakan Nama "Mataram"

Tradisi surat kabar masuk ke Yogyakarta bersamaan dengan mulai stabilnya kondisi perpolitikan saat itu.

Baca Selengkapnya
Puisi Soekarno Aku Melihat Indonesia, Ini Pesan dan Maknanya
Puisi Soekarno Aku Melihat Indonesia, Ini Pesan dan Maknanya

Ditulis pada masa perjuangan kemerdekaan, puisi ini mencerminkan semangat nasionalisme Soekarno dan cerminan dari visi masa depan bangsa.

Baca Selengkapnya
Oetoesan Melajoe, Surat Kabar yang Menyuarakan Pembelaan Tradisi Orang Minangkabau
Oetoesan Melajoe, Surat Kabar yang Menyuarakan Pembelaan Tradisi Orang Minangkabau

Surat kabar harian di Padang yang diklaim sebagai surat kabar pertama yang dicetak oleh orang Pribumi.

Baca Selengkapnya
Jurnal Sejarah Bahasa Indonesia, Ketahui Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Beserta Penjelasannya
Jurnal Sejarah Bahasa Indonesia, Ketahui Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Beserta Penjelasannya

Simak penjelasan jurnal sejarah Bahasa Indonesia beserta kedudukan dan fungsinya berikut ini.

Baca Selengkapnya
Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera
Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera

Selain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya
Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober: Begini Sejarah, Isi dan Maknanya
Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober: Begini Sejarah, Isi dan Maknanya

Sumpah Pemuda menjadi momen penting bagi bangkitnya semangat persatuan para pemuda di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sejarah Koran Benih Merdeka, Surat Kabar Penggagas Kemerdekaan di Bumi Sumatra
Sejarah Koran Benih Merdeka, Surat Kabar Penggagas Kemerdekaan di Bumi Sumatra

Surat kabar Benih Merdeka merupakan media yang ada di Bumi Sumatra yang secara terang-terangan menanamkan cita-cira kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya