Indonesia targetkan duduk di tujuh besar Asian Para Games 2018

Merdeka.com - Indonesia akan jadi tuan rumah Asian Para Games 2018. Perhelatan olah raga untuk kaum difabel tersebut akan digelar dari 6-13 Oktober 2018. Pertandingan olah raga kaum difabel tingkat Asia tersebut, akan diikuti oleh 41 negara dengan jumlah atlet kurang lebih 2.800 atlet dan 1.800 official.

Asisten Deputi Bidang Olah Raga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Gatot Hendarto mengatakan, pada Asian Para Games 2018 ini, Indonesia masuk peringkat tujuh besar. Kata dia, target itu sudah melalui kalkulasi yang mengacu pada hasil uji coba beberapa atlet difabel Indonesia beberapa waktu lalu.

"Pada ajang Asian Para Games lalu (2014), Indonesia peringkat kesembilan. Jadi ingin memperbaiki dari yang lalu, makanya targetnya ketujuh," ujar Gatot di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis malam (20/9).

Gatot menuturkan, dalam ajang Asian Para Games 2018 ini, Indonesia menargetkan 16 medali emas. Beberapa cabang olah raga yang ditargetkan mendapat medali emas antara lain, bulu tangkis ditargetkan dapat empat medali emas.

Kemudian renang ditargetkan dapat empat medali emas. Lalu catur dan atletik ditargetkan masing-masing mendapatkan dua medali emas, tenis meja ditargetkan dapat tiga medali emas dan catur ditargetkan dapat satu medali emas.

"Kita tidak muluk-muluk. Kita menargetkan 16 medali emas. Mudah-mudahan biasa di peringkat ketujuh. Doakan saja, para atlet kita ini menjadi yang terbaik pada saat pertandingan nanti," imbuhnya.

Tak hanya itu, menurut Gatot, beberapa waktu lalu atlet Indonesia yang akan turun di ajang Asian Para Games 2018 sudah melakukan try out atau pertandingan uji coba di beberapa negara, misalnya untuk cabang para atletik, melakukan uji coba di Beijing, China dengan meraih enam emas, 15 perak dan delapan perunggu.

Kemudian tenis meja melakukan uji coba di Slovenia dengan hasil meraih dua perak dan empat perunggu. Cabang blind judo, salah satu atlet Indonesia yang masuk peringkat lima besar dunia sudah melakukan uji coba di Turki. Lalu atlet tenis kursi roda sudah melakukan uji coba di Turki, meraih dua perak dan satu perunggu. Lalu ada atlet bola voli duduk asal Indonesia saat ini masuk dalam peringkat lima besar dunia atlet terbaik.

"Berdasarkan hasil try out yang telah dilakukan. Setelah dianalisis, kita sudah mengalahkan yang di sana-sana. Ketujuh ini, kita memasang target pesimis, mudah-mudahan bisa lebih itu," tegasnya.---Venue Asian Para Games 99 persen

Mengenai masalah veneu, kata Gatot, hanya tinggal venue menembak saja yang masih dalam proses perombakan. Lokasinya ada di Jakarta. Untuk venue menembak ini perlu penambahan fasilitas bagi para atlet difabel agar mudah melakukan aktivitasnya pada saat penyelenggaraan.

"Untuk venue sudah bisa dibilang 99 persen, karena yang menembak ini yang agak telat, karena yang menembak ini tidak digunakan selama Asian Games, kemarin pas Asian Games adanya kan di Palembang, bukan di Jakarta. Sedangkan Asian Para Games ini venue menembaknya di Jakarta," ujar Gator.

Menurut Gatot, yang menjadi fokus perbaikan di venue menembak Asian Para Games 2018 ini adalah penambahan ramp, atau akses untuk para penyandang disabilitas, supaya ketika penyelenggaraan nanti tidak kesulitan dalam melakukan pergerakan. Ramp sendiri fungsinya untuk pegangan.

Kata dia, salah satu alasan pemasangan ramp di venue menembak ini baru dilakukan karena sebenarnya venue menembak ini milik Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin), sehingga perlu koordinasi terlebih dahulu dan baru mendapatkan akses untuk perombakan setelah bubaran Asian Games 2018. Meski venue menembak milik Perbakin tak digunakan ketika Asian Games 2018.

"Venue sudah siap semua kecuali tadi menembak, tapi ini masih ada waktu dua minggu. Ini kan ada istilahnya overlay, semi permanen hanya membuat ramp untuk membuat akses, secara venue cuma begitu saja, karena ini ada dua lantai jadi dipasang ramp yang semi permanen," imbuhnya.