Info hoax PKI di Bekasi bikin resah, Kapolres klarifikasi
Merdeka.com - Kepolisian Resor Metro Bekasi mencatat ada informasi hoax yang mengaitkan dengan isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di wilayah setempat. Informasi tersebut buru-buru diklarifikasi sebelum viral di media sosial.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Candra Sukma mengatakan, empat informasi itu datang dari empat wilayah antara lain, Babelan, Setu, Tambelang, dan Tambun Utara. Ia memastikan, semuanya tidak berkaitan dengan PKI yang disebutkan.
"Di Tambelang misalnya, ada tanda silang di jalan yang dilakukan oleh operator perusahaan teknologi. Itu dikait-kaitkan," kata Candra, Kamis (22/2).
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Bagaimana cara BP2MI mengklarifikasi informasi hoaks tersebut? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI. Dia mengatakan, akun itu dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi hoaks yang ingin menyasar masyarakat ataupun Pekerja Migran Indonesia.
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
Adapun di Babelan, tanda silang noda di sebuah tembok di pesantren diduga akibat ulah anak-anak kecil. Sedangkan di Setu, kata dia, warga negara asing dari wartawan televisi Internasional yang hendak melakukan peliputan juga dikait-kaitkan.
"Terakhir di Tambun Utara, peminta sumbangan dikait-kaitkan dengan penyerangan ulama. Padahal tidak ada penyerangan," ujar Candra.
Karena itu, pihaknya meminta masyarakat bijak dalam mencerna setipa informasi. Jika ada yang janggal segera dilaporkan ke kepolisian, agar pihak berwenang melakukan penyelidikan, bukan menyimpulkan sendiri menggunakan media sosial lalu disebar.
Seperti diketahui, video penangkapan dua orang peminta sumbangan di Desa Karang Satria, Tambun Utara kemarin viral di media sosial. Sebab, keduanya MFW dan WN dituduh sebagai orang pura-pura gila yang hendak menyerang ulama.
Belakangan polisi yang menyelidiki, satu orang MFW merupakan pelaku penculikan terhadap anak buahnya WN (15). Selain disangka kasus penculikan, MFW juga dijerat penipuan modus minta sumbangan sebagai mualaf.
"WN sudah kami temukan dengan orang tuanya, setelah tidak pulang sejak setahun dua bulan lalu," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaVideo perampokan yang disebut terjadi di Supermarket Grand Lucky, Badung, Bali, viral di media sosial. Polisi menyatakan informasi itu hoaks.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan kondisi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat hari ini aman.
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaid Didu dijadwalkan diperiksa pada Selasa (19/11) besok.
Baca SelengkapnyaTanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Baca Selengkapnya