Indonesia seperti ditempeleng ada TKI diobral di Malaysia
Merdeka.com - Beredar iklan di Malaysia ada tenaga kerja diobral 40 persen. Dalam iklan itu disebutkan juga setelah membayar Tenaga Kerja Indonesia (TKI), sang majikan bisa ongkang-ongkang kaki karena sang pembantu akan mengerjakan semua urusan rumah.
Iklan ini dianggap melecehkan Bangsa Indonesia. Bayangkan, ada warga negara Indonesia yang diperlakukan seperti itu di negara lain.
"Ini sangat memalukan. Ini melecehkan. Tentu sebagai bangsa ini memprihatinkan sekali," kata sosiolog Musni Umar saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (29/10).
-
Bagaimana diskriminasi sosial dilakukan? Diskriminasi ras adalah perlakuan tidak adil kepada seseorang atau kelompok orang dengan ras tertentu. Biasanya, sikap diskriminasi ini dilakukan oleh kelompok masyarakat dominan kepada masyarakat minoritas.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Kenapa pekerja Korea Selatan di Indonesia hina warga Indonesia? Dalam pesan yang dibagikan, terlihat beberapa pekerja Korea Selatan melontarkan kata-kata kasar bernada hinaan dan merendahkan orang Indonesia.'Kulitnya hitam, paling jelek di Asia Tenggara dan punya obsesi,' tulis salah satu anggota Indosarang menggunakan bahasa Korea.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Mengapa orang melakukan diskriminasi? Dari segi psikologi, seseorang yang melakukan sikap diskriminasi, mungkin dipengaruhi oleh faktor sejarah atau masa lalu. Bisa jadi, orang yang melakukan diskriminasi, pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak adil oleh orang lain.
-
Siapa yang menjadi korban diskriminasi? Contohnya, seperti diskriminasi yang ditujukan kepada orang keturunan etnis Tionghoa di Indonesia.
Musni menyayangkan TKI selalu menjadi korban di luar negeri. Sering kali sejak awal keberangkatan TKI sudah ditipu agen tenaga kerja. Umur dipalsukan, diimingi-imingi gaji besar dan fasilitas lain. Nyatanya mereka hanya bekerja sebagai pembantu. Lebih buruk lagi menjadi pemuas napsu belaka.
"Karena itu penting sekali ada lembaga monitoring tenaga kerja. Kita tidak bisa mengandalkan atase tenaga kerja. Mereka terlalu sedikit jumlahnya. Harus ada lembaga monitoring khusus di negara yang besar jumlah TKI seperti di Malaysia dan Saudi Arabia," tambah sosiolog yang mendapat gelar Doktor di Universitas Kebangsaan Malaysia ini.
"Menyetop pengiriman TKI atau moratorium itu tidak efektif. Sekarang orang tidak boleh mencari kerja, tapi di dalam negeri tidak bisa dapat kerja. Tidak ada lapangan kerja yang disediakan. Ini bagaimana?" kritiknya.
Iklan selebaran yang ditemukan Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah di Malaysia itu berbunyi :
"Indonesian maids now on SALE. Fast and Easy Application!! Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax, Deposit only RM 3,500! Price RM 7,500 nett." (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca SelengkapnyaTindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan menawarkan pekerjaan dan modus-modus lain semakin marak terjadi.
Baca SelengkapnyaAda 11 WNI menjadi korban penipuan kerja sebagai TKI di Kamboja. Mereka diimingi pekerjaan tapi nyatanya dipaksa menjadi scammer.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) di Ogan Ilir diungkap polisi. Ironisnya, pelaku dan tujuh korbannya merupakan keluarga dekat.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para pelaku dengan menggunakan penipuan lowongan kerja.
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaKPAI terus bekerja sama dengan Siber Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengungkap sindikat TPPO anak.
Baca SelengkapnyaPemkab Kediri jamin warganya aman dari kasus perdangan orang.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin menyoroti kasus ribuan mahasiswa Indonesia menjadi korban TPPO berkedok magang di Jerman.
Baca SelengkapnyaViral aksi sejumlah pekerja Korea Selatan di Indonesia lontarkan komentar bernada hinaan.
Baca Selengkapnya