Ingat! Desa Terdampak Bencana Gunung Semeru Bukan Lokasi Wisata
Merdeka.com - Sepeda motor mengangkut berbagai perabot rumah tangga terparkir di pinggir jalan menuju Desa Curah Kobokan, Supiturang, Lumajang. Sesuai aturan, pengemudinya tidak diizinkan masuk, meski mengaku membawa sumbangan untuk kerabat yang menjadi korban bencana Gunung Semeru.
Penjaga menghentikan dan meminta para pemotor itu kembali. Hanya petugas evakuasi dan warga setempat yang diperbolehkan memasuki kawasan desa terdampak letusan Gunung Semeru.
Kendati dilarang, warga luar Kota Lumajang tetap berusaha bertahan di pinggir jalan. Sementara kendaraan besar untuk evakuasi terus lalu-lalang di sana.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Mengapa Semeru erupsi lagi? Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Lima pemotor yang datang berboncengan tampak tetap merengek agar diperbolehkan masuk. Penjaga dengan seragam relawan warna oranye terus menegaskan hanya masyarakat desa setempat diperbolehkan masuk, selain para petugas evakuasi.
Peristiwa serupa terjadi di sepanjang jalanan menuju lokasi desa terdampak. Beberapa di antaranya masyarakat yang baru saja mengirimkan bantuan ke posko dan mengaku penasaran ingin melihat lokasi bencana Gunung Semeru.
"Saya baru membawa sumbangan, ini ingin lihat kondisinya ke lokasi," tegas seorang pria dengan Avanza yang baru saja diminta balik arah.
Seperti di lokasi-lokasi bencana lainnya, ulah kurang berempati dari sejumlah orang kerap ditemukan di kawasan terdampak awan panas guguran Gunung Semeru. Mereka berduyun-duyun hanya dengan alasan penasaran dan ingin berfoto selfie di tempat itu.
Mengganggu Evakuasi
Bupati Lumajang Thoriqul Haq sempat menyampaikan kegeramannya dengan ulah masyarakat yang menganggap lokasi bencana sebagai lokasi wisata. Tujuan mereka tidak jelas tujuan atau sekedar ingin berfoto di lokasi terdampak.
Selain membuat jalanan macet, keberadaan mereka juga dianggap mengganggu para petugas yang sedang bekerja.
"Bukan waktunya, ini bukan tontonan, bukan tempat pariwisata," tegas Thoriqul Haq, Sabtu (11/12).
Thoriq meminta warga tidak berkepentingan agar tidak masuk ke lokasi bencana. Karena kondisinya masih membahayakan dapat menghambat proses evakuasi.
Dia khawatir ketika terjadi erupsi, petugas dan warga harus cepat bergerak ke bawah. Sesuai SOP, kendaraan telah diposisikan siap meluncur meninggalkan lokasi.
"Kita ini sedang fokus evakuasi, ketika banyak kendaraan akan mengganggu. Saya berharap itu tidak terjadi," tuturnya.
Bantuan Cukup Diserahkan ke Posko
Masyarakat yang ingin menyerahkan bantuan cukup diserahkan ke posko pengungsian yang sudah ditunjuk. Kendaraan petugas yang akan membantu distribusinya, termasuk ke lokasi.
"Dengan segala hormat, sudahlah, kan banyak posko, posko desa, posko teman-teman," tegasnya.
Lokasi sendiri saat ini sudah sepi penghuni karena warga mengungsi ke posko. Hanya ketika siang hari, mereka membersihkan barang yang masih dapat dimanfaatkan untuk dibawa ke lokasi pengungsian.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pengunjung tampak memenuhi area wisata dataran tinggi Dieng.
Baca SelengkapnyaPara wisatawan ini berakhir dipermalukan secara online karena perilaku mereka yang mengabaikan peraturan tempat wisata.
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, para pendaki itu mendaki tanpa mengantongi izin.
Baca SelengkapnyaTempat wisata yang dulunya indah, menjadi rusak akibat warga berbondong-bondong datang ke lokasi setelah viral di medsos
Baca SelengkapnyaMereka beraksi bak peselancar andal yang ditonton banyak orang.
Baca SelengkapnyaDi luar ancaman yang begitu nyata dari letusan Gunung Merapi, kampung ini memiliki keindahan alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaKemajuan media sosial membuat sebuah tempat dengan pemandangan indah mudah viral.
Baca SelengkapnyaSelain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaPara pendaki panik berlarian saat Gunung Dukono tiba-tiba erupsi hingga mengeluarkan material panas.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaDalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca Selengkapnya